Hari sudah menjelang sore, Sasuke masih kelimpungan karena istrinya belum juga kembali ke rumah. Terlebih saat tadi siang Sai menghubunginya dan mengatakan bahwa Ino tidak pergi bersama Sakura.
Sasuke duduk di ruang tamu dengan kedua tangan yang terpaut di atas pahanya. Sebenarnya sejak tadi firasatnya tentang Sakura sudah buruk, tetapi ia masih berusaha menepisnya dan berdoa agar istri dan anaknya baik- baik saja.
Seseorang datang dari arah pintu masuk. Pria itu adalah Kakashi, ia segera menemui Sasuke di rumahnya setelah pria itu menghubunginya.
"Bagaimana ini? Sakura belum juga pulang dan tidak tahu ada di mana" ucap Sasuke padahal Kakashi belum juga masuk dan masih berdiri di pintu.
"Menurutku ini janggal, pasti telah terjadi sesuatu padanya." sahut Kakashi sambil bersedekap.
"Aku pikir juga begitu, kita harus mencarinya tapi bagaimana?" Sasuke kini mulai frustasi.
Keduanya terdiam dan menunduk memikirkan bagaimana dan kemana harus mulai mencari Sakura. Kemudian Sasuke dan Kakashi saling menatap dan membuka suara bersamaan.
"Gelang!!"
Sasuke dan Kakashi baru teringat dengan gelang Sakura yang di beri alat pelacak oleh Sasuke.
"Kakashi, segera lacak keberadaan gelang itu. Aku akan bersiap2"
"Baiklah" Sahut Kakashi kemudian mengeluarkan tabletnya dan segera melacak keberadaan Sakura.
Sekitar 10 menit kemudian, Sasuke sudah kembali ke ruang tamu dengan kaos lengan panjang hitam dan rompi cokelat.
"Bagaimana?" tanya Sasuke.
"Sasuke, kurasa ada yang tidak beres. GPSnya menunjukkan posisi Sakura berada di laboraturium OTO" ujar Kakashi.
"Apa? Tempat apa itu?"
"Yang aku tau, tempat ini dulunya merupakan laboraturium rahasia milik Danzo yang beroperasi untuk membedah organ tubuh manusia dan di perjual belikan."
Sasuke seketika menegang mendengar ucapan Kakashi barusan. Sudah dipastikan istrinya dalam bahaya besar saat ini.
"Ayo cepat, kita kesana!" Sasuke dan Kakashi pun langsung bergegas.
🐻🐻🐻
"Eeeeeeeeennhh!!"
"Aaaaaaaaakhh!!"Sakura terus meronta merasakan sakit di perutnya. Sejak tadi, ia berusaha menahan agar bayinya tidak lahir karena ia takut Karin akan melakukan hal yang berbahaya pada bayinya. Wajahnya terlihat begitu pucat, seluruh tubuhnya mandi keringat, nafasnya terus memburu dan tersengal.
"Ayo cepat keluarkan bayi itu!! Atau kau ingin mati kelelahan hah??!" Karin sudah tidak sabar menanti bayi Sakura yang tidak kunjung lahir.
"Karin.. Hoosh.. Hosh.. Kumohon, jangan lakukan ini.. Hosh.. Hosh.. Aku tau apa yang kau rasakan saat ini, aku tau rasanya kesepian dan hidup tanpa orang tua.. Hosh.. Hosh.."
"Cih.. Omong kosong!! Hidupmu itu bahagia Sakura! Berbeda denganku yang menderita karena kehilangan semuanya!!!" ucap Karin dengan tatapan nyalang.
"Aku.. akan menjadi.. temanmu.. Karin.. Kumohon, lepaskan aku.. berikan anakku kesempatan hidup.." Sakura merintih dalam ucapannya.
"HAHAHAHA!!! Tidak akan!! Kau dan Sasuke harus membayar semuanya!! Kalian harus mati!!"
"Aaaaaaaaaarrkhh!!"
Sakura kembali menggeliat kesakitan saat perutnya kembali kontraksi.
"Eeeeeeeeeegghh!!!"
SPLAAAASH!

KAMU SEDANG MEMBACA
Bond With You
Fiksi PenggemarSetelah Ibunya menikah lagi, kehidupan Sakura terasa begitu lengkap dan bahagia. Memiliki Uchiha Sasuke sebagai kakak tiri yang begitu menyayanginya, Hingga akhirnya dia di hadapkan dengan surat wasiat ayah tirinya, Fugaku Uchiha.. Naruto hanya mili...