Chapter 16

17.7K 1.4K 60
                                    

"Saya sudah menemukan keberadaan putera anda Tuan". Tutur polisi itu.

"Lalu dimana keberadaan putera saya?". Tanya Tuan Jeon. Sungguh dirinya sangat senang.

"Bolehkah saya bertanya sesuatu sebelum saya menjawab pertanyaan anda Tuan?". Tanya polisi itu. Tuan Jeon mengangguk karena dirinya juga ingin tahu bagaimana penculikan itu? Dan siapa pelakunya?.

"Apa anda ingat dengan seorang pria bernama Lee Jong Suk?". Tanya polisi itu. Tuan Jeon nampak mengingat-ngingat hingga akhirnya mengangguk.

"Dulu dia adalah rekan bisnis saya, dan juga mantan tunangan istri saya. Apa ini ada hubungannya dengan Jong Suk?". Tanya Tuan Jeon.

"Benar Tuan. Dia adalah dalang dari semua ini. Apa anda tahu apa yang menyebabkan Lee Jong Suk menculik putera anda?". Tanya polisi itu. Tuan Jeon menggelengkan kepalanya tanda bahwa dirinya tidak tahu.

"Istri anda. Anda tahu bukan bahwa dulu Jong Suk dan Luhan akan menikah?". Tanya polisi Kim

"Saya tahu. Tapi Luhan membatalkan acara pernikahan mereka karena Jong Suk sudah mengkhianati Luhan. Dia berselingkuh di belakang Luhan padahal saat itu Jong Suk dan Luhan sudah bertunangan dan satu minggu lagi akan menikah". Ucap Tuan Jeon.

"Seminggu kemudian, setelah pembatalan acara pernikahan itu, ayah Luhan menjodohkan Luhan dengan saya". Lanjut Tuan Jeon

"Lalu kenapa Jong Suk menculik Jungkook?". Tanya Tuan Jeon yang masih merasa tidak paham.

"Lee Jong Suk sangat mencintai Luhan. Dia tidak rela jika orang lain menggantikan posisinya di hati Luhan. Dia berniat untuk membuat keluarga anda hancur". Jelas polisi Kim.

"Kenapa saat Jungkook baru lahir dia melakukan itu? Jika memang ia ingin menghancurkan keluarga saya, kenapa tidak sedari awal?". Tanya Tuan Jeon. Benar! Jika memang orang itu berniat untuk menghancurkan keluarganya, kenapa tidak sedari awal?

Polisi itu tersenyum. Ia bersikap tenang. Ia akan menceritakan semuanya pada lelaki di hadapannya ini.

"Saya akan menceritakan semuanya Tuan Jeon". Ucap polisi itu.

.
.

Tuan Jeon berlari kesetanan di lorong rumah sakit. Tujuannya saat ini ada ruangan Jungkook. Ia tidak sabar untuk memberitahu sang istri.

Setelah tepat berada di depan ruangan Jeongguk, ia mengatur nafasnya terlebih dahulu. Lalu Tuan Jeon memutar kenop pintu dengan perlahan. Ia tidak ingin membuat pemuda manis itu terganggu. Ya pemuda manis itu sedang tidur meskipun harus di berikan obat penenang terlebih dahulu. Semenjak kejadian yang menimpanya itu, Jeongguk selalu berteriak histeris. Dan hal itu jelas membuat keluarga Jeon bingung.

Tuan Jeon berjalan menghampiri sang istri yang sedang duduk di samping brankar Jeongguk. Wanita paruh baya itu dengan sabar merawat pemuda manis itu. Tuan Jeon menatap Jeongguk sejenak, seulas senyum tersemat pada belah bibir pria paruh baya itu. Lalu tangannya menepuk pelan bahu Nyonya Jeon. Nyonya Jeon menoleh saat sang suami menepuk bahunya.

"Bagaimana keadaannya?". Tanya Tuan Jeon

"Bertambah buruk". Nyonya Jeon menghela nafas berat, lalu kembali beralih menatap Jeongguk.

"Ada yang ingin aku bicarakan". Ucap Tuan Jeon. Hal itu mampu menarik perhatian Nyonya Jeon

"Tentang Jungkook". Lanjut Tuan Jeon.

"Jungkook?". Tanya Nyonya Jeon. Dirinya bingung kenapa suaminya ini tiba-tiba membahas Jungkook.

"Ne Jungkook, anak kita". Jawab Tuan Jeon. Tapi Nyonya Jeon tetap tidak paham.

Mianhe [Vkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang