Sakura sedang duduk di taman belakang rumahnya. Sedang menikmati suasana sore hari yang cukup damai bersama secangkir teh hangat.
Sakura sedang melamun, memikirkan segala yang telah ia alami dalam perjalanan hidupnya. Proses panjang menuju keberhasilan yang ia tempuh dengan penuh kesungguhan. Hingga kini ia bisa menjadi mahasiswi di Universitas impiannya. Langkahnya semakin dekat untuk mencapai cita- citanya menjadi desainer sukses. Seulas senyum pun menghiasi wajah ayunya. Namun seketika senyumnya hilang ketika ia mengingat sesuatu.
Kakaknya..
Sebentar lagi ia akan berada jauh dari kakaknya. Tak ada lagi suasana hangat dirumahnya saat ia ingin bermanja-manja. Tak ada lagi yang membelai rambutnya di malam hari ketika ia kesulitan memejamkan mata. Bahkan tak ada lagi sosok kakaknya yang selalu rela direpotkan ketika adiknya bosan dan minta ditemani jalan-jalan naik motor berkeliling lalu membeli dango.
Sakura sudah sangat dekat dengan Sasuke. Ia bahkan lupa bahwa mereka berasal dari garis darah yang berbeda. Kakaknya.. Pria yang selalu ada untuknya, menyayanginya dan menjaganya. Meskipun begitu posesif padanya, tapi Sakura tahu itu semua karena rasa sayang kakaknya yang begitu besar. Sakura pun memejamkan matanya. Sejenak muncul perasaan tak rela jika kakaknya pergi. Namun ia sadar, bahwa ia tak boleh egois. Justru saat ini ia harus memberi dukungan pada kakaknya agar kelak menjadi orang berhasil. Toh ia juga akan bangga jika nantinya Sasuke menjadi orang sukses.
Saat masih sibuk dengan lamunannya tiba-tiba saja
Fuuuuuuuuh..
Sakura membuka matanya saat tiba-tiba merasa ada yang meniup wajahnya.
"Apa yang kau lakukan? Menghayal sesuatu?"
Sasuke bertanya padanya. Wajahnya begitu dekat dengan Sakura hingga Sakura sedikit memundurkan kepala.
"Kau ini... Bikin kaget saja kak!"
protes Sakura"Apa yang sedang kau pikirkan baby?" tanya Sasuke sambil duduk di sebelah Sakura
Sakura hanya memandang lurus ke depan dan terdiam.
"Kak"
"Hn"
"Aku sedang berpikir, apakah nanti aku bisa berada jauh darimu? Apakah aku bisa menjalani hariku tanpa kau disisiku?" ucap Sakura lirih.
"Ada apa? Kenapa kau bertanya begitu?"
"Aku pasti akan kesepian kak. Aku akan merindukanmu setiap saat." Sakura menunduk, suaranya mulai bergetar
Sasuke langsung menarik Sakura dalam pelukannya
"Hei, kau tahu? Seseorang pernah berkata bahwa jarak tak akan mampu merubah perasaan seseorang. Apa kau percaya?"
"Entahlah" sahut Sakura
"Dengar. Aku hanya pergi selama tiga tahun. Dan sesekali akan pulang menjengukmu. Tidak akan ada yang berubah. Aku akan tetap mengawasimu, bahkan menerormu dengan segudang pertanyaanku. Kita bisa tetap berbicara lewat telpon. Yang membedakan adalah aku tidak berada di sisimu."
Sakura hanya dia dan memeluk kakaknya erat, menenggelamkan kepalanya di dada bidang Sasuke. Menghirup aroma tubuh pria itu. Aroma yang akan selalu Sakura rindukan, Aroma yang selalu membuatnya nyaman.
🐻🐻🐻Pagi hari, Sakura sedang berbelanja bahan makanan di supermarket. Ia berniat membuat makanan untuk makan siang ayahnya, berhubung hari ini ia tidak ada jam kuliah. Ia membeli daging, beberapa sayuran, dan juga bahan untuk membuat saus. Sepertinya ia ingin membuat steak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bond With You
FanfictionSetelah Ibunya menikah lagi, kehidupan Sakura terasa begitu lengkap dan bahagia. Memiliki Uchiha Sasuke sebagai kakak tiri yang begitu menyayanginya, Hingga akhirnya dia di hadapkan dengan surat wasiat ayah tirinya, Fugaku Uchiha.. Naruto hanya mili...