stay safe guys, si corona makin jadi kelakuannya.
Irene kembali mengucek matanya yang lelah menatap laptop di hadapannya, pulang dari apartemen Seulgi ia dirundung dengan tugas-tugas yang beberapa hari ini ia abaikan.
Paling tidak ia berterimakasih kepada tugas itu sekarang, ia tak ingin setiap saat larut dalam kesedihan.
Jam telah menunjuk di angka 2, pagi. Baru gadis ini ingin tidur.
Mematikan semua pencahayaan di ruang miliknya, membiarkan ia tertidur di temani cahaya rembulan menembus masuk melalui tirainya.
Irene hanya berharap saat ia terbangun sesak di dada itu berkurang, dia berharap Seulgi kembali hangat kepadanya.
Bahkan sekarang rasanya, ia rindu tidur dengan kehangatan Seulgi di sekitarnya, seperti yang sudah sudah.
----
Harusnya ia tak melihat gadis itu menangis.
Seharusnya Irene tak sedih saat ia mengatakan seperti itu.
Harusnya ia senang sekarang telah kembali dengan pujaan hatinya.Kalau memang gadis itu menangis karenanya, hatinya akan menyesal saat itu juga.
Seulgi memutar lagu Break My Heart Again, seperti dahulu. Memang lagu ini punya lirik yang menyakitkan baginya.
Sesekali dirinya ikut bernyanyi,
"Ooh it must be nice, to love someone who lets you break them twice." Lirik ini bagi Seulgi sekarang yang menusuk sekali. Air matanya kembali mengucur perlahan. Menenggelamkan kepalanya di bantal, membiarkan bantal itu menyerap buliran air mata itu dan meredam isakan tangis Seulgi.
Sakit rasanya.
----
Seulgi pulang dari bertemu teman-teman lamanya sore ini, moodnya sedang bagus, selalu begitu jika ia baru bertemu dengan teman-temannya.
Plastik kresek berlogokan salah satu minimarket tergantung di gagang pintu unitnya, membawanya masuk lalu mencari tahu isinya.
2 kardus susu vanilla.
Terdapat note di dalamnya,
Diminum ya, bayi!
-Irene
Kebetulan sekali stok susu di lemari es nya hampir habis. Hatinya sedikit menghangat, tapi tetap nyeri itu ada.
Kenapa Irene terus mempermainkannya?
Memeriksa Line nya, banyak pesan masuk dari gadis itu sejak tadi, yang belum berminat ia baca maupun balas.
----
Irene pergi ke minimarket dekat kampusnya setelah kelasnya benar-benar usai, ia tahu Seulgi belum mau bertatap muka dengannya, setidaknya Irene tak ingin mereka benar-benar putus hubungan.
Membeli makanan atau minuman, yang bisa ia taruh di gagang pintu gadis itu.
Akhirnya ia membayar dua dus susu cair rasa vanilla, dan cabut menuju kediaman Seulgi.
Selesai menulis note nya, ia menaruh di dalam plastik itu.
Pergi meninggalkan apartemen dengan berat hati, benar-benar berharap bisa bertemu sang pemilik.
---
Hari ini Seulgi kembali menemukan sebuah paper bag di gagang pintunya, red velvet cake.
Membaca note nya kembali,
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue
Short Story[sequel of Euphoria] Seulgi yang kembali ke kehidupan Irene? Atau Irene yang kembali ke kehidupan Seulgi? Sama saja, intinya benang merah mereka belum terputus dan masih akan terus menyambung. [!!!] better read Euphoria first.