2. Kata Baku dan Tidak Baku

2.6K 308 63
                                    

2. Kata baku dan tidak baku

Sebelumnya kalian tau gak kata baku itu apa?

Atau kata tidak baku apa?

Yang tahu, silahkan tulis dikolom komentar disini ➡

Kata baku adalah kata yang sesuai ejaan kamus bahasa Indonesia, sedangkan kata tidak baku adalah kata yang sering kita ucapkan. Yang kita pakai sekarang ini itu, adalah kata tidak baku.

Nih aku kasih tau penggunaan kata baku itu untuk apa sih?

Penggunaan Kata Baku:

1. Membuat surat dinas, surat edaran dan surat resmi lainnya.

2. Membuat laporan

3. Membuat karya ilmiah

4. Membuat nota dinas

5. Membuat surat lamaran pekerjaan

6. Saat musyawarah atau diskusi tapi kadang jarang juga sih

7. Saat berpidato dan rapat dinas

8. Surat menyurat antar organisasi, instansi atau lembaga, dan lain sebagainya.

Kalo misalkan ada yang nanya kak lebih enakan pakai kata baku atau tidak baku sih kak?

Jawaban pribadi aku sendiri sih, lebih enakan pakai kata tidak baku. Namun, itu dalam ucapan atau dialog percakapan. Sedangkan kalau dalam ceritanya aku berusaha untuk menggunakan kata baku sebaik mungkin.

Karena aku juga kadang suka lupa dalam kata kata baku. Biasanya kalau kita mau ngirim naskah kita ke Penerbit itukan harus di revisi atau dirombak dulu kan, hitung hitung biar naskah kita diterima. Paling gak lolos seleksi.

Intinya kalau cerita kalian sudah benar benar bagus. Dalam arti kepenulisannya, gaya bahasa, dan sudut cerita dari pandangan orang lain itu udah bener. Aku yakin seratus persen pasti bakalan diterima atau gak lolos seleksi.

Bagusnya kaya gimana tuh kak?

1. Cerita kamu itu udah masuk ke logika pembaca, jangan bikin cerita yang berlibet libet. Tapi, ujung ujungnya itu itu juga.

2. Jangan ada typo typo, satu dua gak papalah. Aku juga masih kaya gitu kok
#intropeksi diri

4. Gaya bahasa sudah rapih alurnya menarik.

5. Banyak banyakin baca buku. Percaya gak percaya kalau kalian banyak membaca pasti pengetahuan kalian lebih luas.

6. Inget sebelum ngirim naskah ke penerbit revisi dulu, kalau aku prinsipnya gini. Nulis dulu kalau udah koreksi lagi sebelum publis, kalau cerita aku udah tamat aku revisi dari awal.

Aku baca dari pertama sampai akhir, ada kesalahan kata gak? Ada typo yang bertebaran gak? Kalau ada perbaiki lagi.

Nulis ➡ koreksi➡ publis➡ namatin cerita➡ revisi dari awal sampai akhir➡ kirim ke penerbit.

Tuh tuh prinsip aku gitu, kamu juga harus punya semangat dalam nulis cerita. Jangan cuman ngikut ngikut orang aja, misalkan kamu buat cerita karena genre cerita si A lagi jaman tuh. Kamu ikutin deh, eh pas udah gak jamannya lagi. Kamu tinggalin begitu aja karya kamu.

Kan sayang sayang kan?

Walaupun cuman sedikit pembacanya, tapi ada yang bacalah intinya.

Karya kamu ada yang baca udah senengkan?

Ada yang vote? Seneng banget kan?

Apalagi ada yang komen? Beh lebih seneng, ibaratnya ada yang hargaiin karya kamu 😱😱

Yes!! Ada yang baca💪

Paling gak gitu ngomongnya.

Dah lanjut ke materi lagi, tentang kata baku dan non baku.

Berikut contoh Kata Baku dan Tidak Baku:

Contoh Kata Baku:

Contoh kata baku, misalnya seperti: aktif, pasif, apotek, efektif, nasihat, karena, foto, biosfer, bus, objek, teknik, daftar dan lain sebagainya.

Contoh kalimatnya: pada hari ini saya akan makan siang di rumah.

Contoh Kata Tidak Baku

Contoh kata tidak baku, misalnya seperti: aktip, pasip, efektip, karna, poto, bis, obyek, tekhnik, nasehat, biosfir, dan lain sebagainya. Contoh kalimatnya: saya akan makan siang di rumah hari ini.

Segitu dulu materi yang aku berikan, semoga bermanfaat buat kamu disana.

Yang jadi penulis siapa disini? Comment di bawah nanti aku mampir ke cerita kalian, dan kalian mampir balik ya ke cerita aku 😂😂

Saling menguntungkan tidak meruggi kok, simbiosis mutualisme.

Wasalamu'alaikum WR.WB..

 Salam sayang
ChalisaTuha
Chalisa Fikra Tuha
Jakarta, 13, 03, 2020




Tentang KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang