xxxiii. tidak sia-sia

4.3K 525 109
                                    







Hatinya sedikit nyeri mendengar bentakan di awal tadi. Tapi kembali menghangat setelah melihat wujud gadis yang ia tunggu turun dari sebuah mobil.

Wajah Seulgi datar, itu hanya topeng untuk menunjukkan keterkejutannya.

"Kamu kok di sini?" Segera mengambil tempat di depan Irene, Seulgi melihat gadis di hadapannya lamat-lamat.

"Kamu gak suka? Aku mau ngomong sama kamu. Jangan kamu potong gitu aja sebelum selesai." Ujar Irene, sejujurnya ia sangat ingin memeluk Seulgi, namun sejak kedatangannya; aura gadis itu tak bersahabat. Seperti kesal mungkin. "Kamu mau pesan sesuatu dulu?" Seulgi gelengin kepalanya.

Irene cuma berharap setelah ia ungkapkan semuanya, tidak berakhir sia-sia.

"Dua bulan kamu pergi, aku emang sempet pacaran sama seseorang setelahnya. Hampir sebulan. Dan aku nutupin itu dari kamu. Maafin aku karena bohongin kamu selama itu. Aku takut buat ngomong itu ke kamu, makanya aku tutupin. Kamu sendiri yang minta aku untuk yakinin perasaan aku kan? Lewat cowok itu aku berusaha untuk yakinin perasaan aku ke kamu." Irene hembusin nafasnya, capek ngomong panjang-panjang. "Dan sekarang aku udah gak punya hubungan lagi sama dia. Aku milih kamu, Seul. Hati aku milih kamu."

Irene memainkan jarinya gugup, tak ada respon sama sekali dari Seulgi. Ia jadi teringat sesuatu. Segera merogoh tas kecil yang ia bawa, "Ini album yang kamu suruh, belum penuh sih." Irene nyodorin itu ke Seulgi. Namun, belum ada tanggapan juga dari perempuan di hadapannya.

Akhirnya Seulgi memberikan senyuman yang dirindukan Irene. Tapi senyuman dan kalimat yang keluar dari bibir tipis itu setelahnya seperti berlawanan, "Aku gak bisa. Maaf."

Seulgi langsung keluar gitu saja. Irene juga langsung ikut beranjak sebelumnya ia  memasukkan kembali album yang tak Seulgi terima, lalu membayar pesanannya dan mengejar gadisnya. Demi apapun, pikirannya kalut sekarang.

Seulgi berjalan terlalu cepat di depan sana, ia sampai beberapa kali menabrak orang yang sedang berjalan juga karena mengejar Seulgi.

"Seulgi." Akhirnya tertangkap. Ia menarik gadis itu ke sebuah gang kecil yang sepi dan mulai gelap, karena langit juga sedang memasuki mode malam. "Maksud kamu gak bisa apa hah!?" Irene harus tetap menahan semua, ia tak boleh menangis dulu.

"Aku gak bisa. Aku ma-"

"Kamu masih anggep ini perasaan sesaat?" Potong Irene tak percaya. "Kamu selalu bilang ke aku ini perasaan sesaat padahal ini bukan Seul! Atau kamu yang takut? Kamu yang masih trauma karena masalah waktu itu." Irene berjalan mendekati Seulgi, menggenggam tangan Seulgi. "Kamu gak sendirian lagi Seul. Ada aku. Kita bisa hadapin bersama."

"Ya, aku emang takut!" Bentak Seulgi. "Kamu lebih baik sekarang pulang aja." Sakit banget rasanya hati Irene dengar itu.

"Seulgi, kamu kenapa sih?" Tanya Irene pedih. "Kamu masih kekeuh kalau perasaan aku ini cuma sesaat. Kalau cuma sesaat aku gak mungkin kesini, Seulgi!"

"Siapa tau kamu cuma merasa bersalah karena bohongin aku atau kamu gak tega sama aku." Balas Seulgi.

Irene beneran mau nangis aja mendengar tuduhan Seulgi itu. Kalau Seulgi beneran cinta sama dia, kenapa dia ngelakuin ini?

"Aku selalu bilang sama kamu, jangan paksa hati kamu untuk bales perasaan aku dan terjerumus ke dunia kayak gini." Lanjut Seulgi lagi, "Dan maaf aku masih belum percaya sama kamu."

"Kenapa?" Lirih Irene. "Kenapa kamu gak bisa percaya sama aku? Tolong maafin aku karena aku nyakitin kamu terus." Akhirnya pertahanan Irene runtuh, ia menangis juga.

Dan lagi, kalimat yang keluar dari Seulgi kembali menyakiti hatinya, lebih hebat.
"Aku pacaran sama Jimin."

Irene sudah gak tau harus merespon apa. Air matanya makin deras keluar, badannya terasa lemas.

Dengan kepergian Seulgi begitu saja, meninggalkannya berdiri sendirian di tempat itu.

Semuanya sia-sia.




























































jimin bogel

|Heh!

|Ngapain lu bawa² nama gua

|Nanti kalo dia pulang nyamperin gua gimana Seulgiiiii 😭😭

|Tapi, lu jahat jg ya.

|Irene nyamperin lu

|Tapi lu usir scr ga langsung

|Masih butuh apa sih utk percaya dia?

gua takut jim|

gua seneng waktu dia blg dia milih gua|

tapi di satu sisi, ada rasa takut di masa lalu yg nyamperin gua|

gua takut ini semua cuma sesaat|

kebahagiaan yg gua alamin, cuma sesaat|
















drama bener😭

BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang