Chapter 14

18.1K 1.5K 69
                                    

"Taehyung". Lirih Jeongguk

Mata Jeongguk terbelalak kaget, ingatannya kembali di malam itu. Malam yang membuat dirinya hancur. Seperti sebuah kaset yang di putar kembali, Ingatan-ingatan itu tiba-tiba muncul begitu saja. Matanya bergerak gelisah dengan air mata yang mengalir juga dengan tubuh yang bergetar.

Seokjin dan yang lainnya tentu panik melihat perubahan Jeongguk. Berniat mendekati namja manis itu sebelum teriakan dari Jeongguk di susul dengan lemparan vas bunga membuat kelima namja itu terkejut dan tak berani mendekati Jeongguk.

"AAAGGGHHHH HENTIKAN...KU BILANG BERHENTI...PERGI". Teriaknya histeris masih dengan tangan yang melempar benda apapun

Seokjin dan yang lain tentu bingung, merekapun memanggil Dokter. Tuan dan Nyonya Jeon serta Wonwoo juga bingung kenapa teman-teman Jeongguk panik. Seorang Dokter dengan dua suster memasuki ruangan rawat Jeongguk. Yang lainnya menunggu di luar.

"Ada apa dengan Jeongguk?". Tanya Tuan Jeon

"Kami tidak tahu ahjussi, tiba-tiba saja Jeongguk berteriak menyuruh pergi". Jawab Namjoon

"Dia juga melempar semua barang yang berada di sekitarnya". Tambah Jimin

"Sebenarnya apa yang terjadi pada Jeongguk ahjussi ?". Tanya Seokjin.

Tuan Jeon hanya menggelengkan kepalanya. Beliau tidak ingin semua orang tahu tentang apa yang terjadi pada Jeongguk. Tuan Jeon juga tidak ingin membuat Nyonya Jeon sedih.

Seokjin dan yang lainnya menghela nafas berat karena tak bisa mendapatkan jawaban yang mereka ingin.

"Baiklah ahjussi, ahjumma, Wonwoo hyung, kami pamit pulang ne? Besok kami akan datang lagi untuk menjenguk Jeongguk". Ucap Seokjin

"Oh baiklah. Kalian semua hati-hati di jalan ne? Langsung pulang jangan kemana-kemana". Tuan Jeon mengingatkan kelima namja itu.

"Ne ahjussi". Ucap kelimanya.

Lalu setelah berpamitan kepada keluarga Jeongguk, mereka memutuskan untuk pulang.

Tak lama pintu ruangan Jeongguk terbuka. Dokter Park keluar dari ruangan itu dengan beberapa suster.

"Bagaimana keadaan putera saya Dok?". Tanya Nyonya Jeon, beliau sudah tak sabar ingin tahu keadaan pemuda manis itu.

"Dia sudah tenang. Saya sarankan agar Tuan dan Nyonya tidak menyinggung perihal kejadian itu". Ucap Dokter Park

"Baiklah saya permisi". Lanjutnya lalu meninggalkan ruangan Jeongguk.

Nyonya Jeon langsung masuk untuk memastikan pemuda manis itu baik-baik saja. Menghela nafas lega saat puteranya itu sudah kembali tidur.

"Apa sebenarnya yang terjadi padamu Jeongguk-ah?". Tanya Nyonya Jeon dengan air mata yang membasahi pipinya. Dan yang mana pertanyaan itu tak akan di jawab oleh Jeongguk.

Sedangkan di luar, Tuan Jeon dan Wonwoo masih tak beranjak dari tempatnya.

"Apa Appa tetap tidak ingin aku mencari tahu siapa pelaku itu?". Tanya Wonwoo

Tuan Jeon terdiam. Pikirannya sedang berdebat dengan hatinya. Memikirkan apakah ia harus mencari keadilan untuk pemuda itu, atau hanya fokus pada Jeongguk yang sedang membutuhkan perhatian.

"Biarkanlah Won-ah. Jika keadaan Jeongguk semakin memburuk, terpaksa kita harus membawanya ke Amerika". Ucap Tuan Jeon. Wonwoo hanya mengangguk mengiyakan, karena dirinya juga tak bisa membantah ucapan sang Appa.

.
.

Keesokan harinya, seperti yang telah di ucapkan Seokjin dan teman-temannya, mereka akan menjenguk Jeongguk. Tapi sebelum ke rumah sakit, mereka memutuskan untuk menjenguk Taehyung terlebih dahulu. Meskipun sebenarnya mereka masih kecewa dengan perlakuan Taehyung pada Jeongguk, tapi biar bagaimanapun Taehyung tetap sahabat mereka. Di sinilah mereka sekarang berada, di kediaman keluarga Kim.

Mianhe [Vkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang