33. Penjelasan dari Fahri

332 28 0
                                    

"Alya.... kamu kapan kembali ke Bangkalan?"

Anita kembali menanyakan kepulangan Alya. Alya hanya terdiam.

"Alya... apa kamu tidak kasian kepada Libra dia pasti nyariin kamu."
"Anita, jangankan mau cari aku, membaca chat dariku saja tidak."
"Mungkin dia sedang sibuk."
"Aku tahu dia Anita, sesibuk-sibuknya dia di kantor dia pasti akan menghubungi aku, setidaknya dengan SMS, tapi sekarang, hp aku selalu aktif, WhatsAppku selalu aktif tapi apa tak pernah dia menelfonku, atau SMS aku."

Anita tak mampu melontarkan kata-kata kembali. Dia meninggalkan Alya sendiri dan menemui Fahri suaminya. Dia meminta Fahri untuk memberi tahu Libra bahwa Alya sedang bersama mereka dan meminta dia yang menjelaskan kepada Libra bahwa dia salah paham. Dan Fahri pun memenuhi permintaan isterinya. Dia mencari nomor ponsel Libra lewat Mita.

Sejurus kemudian telfon Fahri telah tersambung dengan Libra.

"Halo... ini dengan siapa?" Libra menjawab panggilan Fahri.
"Libra, ini aku Fahri. Karyawan kamu yang kabur dulu."

Libra berusaha mengingatnya.

"Fahri....?"
"Iya, ini aku Fahri temannya Firman yang dari Jakarta."
"Oh ya, ya aku ingat Ri, Waduh... ma'af banget ya aku lupa. Kamunya sih pake ngilang  gitu aja dari kantor."
"Aku minta ma'af Libra."
"Iya, gak masalah kok. Oh ya ngomong-ngomong gimana nih kabar kamu sekarang Ri?"
"Alhamdulillah baik Lib."

Mereka pun kembali mengingat kenangan-kenangan mereka yang telah lampau. Sesekali terdengar suara tawa mereka. Hubungan mereka terasa semakin akrab, rasa benci yang sempat memenuhi hati Libra karena kepergian Fahri yang tak beralasan dulu, kini telah sirna. Fahri pun mulai menyinggung masalah Alya.

"Denger-denger kamu sudah menikah ya?"
"Iya Alhamdulillah aku sudah berhasil mengalahkan persepsiku yang salah Ri, aku sudah menikah dan tak membenci kaum perempuan lagi."
"Alhamdulillah... akhirnya atasanku sudah menikah, aku senang mendengarnya."
"Apaan sih Fahri, atasan dari mana, aku bukan atasan kamu, aku teman kamu."
"Oh gitu ya?"
"Hm... Libra aku mau bicara serius sama kamu, kamu sibuk nggak."
"Langsung saja Ri, lagian proyek baruku telah rampung kemarin jadi masih santai lah."
"Aku minta ma'af sebelumnya Libra, sebenarnya aku sudah tahu dari Mita kalau kamu menikah dengan Alya."
"Bagus dong."
"Dan aku tahu bahwa saat ini kamu sedang mencari Alya karena dia menghilang, iya kan?"
"Dan aku tahu sebabnya kenapa Alya pergi, kalian bertengkar kan?, dan aku pun tahu penyebab pertengkaran kalian."

Fahri melontarkan pertanyaan-pertanyaan itu tanpa mempedulikan Libra yang sejak tadi ingin memotong pembicaraannya.

"Apa maksud kamu Fahri? Kamu tahu dari siapa? Atau jangan-jangan kamu tahu dimana Alya berada?"
Libra mencoba menyembunyikan masalahnya.
"Ya, Alya sedang bersama aku sekarang."

Secepat kilat jawaban Fahri telah memancing kemarahan Libra.

"Tenang Libra, aku akan menceritakan semuanya kenapa Alya bisa bersama aku."

Fahri menceritakan apa yang sebenarnya telah terjadi kepada Libra.

"Aku menjemput Alya ke bandara bersama isteriku."
"Isteri...?"
"Ya, aku bersama isteriku Anita."
"Aku minta ma'af sekali sama kamu Libra, karena gara-gara aku kamu jadi bertengkar dengan Alya."
"Jujur aku memang kagum terhadap kepribadian Alya, tapi aku tahu dia itu siapa."
"Alya itu cewek sholihah, kalau buat aku dia bagaikan bidadari Surga yang diutus Allah untuk kamu, jadi mana mungkin dia bisa selingkuh Libra?"

Libra tak menjawab pertanyaan Fahri. Karena jawaban yang ada dalam pikiran Libra saat ini adalah 'Tidak Mungkin'.

"Sebenarnya Alya melarang aku untuk memberi tahu kamu, tapi isteriku memaksa aku untuk memberi tahu kamu."
"Alya bilang, jangankan kamu mau cari dia, balas chat dari dia saja kamu nggak, bahkan tidak dibaca sama kamu."
"Aku benar-benar gak tega lihat dia Libra, diam-diam selalu menangis. Sebenarnya dia itu kepikiran sama kamu, dia berharap kamu mencarinya. Dan yang buat aku semakin salut sama dia, padahal sudah jelas aku dan Anita melihatnya menangis tapi ketika Anita menemuinya dia mampu menguasai dirinya, dia bersikap seperti biasa seakan tak ada masalah sama sekali."
"Ok aku kesana sekarang, kamu ada di daerah mana?"
"Kebayoran lama, jln melati nomer 2."

Bidadari Surga 2 (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang