Aku hendak membuka pagar, tiba-tiba sebuah mobil berwarna putih berhenti tepat di depan pagar kami. Itu mobil Ares, aku berbalik dan melihat ia sudah turun dari mobilnya, memerhatikanku sampai matanya memicing.
"Garuk terus, Nay," katanya dingin.
Aku dari tadi menahan rasa gatal yang tiba-tiba muncul setelah aku makan ikan laut tadi.
"Apa sih, berisik lo, udah sana pulang hus hus hus." Aku mengusirnya seperti mengusir kucing.
"Nih!" Ia memberikanku bungkusan, yang aku tak tahu apa isinya.
"Obat?" Aku berbisik kebingungan.
"Biar lo nggak kegatelan!" Ares langsung berjalan ke arah mobilnya.
"Lo tuh yang kegatelan!"
"Res," panggilku pelan.
Ares menoleh, "Leana makin cantik ya? Gue harap lo nggak sedih lagi setelah ketemu dia, dan gue berharap lo bahagia sama dia," kataku sambil tersenyum tulus.
Ares tak menjawab ia langsung masuk ke mobilnya dan aku langsung membuka pagar.
"Allahuakbar!!!" teriakku kaget ketika aku melihat mama yang sepertinya abis mengintip apa yang terjadi di depan tadi.
"Pulang sama siapa, Nay?" tanya mama penuh selidik.
"Sama Narendra, Ma. Katanya besok mau ke sini," jawabku malas.
Mama langsung semringah, selain Ares yang membuat mama lupa kalau aku anak kandungnya adalah Narendra, lelaki yang pernah menjadi kandidat calon mantu mama.
"Serius kamu, Nay?" tanya mama seperti tak percaya.
"Hmm."
"Terus itu apa?" Mama nanya bungkusan apa yang kubawa selain paperbag di tanganku.
"Obat dari Ares, soalnya tadi aku nggak sengaja makan ikan laut." Mama menatapku dengan senyum yang mengembang.
"Kalau begini, mama jadi bingung pilih Ares atau Narendra, ya?"
Aku menggeleng pelan lalu meninggalkan mama yang sibuk dengan khayalannya. Aku langsung masuk ke kamar mandi dan membersihkan tubuhku.
Setelah selesai, aku merebahkan tubuhku di kasur dan mengambil obat yang tadi diberikan Ares. Kalau begini aku selalu jatuh sendiri. Aku menghela kasar.
Aku meraih ponsel yang ada di dalam tasku.
Ares biadab
Tengkiyu obatnya, Areskuuu 😍
Sm2
Cuek bet sih sm Naya, mentang2 ada Leana
Berisik, Nay.
Gue mau tidur
Ngurusin lo mah nggak ada faedahnyaYaudah sih, gue nggak jadi curhat!
Curhat apaan?
Aku tak membalas lagi. Padahal tadi aku pengen sekali menceritakan apa yang diucapkan Naren di mobil, tapi yaudah kayaknya Ares memang lelah.
***
Hari ini sesuai janji, Naren main ke rumah. Ia datang membawa banyak sekali makanan, tahu saja kalau aku tuh hobi makan. Tadi, aku mengajak Ares untuk ke rumah tapi ia menolak karena ada acara dengan Leana. Yasudah, aku tidak bisa memaksa karena selama ini hidup Ares sudah dihabiskan untuk menunggu Leana saja, ditemani oleh aku yang absurd ini. Sudah waktunya Ares bahagia bersama Leana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle In 29th
ChickLitAku perempuan dua puluh sembilan tahun yang memiliki impian tapi hobi rebahan. Perempuan dengan segala kelemahannya dan berusaha untuk bangkit dari segala macam kegagalan yang pernah ia alami. -Nay-