28. Marah

305 23 0
                                    

Sejak kejadian itu Libra kembali mendiamkan Alya, dan Alya pun memilih diam juga.

"Mas..."

Alya menemui Libra yang sedang berada di ruang kerjanya. Libra tak menghiraukan kata-kata Alya. Dia menutup laptopnya dan berdiri hendak meninggalkan ruangannya.

"Mas aku tahu kamu marah sama aku, tapi please mas, kamu harus bisa menempatkan masalah mas, kita sekarang ada di kantor, tolong jangan bawa-bawa masalah pribadi ke kantor. Aku ingin mengatakan bahwa Randy dan Lila yang akan mengerjakan laporan yang kemarin, mereka sudah siap, kamu temui mereka dan beri arahan."

Alya meninggalkan Ruangan Libra dengan membawa berjuta kekecewaan di hatinya karena Libra tak lagi mempercayainya. Bayangan akan kejadian beberapa tahun lalu di saat dia bertengkar dengan Libra, Kini telah menghampiri benaknya.

"Ya Allah kenapa hal itu terulang kembali?"

Alya menenggelamkan wajahnya di balik dua telapak tangannya. Matanya pun mulai basah.

"Alya...."

Suara Mita sahabatnya mengagetkannya. Dengan segera Alya mengatur raut wajahnya. Dia tidak ingin Mita tahu bahwa dia sedang punya masalah.

"Tumben gak ke ruangan Libra?"
"Kata siapa, aku baru datang nih."
"Oh ya Al, kamu sudah kasih tahu dia gak tentang Randy dan Lila?"
"Iya... Mit."
"Oh bagus deh kalau gitu, ya dah aku mau balik kerja lagi ya."

Alya hanya menganggukkan kepalanya. Sejurus kemudian hpnya berdering, ada panggilan masuk dari Fahri. Dengan sedikit mendesah panjang Alya mengangkat telfon dari Fahri.

"Al gimana kamu jadi nggak kesininya?"
"Emm... gimana ya ri, kapan acaranya itu?"
"Besok pagi Al."
"Ok lah aku akan kesana, paling nanti malam aku kesana, ok."
"Ok aku tunggu."
###

Bidadari Surga 2 (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang