Chapter 31

14.7K 1.2K 60
                                    

Happy Reading😆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading😆



Taehyung tahu, mendekati Jungkook adalah hal yang amat sulit. Bagaimana pemuda itu bersikap tak acuh padanya, selalu memandang sinis, dan juga selalu melontarkan kata-kata kasar padanya. Taehyung amat sangat tahu. Tapi ia tidak menyerah begitu saja. Kilas balik sebuah kejadian beberapa tahun lalu membuat Taehyung lagi-lagi merasa bersalah. Dan di saat yang bersamaan ia juga merasa tidak boleh putus asa. Meyakinkan pada diri sendiri bahwa semua akan baik-baik saja.

Setiap harinya ia selalu mengirimkan pesan pada Jungkook. Tapi nihil tidak ada satupun pesannya yang di balas. Pemuda Jeon hanya membaca semua pesan yang Taehyung kirim. Itu tidak membuat Taehyung patah semangat begitu saja. Malahan tiap harinya ia semakin merasa tertantang untuk lebih mendekati Jungkook. Bukan dalam artian lain. Ia ingin Jeon Jungkook lebih melihat ke arahnya.

Entah sebuah kebetulan atau apa. Saat akan pulang dari perusahaannya. Ia tidak sengaja melihat Jungkook yang sedang di hajar oleh beberapa preman. 1 lawan 5. Tidak perlu membuang waktu, maka Taehyung dengan cepat-cepat menolong Jungkook. Terjadilah perkelahian antara preman-preman itu dengan Jeon Jungkook dan Kim Taehyung. Awalnya Jungkook terkejut melihat adanya Taehyung yang menolongnya. Tapi buru-buru ia menyadarkan dirinya. Ia tidak boleh lengah dan malah terkena pukulan preman itu. Cukup lama perkelahian itu terjadi. Hingga kelima preman itu pergi menyisakan Jungkook dan Taehyung. Keadaan keduanya tidak beda jauh. Penampilan acak-acakan dengan peluh yang membasahi tubuh. Jangan lupa memar-memar di wajah keduanya. Tapi disini Taehyung lah yang paling parah. Karena tadi lengannya tergores pisau dari salah satu preman itu.

"Apa kau baik-baik saja?". Tanya Taehyung khawatir.

Ia melihat Jungkook dari atas hingga bawah. Tidak ada luka serius hanya beberapa memar di wajahnya. Taehyung tidak peduli dengan keadaannya sendiri. Yang ia khawatirkan adalah Jeon Jungkook.

"Aku tidak apa-apa". Jawab Jungkook.

Jujur ia masih syok mengetahui bahwa Taehyung menolongnya. Bila seandainya tidak ada Taehyung. Mungkin saja Jungkook sudah terkapar. Jungkook memperhatikan keadaan Taehyung. Lalu matanya terbelalak melihat lengan Taehyung yang berdarah.

"Astaga lenganmu berdarah". Ucapnya sambil menunjuk lengan Taehyung.

Taehyung melihat lengannya yang berdarah, lalu kembali menatap Jungkook.

"Tidak apa-apa ini hanya luka kecil". Ucapnya sambil tersenyum bodoh pada Jungkook.

"Kau gila? Luka itu sangat parah". Seperti biasanya, Jungkook akan selalu melontarkan kata-kata kasar setiap bertemu Taehyung.

Saat Taehyung akan berbicara lagi. Buru-buru Jungkook menyelanya.

"Dasar bodoh. Bagaimana jika infeksi? Kau mau mati?". Sekali lagi Jungkook berucap.

Mianhe [Vkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang