26. Pergi

336 24 0
                                    

"Mas... mau kemana pagi-pagi sudah beres-beres?"

Alya menyapa suaminya yang sedang memasukkan berkas-berkas ke dalam tas kerjanya.

"Mas akan ke Pamekasan, untuk penyelesaian proyek kita sayang."
"Terus itu kok masukin baju, mas mau nginap?"
"Iya sayang, kalau cepat selesai paling tiga hari, kalau nggak bisa sampai satu minggu sayang."

Wajah Alya sedikit mengusut mendengar perkataan suaminya. Menjadi isteri seorang pengusaha besar memang harus mempunyai kesabaran ekstra, karena dia lebih banyak menghabiskan waktunya di kantor. Seperti yang telah Alya rasakan saat ini, dia sangat ingin selalu bersama dengan Libra, namun apa lah dayanya, dia juga mempunyai kesibukan tersendiri, dia yang harus mengurus perusahaan disaat Libra tak berada di kantor.

"Makan dulu mas."
"Iya sayang, tunggu sebentar ya!"

Alya menunggunya di meja makan. Sejurus kemudian Libra telah selesai membereskan peralatannya dan sudah siap menjamu sarapan yang telah disiapkan Alya untuknya. Suasana pagi itu begitu hening, berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Alya lebih banyak diam.

"Sayang mas minta tolong ya, selama gak ada mas di kantor kamu yang urus perusahaan." Ucap Libra seraya menatap wajah isterinya yang tengah terbang bersama angannya.
"Sayang kamu kenapa?"

Libra melambaikan tangannya di depan wajah Alya. Alya tersadar dari lamunannya.

"Nggak mas" jawab Alya datar.
"Oh ya mas tadi bilang apa, ma'af tadi melamun."
"Kamu ini kenapa sih sayang, kamu berbeda dari sebelumnya."
"Aku tidak apa-apa mas."
"Ya sudah sayang, mas harus berangkat."

Alya berdiri lalu meraih tas kerja juga koper yang akan dibawa suaminya dan mengantar suaminya sampai di pintu gerbang.

"Sayang mas berangkat ya.”
"Iya mas hati-hati, jangan lupa kabarin aku."
"Insya'allah sayang, kamu kenapa murung gitu, kamu tenang saja sayang mas hanya pergi sebentar kok."
"Iya kalau proyeknya cepet selesai, kalau nggak?"

Alya menundukkan kepalanya. Dia merasa sangat berat untuk melepaskan suaminya. Libra tersenyum mendengar kata-kata Alya. Dia memeluk erat tubuh isterinya itu.

"Sayang, mas tahu kamu pasti khawatir sama mas, mas berangkat untuk menafkahi kamu sayang, do'akan saja semoga mas selalu di lindungi oleh Allah dan proyeknya cepat selesai dan mas cepat kembali."
"Kamu tenang saja mas gak akan lupa sama kamu."
"Senyum dong sayang!"

Alya kembali menyunggingkan senyumnya walaupun keadaan hatinya benar-benar sedang gelisah.
Libra pun melaju ke arah utara menggunakan mobil sedan warna merah nya menuju Pamekasan.

####

Bidadari Surga 2 (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang