Sebelum membaca harap luangkan waktu untuk menekan ikon bintang di pojok bawah.
Happy Reading😊
.
.
.
."Kau tidak usah kesini." Titah Jungkook pada seseorang di seberang telepon.Pemuda itu duduk di tepian ranjang dengan tangan kanan yang sibuk menggosokkan handuk ke rambutnya yang basah.
"....."
"Menurut saja bisa nggak sih?"
"....."
Jungkook mulai jengah dengan gadis diseberang telepon yang mengoceh kekeh meminta penjelasan lebih.Apalagi ketika mulut ceriwis gadis itu mulai memuntahkan kalimat perihal pekerjaan dan tanggung jawab, Jungkook harus membungkam bibir atasnya dengan labium bawah sambil berulang kali menghembus napas bosan.
"Aku akan bertemu ayahku di Gangnam.Akan sangat percuma kalau kau kesini dan menghabiskan uang untuk biaya transport, aku tidak ada di apartemen."
"......"
"Apa yang kau inginkan?"
"....."
"Myeongdong jauh bodoh."
"...."
"Baiklah tunggu saja nanti didepan stasiun Myeongdong."
Jungkook meletakkan ponselnya keatas nakas satu detik setelah panggilan itu selesai.Mengayun tumit menuju lemari pakaian.Mempersiapkan diri.Pagi ini ia akan meninggalkan Buam Dong untuk memenuhi panggilan ayahnya.Entahlah apa yang pria tua itu inginkan dengan mengajaknya bertemu, Jungkook tak terlalu memikirkannya.Ia hanya ingin membuat ayahnya sedikit senang hari dengan mengiyakan untuk datang.
🍂
Libur dari pekerjaan terkadang membuat Soorin bingung harus melakukan apa.Ia sudah terbiasa dengan rutinitasnya membuat kerusuhan dengan Jeon Jungkook.Walaupun ia kadang dibuat kesal oleh pemuda itu, setidaknya Soorin tak akan terus terusan bergelung di kasur sampai matahari sejajar ubun ubun.
Otaknya berputar keras sampai memunculkan nama Lee Donghwa disana.Jalan jalan dengannya mungkin menyenangkan.Soorinpun berani bertaruh, Donghwa pasti akan mengiyakan ajakannya tersebut.Tidak,Soorin pikir itu bukan hal yang bagus.Tak seyogyanya ia memanfaatkan kebaikan dari Donghwa.Memanfaatkan perasaan dari sahabatnya itu.
Jujur, terkadang Soorin kasihan pada Donghwa, ia sadar betul bahwa pemuda itu menaruh perasaan padanya.Soorin tak cukup bodoh untuk abai pada perhatian berlebih dari Donghwa.Perasaan yang ditutupi kedok persahabatan itu cukup mencolok dimata Soorin.
Tapi sungguh, bukan Soorin bermaksud jahat dengan berpura pura tak peka.Hanya saja Soorin sudah terlanjur menganggap Donghwa sahabatnya.Dan tentang sebuah kebenaran dimasa lalu, Soorin tak ingin membuat Donghwa sakit hati dikemudian hari.
Soorin mendengus pasrah ketika ponselnya berdenting.Jemarinya lantas meraba sisi ranjang untuk menggapai benda tersebut.Membaca sekilas pesan singkat yang di kirim Jung Hoseok sebelum bangkit dari tempat tidurnya.Soorin harus bergegas menemui pria itu.
🍂
Jungkook melangkah ragu memasuki sebuah restoran yang lokasinya tidak terlalu jauh dari perusahaan sang ayah.Sepasang manik doe miliknya menebar pandang, meneliti tiap sudut.Ia dapat melihat seseorang melambai ke arahnya.Meja nomor enam.Radius tujuh meter dari tempatnya mematung.
![](https://img.wattpad.com/cover/178784002-288-k223249.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Go
FanficJeon Jungkook hanyalah pemuda kesepian yang terjerat akan masa lalunya yang kelam.Satu tahun berharganya dilewati dengan mengasing seorang diri dalam kesunyian distrik Buam dong. Dunia Jungkook hanyalah mengenal hitam dan abu abu lantas tersentuh...