Chapter 17

17.5K 1.3K 78
                                    

"Ayolah Tae kau harus makan". Bujuk Nyonya Kim.

Tapi lagi-lagi Kim Taehyung menolak saat wanita paruh baya itu menyodorkan sesendok nasi kearahnya. Ia hanya diam membisu.

"Kau harus makan Tae. Kau harus sembuh".

Tangan Nyonya Kim kembali menyodorkan sesendok nasi pada Taehyung. Namun pemuda tampan itu kembali menolak, tak sedikitpun ia membuka mulutnya. Nyonya Kim sedikit menyerah. Pandangan menatap Taehyung sendu.

"Sebenarnya apa yang terjadi Tae? Kenapa kau seperti ini?".

Tangan Nyonya Kim mengelus pipi Taehyung. Pemuda tampan itu hanya menatap lurus dengan pandangan kosong.

"Eomma".

Satu kata yang amat lirih keluar dari bibir Taehyung. Tapi pandangan pemuda itu tetap mengarah ke depan. Mendengar dirinya di panggil sang putera, sontak Nyonya Kim menatap lekat sang putera.

"Ada apa Tae?". Tanya Nyonya Kim lembut. Tangannya menggenggam tangan Taehyung.

Kim Taehyung mengalihkan pandangan pada Nyonya Kim saat merasakan usapan lembut di tangannya. Dapat Nyonya Kim lihat sorot mata sang putera yang nampak takut.

"Aku sudah membuat hidupnya hancur". Lirih Taehyung. Bibir pemuda tampan itu gemetar.

Nyonya Kim jelas tidak paham maksud Taehyung. Tapi ia berusaha tersenyum selagi menyikapi perkataan puteranya.

"Apa maksudmu sayang?". Tangan wanita paruh baya itu beralih mengusap kepala Taehyung.

Cukup lama tidak ada jawaban dari Taehyung. Nyonya Kim tetap menunggu apa yang akan Taehyung ucapkan. Tapi setetes air mata yang keluar dari kelopak mata Taehyung membuat Nyonya Kim bingung.

"Ada apa? Kau bisa menceritakan semuanya pada eomma". Tangan yang semula mengusap kepala Taehyung kini beralih pada pipi pemuda tampan itu. Nyonya Kim menghapus air mata yang mengalir di pipi sang putera.

"Aku sudah menghancurkan hidupnya eomma. Jeongguk, aku sudah menghancurkan hidup Jeongguk". Lirihnya. Taehyung menatap sang ibu dengan sorot matanya yang sendu.

Lagi-lagi Nyonya Kim di buat tidak paham. Anak laki-lakinya ini selalu menyebut nama Jeongguk. Apa ini semua ada hubungannya dengan seseorang bernama Jeongguk.

"Tidak Tae. Kau tidak menghancurkan hidup siapapun". Ucap Nyonya Kim menenangkan. Ia tidak sanggup melihat air mata yang terus keluar dari mata sang putera.

"Tapi aku benar-benar menghancurkan hidupnya eomma. Bukan hanya hidupnya, tapi juga masa depannya". Sekali lagi Taehyung berujar.

Nyonya Kim lantas bangkit dari duduknya. Ia mendekap sang putera guna menenangkan. Kim muda mulai terisak di dekapan sang ibu. Meluapkan semua apa yang ia rasakan. Ingin rasanya ia menceritakan semuanya. Tapi hati kecilnya merasa takut bila kedua orangtuanya mengetahui semuanya.

"Tenanglah. Tidak ada siapapun seseorang yang kau hancurkan hidupnya".

Wanita paruh baya itu mendekap sang putera erat. Memberikan ketenangan pada sang putera yang masih terisak.

"Eomma tidak paham apa maksudmu Tae. Tapi eomma dan appa tidak akan diam saja melihat kau seperti ini". Batin Nyonya Kim.

.
.

"Bagaimana? Apa yang kau dapatkan?". Tanya Tuan Kim kepada bawahannya yang bernama Park Hyungsik.

Selepas kejadian saat Taehyung tiba-tiba bergumam nama Jeongguk. Lantas Tuan Kim menyuruh bawahannya untuk mencari tahu siapa itu Jeongguk.

Mianhe [Vkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang