38. Pertanyaan part 2

93 14 0
                                    

Halo semua🙌🙌

Pada sehat sehat semua kan? Yang lagi sakit siapa di sini? Lisaa doaakan cepat sembuh ya kawan 😘😊😍

Hayu ramaikan cerita Now I Can See Ghost, bantu cerita itu sampai 10.000.00 pembaca ya😢

Kalau ramai hadiahnya akan nambah loh, hehe hayu ikutan lomba ini. Siapa yang belum follow Lisa nih? pesertanya wajib sang followrs Lisa ya. Dilain dari itu tidak bisa kamu kalau mau ikutan bisa baca part yang berjudul⬇

10.000 Viewers NICSG👯

Okelah segitu dulu, kita langsung masuk ke materi aja ya.

***

Vote dulu ya jangan lupa, biar aku semangat terus bikin cerita ini ❤🙏

38. Pertanyaan part dua

Jadi kemarin keburu batre lobet dan Lisa udah keburu capek+ ngantuk jadinya cuman segitu dulu yang baru ke jawab, tapi tenang aja semua pertanyaan kalian bakalan ke jawab semua kok 😊💬

1. Lisa, dialog tag itu yang ada di tengah tengah kalimat atau bukan ya?, dan untuk contohnya seperti apa Lisa.

Kurang lebih bentukan pertanyaannya kaya gitu ya

Jawab:

Contoh:

2. Tips bikin cerita horor yang serem dong kak

Jawab:

1. Cari ketakutan yang dekat dengan masyarakat.

Bagian terpenting dari setiap cerita horor tentu saja akan menjadi faktor ketakutannya. Orang tidak membaca cerita horor untuk hiburan yang mudah; mereka membacanya untuk ditusuk dan diteror.

Berikut adalah beberapa elemen yang dapat Anda gunakan untuk menakuti pembaca Anda :

•Ketakutan Naluriah.
Ketakutan yang memiliki semacam dasar logis atau biologis sering kali menjadi cara paling kuat dalam mengantarkan kengerian kepada pembaca. Kegelapan, ketinggian, ular, dan laba-laba—semua ini adalah fobia yang sangat umum yang berakar pada insting. Cara ini cenderung sangat efektif untuk menakuti pembaca.

•Monster dan Entitas Supranatural.
Kita semua tahu bahwa vampir, manusia serigala, dan hantu tidak nyata, tetapi tidak berarti makhluk-makhluk tersebut tidak dapat mengguncang pembaca sampai ke inti ketakutan mereka. Karena, hal itu adalah ketidakpastian yang  bisa kita bangkitkan dan hadirkan di dalam cerita kita. Ketakutan seperti ini adalah salah satu yang paling umum diangkat dalam cerita horor, dan jika Anda memutuskan untuk menulis dalam "nada ini", kisah Anda harus cukup meyakinkan (logis).

•Ketegangan Sosial.
Cara hebat lain menakut-nakuti orang adalah memanfaatkan ketegangan dan keprihatinan yang ada di lingkungan sosial—sebuah taktik yang lazim dalam film-film horor.

2. Tentukan sub-genre yang tepat.

Setelah mencari ide yang dapat menakut-nakuti pembaca, sekarang carilah subgenre yang tepat untuk cerita horor Anda. Siapa bilang sub-genre itu tak penting? Yang penting horor toh? Nyatanya, dalam membuat cerita genre horor, sub-genre itu sangat penting.

3.Buat tujuan yang jelas.

Agar pembaca benar-benar senang dengan kisah horor Anda, Anda perlu membuat mereka sadar akan tujuannya. Tentukan dengan jelas masalah atau motivasi utama karakter Anda. Tujuan dan motivasi ini, contohnya :

•Bertahan hidup.

Tujuan paling mendasar dari karakter dalam cerita horor adalah untuk bertahan hidup. Namun, ada nuansa yang menyertai tujuan itu. Mungkin tujuan mereka bukan hanya untuk tetap hidup, tetapi untuk mengalahkan musuh bebuyutan mereka saat melakukannya—apakah itu orang lain, roh jahat, atau bahkan diri mereka sendiri.

Selain bertahan hidup, juga bisa melindungi orang yg kita sayang, dan memecahkan misteri.

4. Dengan twist atau tanpa twist?

•Dengan twist.
Plot twist memang sangat menarik, berkesan, dan membuat para pembaca penasaran saat membacanya. Namun, plot twist juga terkenal sulit untuk dibuat, dan sangat sulit untuk dilakukan karena Anda harus hati-hati saat menulis dan memastikan cerita Anda sulit diprediksi.

Contoh plot twist dalam penulisan horor: korban ternyata adalah pembunuhnya, karakter yang dipikir sudah mati ternyata belum.

•Tanpa twist

Cerita tanpa plot twist biasanya bisa kita lihat di cerita-cerita horor klasik. Pembaca akan dibawa dalam narasi-narasi dan dialog yang membawa pembaca ke kengerian, lalu diakhiri dengan pertikaian (seperti yang biasa terjadi di film slasher).

Dalam pendekatan ini, meskipun alur cerita itu sendiri mungkin tidak mengejutkan, tapi dengan eksekusi yang baik, cerita tanpa plot twist tetap bisa memberikan ketegangan dan ending yang dramatis.

5. Hati-hati dalam menentukan PoV.

Pembaca Anda harus terkait dengan karakter utama Anda, sehingga ketika sampai di bagian mengerikan, mereka merasakan jantung mereka berdetak lebih cepat. Ini dapat dicapai melalui sudut pandang orang pertama atau orang ketiga, sedangkan—dalam cerita horor—sudut pandang orang kedua jarang digunakan.

***

Segitu dulu ya soalnya udah kepanjangan, udah 800 word untuk pertanyaan+ jawabannya, belum lagi cuap cuap dari Lisa haha😂

Ingin berteman denganku?

Pastikan kalian follow akun aku untuk mengetahui aku update kapan aja dan dimana saja, 😊❤

ChalisaTuha

Intinya follow akun aku soalnya aku bikin cerita lain juga disitu 🙌

Satu lagi deh biar panjang, yang belum ikutan event segera ikut ya, batas akhir pendaftarannya akhir bulan Mei, untuk info lebih lanjut cek part yang bertuliskan

10.000 Viewers NICSG

Makasih banyak buat yang bertanya lewat Wa/ dm medsos lainnya, btw klo Facebook Lisa gak pernah on ya, karena gak tau cara makenya haha😂

Lisa bikin akun Facebook cuman buat akun ml saja, itutuh hero yang ada babang Alucardnya dan Roger

Eh sponsor deh😆, gak papa deh

Hero favorit kamu di ml siapa? Kali aja samaan kita?

Tulis di kolom komentar ya💬😘

Tanggerang, 10 Mei 2020

Tentang KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang