Hai nama saya Lisa, kalian bisa panggil saya dengan Lisa.Bagi yang belum kenal Lisa, kalian bisa membaca cerita Lisa berjudul Cikrak Cikruk, di sana kalian akan mengenal lebih dalam siapa Lisa.
Untuk yang baru datang di cerita ini, selamat membaca. Jangan lupa masukan cerita ini ke perpustakaan terbaik kalian, dan tag akun teman teman kamu.
Jangan lupa share cerita ini ke media sosial kalian, baik instagram, twitter, whatsapp atau aplikasi media sosial yang kamu punya. Sertakan hastag nama akun Lisa di sana.
***
Sesuai janji Lisa kemarin, Lisa akan update setiap hari dan ternyata sudah delapan puluh part ya cerita ini? Mohon bantu kasih tahu benar delapan puluh atau belum.
Karena jika sudah genap seratus akan pindah ke cerita tentang kepenulisan part kedua. Yang mau dibuatkan part keduanya komen di bawah, nanti akan Lisa buatkan.
Dan membahas soal seratus part cerita ini akan tamat, kemungkinan besar part yang keseratus itu ucapan terima kasih dan juga penutup dari buku ini. Kita akan berjumpa lagi di buku yang sama edisi kedua, kalau banyak peminatnya yah //bisik bisik
Lanjut saja kemarin pembaca part "bedanya bus dan bis" ternyata sedikit pembaca. Tetapi tidak apa, Lisa menulis bukan karena mencari viewers atau vote vote dari kalian.
Lagi pula Lisa menulis di judul ini untuk memberikan pengetahuan apa yang Lisa dapat, berbagi itu indah. Dan termasuk amal jariyah, amal jariyah ada 3. Gak usah dibahas untuk kenyamanan bersama, siapa tahu ada yang non-muslim.
71. Bedanya apotik dan apotek
Sebelum lanjut, Lisa mau nanya sekaligus menguji kemampuan kalian ya. Jawab dengan tepat dan benar tetapi sesuai dengan kalian, jangan langsung lihat jawaban ke bawah. Kapan mau bisanya kalau belum mencoba, kalau salah nanti akan ada pembahasannya.
Apotek atau apotik?
Mana yang benar?Dijawab ya 😊
Note: jangan baca ke bawah, sebelum menjawab di antara dua jawaban tersebut.
Siapa yang benar kira kira?
Mari kita tuntas habis.Apotik adalah bentuk tidak baku dari apotek, jadi apotik salah ya.
Apotek
Apotek adalah toko atau tempat meramu dan menjual berbagai jenis obat, yang sesuai dengan resep dokter.Misal saat kamu ke puskesmas, si apoteker alias orang yang ahli dalam obat obatan, sekaligus nih yang meracik obat itu. Bedakan puskesmas dengan rumah sakit swasta ya hehe.
Apoteker "pasien nomor sepuluh" orang yang merasa menegang nomor urut sepuluh maju. Dia menyerahkan kartu bernomor itu, entahlah dia hanya mengamati orang lain. Dan melakukan hal serupa padanya.
"Ini obatnya, diminum tiga kali sehari, untuk vitamin dua kali sehari. Sesdah makan semua ya mba. Untuk antibiotiknya di sini tidak menyediakan, mba bisa beli di apotek terdekat, kalau ada belinya yang merek ***"
Nah seperti itu gaes, so mungkin cukup sekian pembahasan kita hari ini.
***
Publis dan menulis:
Senin, 21 September 2020Kabar baik tentang kepenulisan akan menemani kamu saat menulis, akan banyak pengetahuan yang akan kalian dapatkan di sini. So jangan lupa follow authornya dulu ya
Klik ini dan pencet follow ChalisaTuha
Sebelumnya bagi yang belum follow Lisa folow akun ini ya, masukan cerita ini ke reading list kalian. Dan tinggalkan komentar yang banyak, siapa tahu next part akan Lisa bahas di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kepenulisan
RandomDisini kalian akan mendapatkan pengetahuan tentang dunia kepenulisan, bagaimana cara menulis dengan baik dan benar. Aku akan memberikan pengetahuan kepada kalian semua, karena berbagi adalah kebaikan yang nantinya akan mendapatkan pahala. Yang ingin...