12. Kenyataan

6.6K 434 2
                                    

Sudah dua minggu lebih sejak hari pertama Mebuki dirawat di Rumah Sakit. Keadaannya belum menunjukkan banyak perkembangan. Sudah berbagai macam cara pengobatan di tempuh untuk melenyapkan sel kanker yang menyerang tubuh Mebuki. Mulai dari terapi radiasi, kemoterapi, imunoterapi, bahkan tindakan operasi pun sudah dilakukan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Namun itu semua tidak memberi banyak perubahan pada tubuh Mebuki. Malah kondisinya kini semakin menurun

Dokter Sakumo selaku penanggung jawab Mebuki memberitahukan pada Fugaku bahwa mereka sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai kesembuhan Mebuki. Namun sepertinya sel kanker yang menggerogoti Mebuki cukup ganas hingga saat ini mereka hanya bisa berdoa sebanyak mungkin pada Tuhan, berharap keajaiban datang.

Fugaku yang mendengar kabar tersebut hanya bisa terdiam. Ia cukup frustasi. Ia tak ingin kehilangan istrinya, tidak lagi. Ketakutan itu membuatnya sulit berkonsentrasi pada urusan perusahaan. Beruntung ada Iruka yang dengan setia membantu menyelesaikan masalah pekerjaannya.

Saat ini ia hanya terdiam. Tangannya mencoba mengenggam tangan rapuh Mebuki. Membisikkan beberapa kata pada istrinya.

"Kau harus sembuh. Kami masih membutuhkanmu sayang... Kumohon jangan menyiksaku seperti ini.." ucapnya begitu lirih.

🐻🐻🐻

Sakura sudah menerima hasil nilai ujiannya. Ia berhasil mendapat nilai terbaik di sekolahnya. Hal itu tentu saja menimbulkan perasaan bangga dalam hatinya. Beberapa temannya mengucapkan selamat untuknya. Sakura senang, usahanya dan jerih payahnya tidak sia-sia.

Saat ini para siswa sedang berkumpul sambil membahas acara prom nite yang akan diadakan satu bulan lagi. Membahas tema acara dan menyesuaikan dress code yang di berikan panitia.

Usai berkumpul Sakura pergi ruang kepala sekolah karena beliau ingin bertemu dengannya dan memberi selamat secara langsung. Setelah itu sakura kini berjalan menuju kantin menyusul kedua sahabatnya yang sudah lebih dulu kesana.

Grep

Tiba-tiba sepasang tangan menutup matanya dari belakang. Sakura berdiri terdiam. Mengenali aroma yang familiar di indra penciumannya.

"Gaara-kun"

"Bagaimana kau bisa tahu ini aku?" tanya Gaara

Sakura menarik kedua tangan yang menutup matanya, ia berbalik dan menatap Gaara. "tentu saja aku tahu, aroma tubuhmu bahkan bisa terdeteksi dari radius 3 meter" ucap Sakura

"Sepertinya aku gagal memberi kejutan pertamaku" ucap Gaara

"Pertama? Berarti ada kejutan lainnya?" tanya Sakura

"Tentu saja, aku sudah menyiapkan kejutan untuk juara sekolah kita tahun ini" goda Gaara

"Apa itu?"

"Tutup matamu" perintah Gaara

Sakura lalu menutup matanya tanpa curiga sedikitpun.

1 detik

2 detik

3 detik

Dan..

Cup

Sakura terpaku, ia merasakan bibir Gaara menempel di bibirnya. Seketika ia membuka matanya dan terkejut. Namun ia hanya terdiam saat merasakan bibir Gaara menyentuh bibirnya.

Bond With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang