Untung hari ini Irene tak ada kelas, bukan tak ada sih sebenarnya, hanya saja dosennya tak hadir pagi ini ; yang dikabari langsung dari Jennie lewat rentetan pesan.
Jadi ia tak perlu panik saat terbangun pukul 11 pagi dan tak berada di kamarnya.
Tubuhnya ia buat duduk bersila di atas ranjang itu, meregangkan tubuhnya, setelah hampir semalaman ia memeluk Seulgi dari samping, dan bahkan sepertinya Seulgi tidak bergerak dari posisinya sejak semalam.
Irene memalingkan wajahnya yang bersemu karena mengingat kejadian sebelum ia pergi tidur di samping Seulgi.
Ya, walaupun cuma ciuman sepihak, itu berhasil membuatnya merasakan yang seharusnya tak pernah ia rasakan pada Seulgi, jantungnya berdegup sangat kencang.
Dirinya berinisiatif untuk menyiapkan makan siang bagi mereka berdua, namun saat melihat isi lemari es Seulgi, lebih di dominasi mi instan, susu, telur, sarden kaleng dan beberapa tomat segar.
Terlihat seperti seorang anak kos.Irene menghembuskan nafasnya, ia baru ingat bahwa ia tak dapat memasak, memang bodoh.
Kembali ke kamar pemilik apartemen ini, Irene menyibak tirai kamar itu dan langit nampak mendung.
"Seulgi..." Panggilnya, walau tak terlalu keras suaranya cukup untuk membangunkan Seulgi dalam beberapa kali panggilan.
Irene menunggu sampai Seulgi benar-benar mendapat kesadarannya.
"Jam berapa?" Akhirnya Seulgi bersuara dengan suaranya sedikit serak.
"Hampir setengah dua belas," Jawab Irene, "Mau makan apa? Go food aja ya?"
"Emangnya gak ada makanan?" Tanya Seulgi balik. "Seinget gua ada."
"Iya ada, mi instan lu tuh banyak banget." Cerca Irene. "Gua pesen sekarang yah? Lu mau apa?"
"Sop daging."
Setelahnya Seulgi melangkah menuju dapur mengambil kardus susu di kulkas dan menuangkan segelas penuh. "Mau?"
Irene menggelengkan kepalanya. "Udah besar masih minum susu."
Seulgi mendelik malas, "Biarin."
Seulgi balik ke kamar dengan gelas susu di tangannya, memeriksa ponselnya. Beberapa pesan dan panggilan tak terjawab dari bunda,
dan beberapa pesan dari Sunmi.
Ka Sunmi
|Seulgi
|Kalo udah nyampe kabarin
|Seulgi?
|Udah nyampe?
|Lo gapapakan?
sorry ka baru bales|
gua gpp kok 😊|
Setelahnya, ingatan Seulgi kembali ke kejadian semalam yang tak ia ingat sepenuhnya, yang harus ia tanyakan pada Irene.
Selagi menunggu pesanan mereka datang, Irene menggonta-ganti chanel tv Seulgi namun tak ada satupun yang menarik.
Semakin dibuat bosan, saat Seulgi tak kunjung keluar dari kamarnya.Daun pintu kamar itu terbuka tak menampakkan seorang pun di dalam sana, pendengaran Irene menangkap suara gemericik air dari kamar mandi dalam ruangan itu.
Ia kemudian keluar membawa gelas kosong yang tadi Seulgi bawa ke kamar.
"Lu mau mandi?" Suara Seulgi yang datang menginterupsi kebosanan yang Irene rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue
Short Story[sequel of Euphoria] Seulgi yang kembali ke kehidupan Irene? Atau Irene yang kembali ke kehidupan Seulgi? Sama saja, intinya benang merah mereka belum terputus dan masih akan terus menyambung. [!!!] better read Euphoria first.