43. The Birth

7.4K 340 7
                                    

Sasuke mengecup kening Sakura dan membelainya. "Ayo kita berjuang bersama" bisiknya yang dibalas dengan anggukkan oleh Sakura.

Kemudian Sasuke mengusap perut buncit Sakura dan mendekatkan wajahnya "Datanglah ke dunia nak, papa akan menuntunmu"

Setelah melepaskan seluruh pakaian bawah Sakura, Sasuke bergerak melebarkan kedua kaki Sakura dan menyuruhnya bertumpu di kedua sisi tiang brankar.

"Tarik nafas panjang.." Sasuke mulai menuntun istrinya dengan tenang, meskipun sebenarnya ia juga begitu tegang dan takut saat ini.

"Keluarkan.."

"Fuuuuuuh.." Sakura mengikuti arahan Sasuke.

"Kau sudah siap?" tanya Sasuke dengan menatap mata Sakura dari ujung brankar.

"Aku siap" ucap Sakura mantap.

"Saat ku beri aba- aba, ambil nafas dalam lalu dorong. Mengerti?"

"Aku mengerti" ucap Sakura yang sudah basah oleh keringat di sekujur tubuhnya. Ia sudah pasrah, saat ini ia hanya percaya dengan Sasuke dan berdoa untuk segala yang terbaik.

Sasuke memejamkan mata sejenak dan menarik nafas dalam. Kemudian menghembuskannya lalu membuka mata dan raut wajahnya kini tampak yakin.

"Tarik nafas.."

"Huuuuph.."

"Dorong.."

"Eeeeegghh...!"

Sasuke menahan kaki Sakura dan membantunya agar tetap melebar.

"Sekali lagi, tarik nafas.."

"Huuuuuph.."

"Dorong lebih kuat"

"EEEEEEEERRRGGHH!!"

Dan Sasuke pun melihat sesuatu mulai muncul dari dalam vagina Sakura. Ia semakin bersemangat melihat kepala anaknya yang hampir keluar.

"Ayo Sakura, dorong lebih kuat!"

"Eeeeeeeeeennnhh!!"

"Sakhit sekali Sasuke-kun!!!"

Mata Sasuke makin membulat saat melihat sesuatu itu makin jelas dan menyembul keluar.

"Aku- hosh.. Tidak kuat lagih..hosh.. hosh.."

Sasuke menegang saat mendengar ucapan Sakura.

"Kau bisa sayang, ayo, sedikit lagi, kepalanya sudah terlihat.."

"Eeeeeeeeeeggghhh!!!!"

"Demi Tuhan Sasuke-kun.. Sakit sekaali!!"

"Sekali lagi Sakura, kau bisa melakukannya!!"

"AAAAAAAAAKKHHH!!!!"

.....

Oweee!! Oweee!!

Suara tangisan bayi menggema di seisi ruangan menggantikan suara jeritan Sakura. Wanita itu terkulai lemas dengan mata yang setengah terbuka, senyuman tersungging di bibir pucatnya kala mendengar suara indah yang baru pertama kali ia dengar.

Sasuke memandang bayi mungil di depannya yang masih berlumuran darah, ia bergegas mencari gunting untuk memotong tali pusar bayinya.

Setelah menemukan gunting di laci nakas, Sasuke mengambil selimut di brankar untuk menutupi tubuh mungil anaknya. Ia membawa tubuh kecil dan rapuh ke dalam gendongannya.

"Selamat datang, putriku sayang.." dan air mata bahagia Sasuke seketika mengalir di pipinya.

Kemudian Sasuke melangkah dan membawa bayinya ke dekapan Sakura. "Kau berhasil sayang, anak kita lahir dengan selamat." ucap Sasuke bahagia.

Bond With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang