Chapter 8

17.2K 1.5K 28
                                    

Jeongguk memandang keluar jendela, saat ini hujan turun begitu deras. Jeongguk tersenyum miris saat mengingat perlakuan namja yang di cintainya. Banyak hal yang membuatnya bingung, tentang apa sebenarnya alasan namja itu sangat membencinya. Pintu kamarnya terbuka, Wonwoo tersenyum saat melihat namja yang di temukannya tengah memandang keluar jendela. Kakinya perlahan mendekati namja itu dan menepuk pundaknya, membuat namja itu terlonjak kaget.

"Apa yang sedang kau pikirkan?". Tanya Wonwoo

"Tidak ada hyung". Sambil menggeleng kecil

"Apa kau sudah merasa baikan?". Tanya Wonwoo sambil mendudukkan dirinya di samping Jeongguk.

"Hem, aku sudah merasa sehat. Apa aku sudah boleh pulang?". Tanya Jeongguk ragu

"Tentu saja Guk-ah, nanti aku akan mengantarkanmu, tapi sebelum itu kau harus pamit dengan eomma ku dulu". Ucapnya dengan mengelus lembut kepala Jeongguk. Jeongguk hanya memejamkan matanya menerima perlakuan Wonwoo, rasanya ada rasa nyaman saat bersama namja tersebut.

"Eoh ternyata kau ada di sini sayang?". Tanya eomma Jeon di ambang pintu. Kedua namja itu menoleh dan tersenyum

"Kau sudah sembuh Guk-ah?". Tanya Nyonya Jeon menghampiri kedua namja itu. Jeongguk mengangguk dengan tersenyum menatap Nyonya Jeon

"Apa kau akan pulang?". Tanya Nyonya Jeon, sebenarnya wanita paruh baya itu sangat berat membiarkan Jeongguk kembali ke panti, entah kenapa dia tak ingin jauh dari namja itu.

"Ne ahjumma, aku harus pulang. Aku khawatir suster mengkhawatirkanku". Jawab Jeongguk, dia merasa tak enak hati dengan Nyonya Jeon, wanita itu seperti tak ingin dirinya pergi, tampak dari raut wajahnya yang sedih.

"Baiklah. Tapi biarkan kami mengantarmu ne? Dan kau sering-seringlah datang kemari, tak usah sungkan, anggap saja kami keluargamu". Ucap Nyonya Jeon

"Ne ahjumma". Jawab Jeongguk, dia lupa jika wanita paruh baya itu menyuruhnya memanggil eomma.

"Aigoo, sudah aku bilang panggil aku eomma sayang. Anggap aku seperti eomma mu sendiri". Ucap Nyonya Jeon

"Mianhe eomma". Jawab Jeongguk tersenyum canggung

"Ah kau sangat menggemaskan sayang". Sambil mencubit kedua pipi Jeongguk, sedangkan Jeongguk hanya tersenyum dengan perlakuan Nyonya Jeon. Wonwoo sangat bahagia melihat sang eomma yang kembali tersenyum seperti dulu. Setelah kejadian 14 tahun yang lalu, eomma nya berubah, sering melamun, dan setiap malam selalu menangis. Pernah suatu ketika Wonwoo melihat eomma nya sangat kacau akibat mengingat kejadian 14 tahun yang lalu. Dan karena kejadian itu juga sang eomma berubah. Tapi hari ini Wonwoo senang karena dapat melihat senyuman itu lagi, senyuman yang telah lama hilang dari Nyonya Jeon. Senyuman yang di karenakan oleh pemuda manis yang di tolongnya.

.
.

Seokjin dan Yoongi nampak mondar mandir di ruang tamu, membuat Namjoon, Jimin, dan Hoseok jengah dengan kelakuan keduanya. Saat ini mereka sedang berada di rumah Seokjin, tadi saat pulang sekolah mereka memutuskan untuk mampir terlebih dahulu ke rumah Seokjin.

"Astaga. Bisakah kalian berhenti mondar mandir seperti itu". Ucap Hoseok

"Tidak bisa Hoseok-ah, kami sangat mencemaskan Jeongguk. Tadi di sekolah kami tak bertemu dengannya. Temannya juga bilang dia tak masuk". Jawab Seokjin. Memang benar, tadi mereka sempat mencari keberadaan Jeongguk di sekolah tapi tidak ada. Mereka khawatir sesuatu terjadi pada Jeongguk.

"Benar, aku juga tak melihatnya.
Apa perlu kita ke panti saja untuk melihat keadaannya?". Tanya Namjoon. Semua mengangguk dan mereka menuju ke panti dimana Jeongguk tinggal.

Mianhe [Vkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang