"Kak Azka... ma'afkan adikmu ini, aku baru sadar kalau yang aku lakukan selama ini salah kak, mengurung diri di rumah selama bertahun-tahun, membenci perempuan yang tak bersalah hanya karena kebencianku kepada Alessia, dan menutup diri dari orang lain, ma'afkan aku kak karena banyak orang yang menjadi korban perbuatanku, mama, sampai-sampai dia jatuh sakit dan akhirnya mama meninggalkan aku, papa, Mita dan Dara, Fahri dan Firman juga karyawan-karyawanku.”
Libra memeluk figura berukuran 10 R, yang berisi foto kakaknya.
“Aku malu sama mereka kak, apa yang harus aku lakukan, aku ingin merubah persepsiku itu kak.”
“Alya... terima kasih, karena kehadiranmu telah membuatku sadar bahwa perbuatanku selama ini salah, tapi bagaimana caranya aku bilang sama kamu kalau aku...”“Libra...”
Spontan suara Alya mengagetkan Libra hingga figura yang dipegangnya jatuh dan retak. Kemarahan Libra pun meluap gara-gara sikap Alya yang menurutnya tidak sopan itu.
“Kamu gak sopan banget masuk ruangan orang, ketuk pintu kek....”
Libra menatap tajam wajah Alya. Alya menelan ludah. Tertegun melihat sikap kasar yang secepat kilat menggertak dadanya. Matanya nampak basah.
“Sekarang kamu lihat, gara-gara kamu foto kakakku jatuh kan?” Libra marah.
“Libra aku pasti akan ketuk pintu jika keadaannya tidak genting.”Libra tak menghiraukan kata-kata Alya. Dia malah mengusir Alya.
“Libra kamu itu jadi cowok sombong banget tahu gak sih.”
“Selama 2 tahun aku bertahan di kantor ini berharap sikap kamu akan berubah Lib, tapi nyatanya kamu semakin keterlaluan. Aku ini juga perempuan Lib, apakah kamu akan menyamakan aku dengan tunangan kakak kamu itu..? Kita beda Libra, gak semua cewek di dunia ini yang seperti ipar kamu.”
Libra sempat kaget mendengar kata-kata Alya karena hal itu lah yang menyebabkan dia membenci seorang perempuan dan tak mau sedikit pun berinteraksi dengan mereka.
“Jujur sebagai seorang perempuan aku tersinggung Libra, aku sudah capek tahu gak sih ngadepin sikap kamu, ma'af aku gak sama dengan Mita dan Dara yang mau terus-terusan diam melihat sikap kamu.”
“Terserah kamu mau apa yang penting aku sudah melaksanakan permintaan papa kamu untuk menyadarkanmu, tapi kamu tidak mau berubah!”
Dan rasa penasaran Libra pun terjawab, Alya mengetahui perihal dirinya itu dari papanya.
“Aku bilang pergi kamu...!” Libra mulai geram.
Dia mengangkat tangan kanannya hendak menunjuk ke arah pintu, namun aksinya terhenti begitu melihat raut wajah Alya yang memucat seraya memejamkan matanya. Alya ketakutan melihat sikap kasar Libra.
“Ok aku pergi, tapi jangan pernah kamu menyesal jika terjadi sesuatu yang tidak kamu harapkan di perusahaan kamu, karena sumber masalahnya adalah kamu sendiri.”
“Aku benci dengan sikap kamu Libra.”Alya pun beranjak dari tempatnya berdiri dan menutup pintu ruangan itu dengan sedikit kasar. Rasa kesal yang kian mendera hatinya membuatnya tak mampu menahan air matanya. Tak tahu entah mengapa dia bersedih padahal apa yang telah dilakukannya hanya sebatas kasian terhadap ayah dari direktur mudanya itu. Alya menemui kedua sahabatnya yang sudah lama ingin tahu responnya Libra dengan wajah kusut.
![](https://img.wattpad.com/cover/217847406-288-k982068.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Surga 2 (Tamat)
Fiksi UmumMasih menceritakan kisah perempuan hebat yang menjadi kebanggaan suaminya. Kisah ini kelanjutan dari bidadari surga satu, tapi, ini versi anaknya Farhan dan Najwa, yaitu Alya.