Chapter 9

17.1K 1.5K 67
                                    

"Apa yang ingin anda tahu dari Jeongguk Nyonya?". Tanya Suster Sin sekali lagi

"Tentang keluarga Jeongguk". Suster sudah menduga akan hal itu. Memang dia tak mengenal wanita di depannya ini, tapi melihat wanita di hadapannya ini ingin tahu tentang Jeongguk, jadi dia harus memberitahu apa yang ingin wanita itu inginkan.

"Aku ingin tahu bagaimana asal usul Jeongguk". Nyonya Jeon berujar sekali lagi karena wanita di depannya ini tak langsung menjawab.

"14 Tahun yang lalu, seorang namja berusia 30 an mendatangi panti ini dengan membawa bocah berusia 3 Tahun. Dia meminta saya untuk merawat seorang bocah berusia 3 Tahun itu. Saya tidak tahu apa alasan namja itu memasukan bocah berusia 3 Tahun itu ke panti ini. Dia hanya berpesan agar saya merawatnya dengan baik, dia bilang nama anak itu adalah Jeon Jeongguk. Dia berjanji akan memenuhi semua keperluan bocah itu, dan semua biaya dia yang akan menanggungnya. Tapi itu tak berjalan lama, awalnya dia memang menepati janjinya, lalu 4 Tahun setelahnya namja itu tak lagi datang kemari, bahkan untuk sekedar memberi biaya untuk bocah itu saja tidak. Banyak pasangan yang ingin mengadopsi bocah itu, tapi bocah itu tidak mau. Dia bilang dia tidak ingin meninggalkan para pengasuh di sini". Suster Sin tersenyum sendu setelahnya menyelesaikan perkataannya. Nyonya Jeon hanya terdiam mendengar perkataan Suster Sin.

"14 Tahun yang lalu, saya kehilangan putera bungsu saya". Nyonya Jeon menghela nafas berat sebelum melanjutkan perkataannya. Suster Sin menatap Nyonya Jeon menunggu kelanjutan perkataan Nyonya Jeon.

"Dia di culik, dan 14 Tahun saya mencari keberadaannya tapi tak membuahkan hasil sedikitpun. Saat itu dia berusia 3 Tahun. Entah kenapa saat saya melihat Jeongguk, saya teringat dengan putera bungsu saya. Mereka sama-sama mirip hanya nama saja yang berbeda". Suster nampak terkejut mendengar Nyonya Jeon

"Saya turut prihatin dengan kejadian itu Nyonya Jeon". Nyonya Jeon hanya tersenyum

"Suster, apakah saya boleh mengadopsi Jeongguk? Anda tak perlu khawatir Suster, saya akan memenuhi semua biaya panti di sini". Suster Sin terdiam, sedikit ada rasa tak rela untuk melepaskan Jeongguk. Bagaimanapun juga Jeongguk sudah di anggapnya seperti anak sendiri. Tapi dia tak boleh egois untuk mempertahankan Jeongguk, Suster Sin tersenyum dan mengangguk.

"Anda bisa tanyakan langsung masalah ini pada Jeongguk Nyonya". Nyonya Jeon tersenyum lebar, seakan-akan dia sudah bertemu dengan anaknya kembali.

.
.

Di sinilah mereka sekarang berada. Jeongguk, Suster Sin, Nyonya Jeon, dan Wonwoo, Ke empat orang ini duduk saling berhadapan, sedangkan teman-teman Jeongguk sudah pamit sedari tadi.

"Jeongguk-ah, apa kau mau tinggal dengan eomma". Jeongguk melirik ke arah Suster Sin, dia tak ingin meninggalkan wanita yang sudah merawatnya itu. Suster Sin hanya tersenyum dan mengangguk. Jeongguk menatap ragu ke arah Nyonya Jeon lalu mengangguk.

"Tapi biarkan aku tinggal di sini untuk sementara". Nyonya Jeon mengelus surai Jeongguk dan mengangguk.

"Kami akan menjemputmu jika kau sudah siap sayang". Jeongguk mengangguk dan kembali melirik ke arah Suster Sin. Sedih itu lah yang dia rasakan. Wanita itu sudah merawatnya sedari kecil, dan ada perasaan tak tega untuk meninggalkannya. Jeongguk sudah menganggap Suster Sin seperti ibu kandungnya sendiri.

"Baiklah kami pamit dulu. Jeongguk kau jaga diri baik-baik ne". Jeongguk mengangguk. Nyonya Jeon hanya tersenyum, dia tahu jika Jeongguk sedang bingung. Selepas kepergian Nyonya Jeon dan Wonwoo, Jeongguk langsung memeluk Suster Sin dan menangis.

"Hiks..Suster. Aku tak ingin hiks..meninggalkanmu". Suster Sin mengelus kepala Jeongguk lembut.

"Kau harus mempunyai hidup yang lebih layak lagi sayang. Kau harus bahagia. Nyonya Jeon orang yang baik, ku yakin kau pasti bahagia jika tinggal bersamanya". Jeongguk menggeleng tanda tak setuju.

Mianhe [Vkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang