Chapter 13

18.3K 1.5K 48
                                    

"Hiks...tidak jangan lakukan itu".

Jeongguk menggelengkan kepalanya tanda menolak perlakuan namja itu. Sedangkan namja itu tetap tak memperdulikan kata-kata Jeongguk. Fokusnya saat ini hanyalah kepuasannya.

"Hiks...hiks... aku mohon...hiks... jangan".

Lagi dirinya tetap memberontak, tapi hal itu malah membuat namja itu mempercepat temponya. Keadaannya sangat kacau, sedangkan seseorang yang berada di atasnya tak memperdulikan.

Plak

Satu tamparan mendaratkan di pipi mulusnya. Wajah yang biasanya cantik itu penuh dengan luka.

"KU BILANG DIAM". Bentaknya

Airmata sudah mengalir dengan derasnya di pipi Jeongguk. Hatinya sakit saat dirinya di perlakukan seperti ini.

"Ini akibatnya jika kau macam-macam denganku". Ucap namja itu tersenyum remeh dengan tetap menggagahi Jeongguk.

"Ku mohon...hiks...berhenti". Pintanya sekali lagi. Tubuhnya terhentak dengan kasar. Namja yang berada di atasnya itu tak segan-segan menjambak rambut hitam itu dengan kasar.

"Hentikan...hiks...ku mohon hentikan"

"Hentikan".

"HENTIKAN". Teriaknya

Mata indah yang awalnya terpejam itu berbelalak. Nafasnya naik turun tak beraturan. Matanya bergerak risau, lalu ingatan tentang kejadian 'itu' terlintas di pikirannya.

"Ku mohon hentikan..hiks..hiks..hentikan...HENTIKAN". Teriaknya dengan air mata yang tiba-tiba mengalir begitu saja.

Tuan dan Nyonya Jeon serta Wonwoo yang berada di luar ruang rawat Jeongguk segera memasuki ruangan itu akibat mendengar teriakan Jeongguk.

"Ku mohon jangan...hentikan...aku mohon..AAAGGGHH HENTIKAN". Racaunya dengan tangan yang menarik-narik surainya sendiri.

"Won-ah kau panggil dokter". Perintah Tuan Jeon. Wonwoo mengangguk dan keluar dari ruang rawat Jeongguk.

Tuan dan Nyonya Jeon berusaha menghentikan Jeongguk yang menarik rambutnya sendiri, tapi di tepis oleh Jeongguk.

"HENTIKAN...HENTIKAN". Racaunya

"Tenang sayang ini eomma". Ucap Nyonya Jeon. Air matanya sudah mengalir karena melihat keadaan Jeongguk.

"Yeobo lakukanlah sesuatu". Pinta Nyonya Jeon sambil berusaha menenangkan Jeongguk.

"AAAGGGHHH BERHENTI....KU BILANG BERHENTI". Teriakan itu membuat Tuan dan Nyonya Jeon bingung dengan apa yang terjadi pada pemuda manis itu.

Pintu ruang rawat terbuka, seorang dokter masuk dengan beberapa suster, di belakang mereka ada Wonwoo yang juga sama paniknya.

"Suster berikan pasien obat penenang". Perintah Dokter bernama Park Bogum. Suster itu mengangguk lalu menyuntikkan obat penenang pada Jeongguk. Sedangkan Wonwoo menenangkan Nyonya Jeon, mendekap wanita paruh baya itu.

Perlahan keadaan Jeongguk mulai tenang. Pemuda manis itu sudah tak lagi berteriak. Tapi pandangan namja itu kosong. Lalu manik mata itu mengarah pada Nyonya Jeon yang menangis.

"Eomma". Lirihnya

"Ne sayang ini eomma". Ucap Nyonya Jeon

"Eomma aku takut". Lirih Jeongguk pelan membuat Nyonya Jeon mendekap namja manis itu.

"Tuan Jeon bisa kita bicara sebentar?". Pinta Dokter Park. Tuan Jeon mengangguk dan mengikuti langkah Dokter itu keluar.

.
.

Mianhe [Vkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang