7. Gadis yang beda

407 35 0
                                    

“Assalamualaikum...”
“Waalaikumussalam...”

Alya memang tipe perempuan yang punya keahlian berbeda dalam menghadapi Libra. Dia selalu punya cara untuk mengajaknya berkomunikasi. Dan sapaannya itu seratus persen tidak pernah tidak diacuhkan olehnya. Dan sampai sejauh ini Libra mulai bisa diajak berbicara dalam jangka waktu agak lama dengan seorang perempuan. Biasanya dia paling tidak tahan berhadapan dengan yang namanya perempuan, tapi bersama Alya, Libra malah tak ingin segera berpisah dengannya.

Kehadiran Alya benar-benar membuat Libra luluh. Apa yang telah Alya lakukan juga pernah dilakukan sang ibundanya; Najwa, saat awal-awal menikah dengan sang ayah; Farhan. Alya memang sama pandainya dengan Najwa, dan hal itu pulalah yang membuat ayahnya; Farhan sangat menyayanginya.

“Saya minta tolong surat-surat untuk pelaksanaan proyek baru kita di Sumenep segera diurus ya!”
“Baik pak.”
“Alya... jangan panggil saya bapak. Panggil Libra saja. Karyawan saya semuanya saya biasakan untuk tidak memanggil bapak.”
“Baiklah Libra.”

Alya dan Libra saling mengumbar senyum indah dari bibirnya. Jarang sekali melihat Libra tersenyum seperti itu apalagi dengan seorang gadis. Hal itu benar-benar membuat teman-temannya, terutama Mita dan Dara juga Fahri dan Firman sangat berbahagia. Mereka sangat berharap semoga dengan kehadiran Alya dalam hidup Libra dapat membawa pengaruh baik terhadapnya. Dan kabar itupun didengar oleh Pak Ridwan selaku ayah dari Libra.

###

"Bagaimana pekerjaanmu hari ini nak?" Tanya Farhan pada anaknya yang sudah duduk bersandar di sofa ruang tengahnya.
"Alhamdulillah lancar yah. Ternyata Libra nggak cuek-cuek banget, yah."
"Kok manggilnya Libra sih? Nggak sopan deh."
"Dianya sendiri yang minta yah. Lagian umurnya nggak bertaut jauh kok sama Alya."
"Oh. Direktur muda?"
"Iya yah."
"Ya udah mandi dulu sana. Sholat. Abis itu istirahat. Ingat, kamu udah punya pekerjaan sekarang. Harus jaga stamina. Jangan sampai kecapean."
"Siap ayah."

Alya bangkit dari tempat duduknya, beranjak pergi meninggalkan sang ayah. Mengikuti apa yany telah diperintahkan oleh ayahnya.

Bidadari Surga 2 (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang