"Bagaimana keadaan kamu sekarang sayang?"
Ucap Libra ketika memasuki ruang rawat Alya. Alya tersenyum.
"Aku sudah lebih baik mas, bahkan jauh lebih baik daripada sebelum aku sakit"
"Alhamdulillah..."
"Bagaimana keadaan anak kita mas, apa dia baik-baik saja, dia tidak rewel kan?"
"Mereka baik-baik saja sayang, kamu tenang saja, aku yakin mereka adalah anak-anak yang kuat sama seperti kamu, mereka mengerti dengan kondisi kamu saat ini, makanya mereka gak rewel, mereka kasian juga sama aku"Tak lama kemudian, dua orang suster asisten dokter Anisa masuk sambil membawa dua anak-anak mereka. Alya dan Libra pun tenggelam dalam bahtera kebahagiaan bersama anak mereka.
"Allah..."
Alya sedikit berteriak, sambil memegang erat kepalanya. Kanker di otaknya kembali menyiksanya.
"Sayang... kamu kenapa?"
Libra panik. Dia menyerahkan dua anaknya kepada dua orang suster asisten dokter Anisa. Sejurus kemudian dokter Anisa telah tiba di ruang rawat Alya. Dan segera menyuntikkan obat penahan rasa sakit. Alya pun mulai lemas, wajahnya semakin memucat. Alya kembali koma.
"Dokter Anisa apa yang terjadi?"
"Dari saking dahsyatnya kanker yang menyerang otak ibu Alya, ibu Alya mengalami koma kembali karena tidak kuat menahan rasa sakit di kepalanya."
"Laa haula wa laa quwwata illaa billah..."Air mata Libra mulai meleleh di pipinya. Wajahnya mulai merunduk. Tak ada yang mampu dia ucapkan selain beristighfar kepada Àllah.
"Libra... apa yang terjadi kepada Alya?"
Kedua sahabatnya Mita dan Dara datang menemui Libra. Wajah mereka sangat prihatin.
"Kita harus segera melakukan pembedahan otak ibu Alya untuk mengangkat sel-sel kanker itu, di lanjutkan radiotherapy dan kemoterapi"
Air mata Mita dan Dara pun ikut meleleh mendengar pernyataan dokter Anisa.
"Tapi upaya itu tidak bisa menjamin kalau ibu Alya akan sembuh, itu hanya ikhtiyar kita semua untuk memperlambat pertumbuhan kanker itu."
Lanjut dokter Anisa.
"Sayang... Aku yakin kamu pasti bisa melewati ujian ini, aku berjanji aku akan selalu ada disini bersama kamu"
"Bertahanlah sayang demi kedua anak kita"Libra menangis di dekat Alya. Sesaat kemudian dia telah melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dan mengambil wudlu' lalu melaksanakan shalat malam. Dia tumpahkan seluruh keluh kesahnya di hadapan tuhannya, Dzat yang telah menciptakan alam semesta dan seluruh isinya.
"Ya Allah... berikan isteri hamba kekuatan untuk melewati masa komanya."
"Hanya engkaulah tempat hamba mengadu Ya Allah...."Libra melangkahkan kakinya menuju arah tempat Alya terbaring. Dia terdiam begitu lama dan membiarkan air matanya meleleh.
#####
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Surga 2 (Tamat)
Tiểu Thuyết ChungMasih menceritakan kisah perempuan hebat yang menjadi kebanggaan suaminya. Kisah ini kelanjutan dari bidadari surga satu, tapi, ini versi anaknya Farhan dan Najwa, yaitu Alya.