masa lalu 2

91 7 1
                                    

"Hm? Apa maksud mu emuchan? Niichan tidak mengerti..."

Flashback lanjutan..

"Niichan menganggap dia seperti aku dan ryo, benarkan? Niichan menyayanginya seperti menyayangi aku dan ryo...dan aku tidak suka itu! Niichan hanya milikku dan juga ryo! Niichan tidak bolah bersikap seperti itu pada orang lain selain aku dan ryo!" Teriak emu yang mulai terbawa emosi. Seto menatapnya heran kemudian menampilkan senyum manisnya. Dipeluknya emu lembut. Sedikit lega saat tau emu sama sekali tidak tau apapun.

"Niichan hanya menyayangi adik adik niichan, apa itu salah hm?" Bisik seto pelan.

"Dia bukan asik niichan!" Bantah emu cepat.

"Dia sama seperti kalian...dia juga penting bagi niichan, emuchan harus mengerti...akan ada saatnya emuchan tau hal yang saat ini belum emu tau..."
Seto menghela nafas, dia melirik ryosuke yang hanya menatap datar pada mereka.
"Hei...kenapa wajahmu seperti itu ryo?" Tanya seto sambil terkikik kecil.
"Ryo capek...kapan kita pulang, niichan?" Rengek ryosuke kemudian. Ternyata mendengarkan perdebatan emu dan seto membuat dia jenuh dan bosan.

"Pulang? Tidak, kita akan bertemu dengan teman niichan duli dan setelah itu kita pulang,oke?" Tawar seto. Ryosuke menghela nafas pasrah. Niichannya itu memang tidak bisa dibantah.

"Kenapa ryo harus ikut?" Tanya emu kemudian

"Karena dia akan niichan kenalkan pada daichan...nah, karena emuchan ada disini jadi emuchan juga harus ikut!" Paksa seto yang lansung menarik pergelangan tangan kedua adiknya. Emu benar benar.hendak protes saat mendengar nama satu orang lagi dalam kalimat kakaknya tadi, sayangnya seto tak memberinya kesempatan untuk itu.

Seto membawa kedua adiknya kesebuah game center yang ada didekat sekolahnya. Game center terbesar yang ada saat itu. Emu dan ryosuke saling pandangketika sadar kemana sang kakak membawa mereka, dan senyumpun berkembang diwajah mereka. Seto mengedarkan pandangannya kesegala sudut, dia tersenyum melihat seseorang melambaikan tangan kearahnya kemudian berjalan menghampiri orang itu.

"Sudah lama menunggu hm?" Tanya seto tampak senang.

"Aku hampir jamuran disini...." Jawab orang itu bercanda. Dia melirik emu dan ryosuke dibelakang seto lalu tersenyum ketika ryosuke tak sengaja bertatapan mata dengannya.

"Dia ryosuke, benar?" Tanya orang itu pada seto. Seto mengangguk.

"Hai ryochan, aku star...panggil aku niichan ya?" Perintah orang itu yang lansung dihadiahi tatapan heran dari ryosuke namun dia mengangguk saja. Salahkan saja sifat alaminya yang cendrung tidak peduli.

"Halo emuchan..." Spa star pada emu yang memasang wajah tidak sukannya. Seto dan star saling melirik kemudian tersenyum maklum. Emu terkadang berlebihan dan mereka mengerti itu.

"Kenapa niichan memakai masker seperti itu?" Pertanyaan ryosuke membuat mereka mengalihkan pandang kepadanya. Star tersenyum dan mengacak rambut ryosuke gemas.

"Niichan sedang bersembunyi agar orang orang tidak terkejut. saat niichan dan moon berjalan bersama.." jawab star sambil melirik seto. Seto tertawa dibuatnya. Ryosuke mengeryit heran sementara emu hanya memutar matanya malas. Jawaban yang sama ketika ia pertama kali bertanya hal itu dan tetap saja dia tidak begitu mengerti maksudnya.

"Mata niichan dan mata moon niichan sama..." Ujar ryosuke kemudian.

"Hahaha...benarkah?" Star tertawa hambar, ia melirik seto seolah meminta pertolongan.

"Oh ya dimana daichan? Kau bilang akan membawanya juga..." Ujar seto seolah mengalihkan pembicaraan dan hal itu sukses gantian membuat emu yang mengeryit heran. Baru saja emu ingin bertanya, tiba tiba seseorang dengan sangat tidak elitnya menabraknya dari belakang hingga membuatnya terdorong lalu terjatuh.

Bruuuk

Seto dan star mengangga lebar melihat emu yang terjerembab dengan sangat tidak elitnya menxium lantai. Beruntung tidak banyak orang yang memperhatikan mereka sehingga setidaknya emu tidak perlu menangis karena malu. Seto segera membantu adiknya berdiri sementara ryosuke hanya meringis seakan dapat merasakan beta sakit benturan yang didapati oleh sang kakak.

"Daichan...apa yang kau lakukan?" Star berguman liruh melihat seorang yang menjadi tersangka penabrakan itu adalah adiknya sendiri.

"Yak! Apa yang kau lakukan? Kau tidak lihat ini tempat umum! Kenapa berlari seperti ini ha?" Teriak emu marah, oh sepertinya modnya sangat buruk hari ini. Seto dan star lagi lagi tercengang, ayolah...selama ini emu terlihat kalem danbtak banyak peduli pada orang lain miskipin dia sebenarnya ceroboh. Tapi hari ini dia sangat sensitif sekali, berbeda dengan ryosuke yang memang tak ambil pusing dan banyak diam.

"Isshh kau brisik!" Balas daiki sekenanya membuat emu menggeram.

"Bantet!"

"Yak! Siapa yang kau panggil bantet ha? Kau tidak bercermin? Kau sendiri juga bantet..berkacalah dulu sebelum menghina orang! Dasar monster aluen cebol!"

"Apa? Yak! Kau pengu cebol!"

"Ha? Alien bantet kesasar!"

"Apa? Kauu....?"

"HENTIKAAAN!"

Emu dan daiki menunduk, oh bahkan ryosukepun tersentak. Bagaimana tidak? Seto dan star berteriak begitu kuat hingga menarik perhatian orang orang yang ada di game center. Jangan salahkan mereka, salahkan saja emu dan daiki yang tidak bisa didiamkan padahal seto dan star sudah menepuk bahu mereka untuk melerai namun mereka sama sekali tidak sadar akan hal itu. Seto menghela nafas begitu pula dengan star, kebiasaan yang sama atas keributan ini? Entahlah....

"Gomen ne atas keributan ini...gomenasai...silakan lanjutkan aktifitas kalian..." Seto membungkuk meminta maaf pada orang orang yang terganggu oleh keributan sang adik, begitu pula star. Setelahnya orang orang kembali acuh dan melanjutkan aktifitas mereka. Sekali lagi kedua remaja berstatus kakak tertua itu menghela nafas dan menatap sendu pada adik masing masing. Mata seto menangkap wajah ketakutan emu dan juga ryosuke. Dia tau....ini pertama kalinya dia membentak sekeras itu.

"Ryochan..." Ujar seto pelan, ryosuke mundur lalu bersembunyi dibalik tubuh emu. Oh, lihatlah betapa shocknya dia. Hati seto mencelos, dia menatap star yang tengah menatap sendu daiki. Tampak star tak bisa bicara apapun dan daiki hanya menunduk dalam diam seolah minta dikasihani.

"Gomen niichan..." Oppss, daiki dan emu mengatakan satu kalimat secara bersamaan. Mereka saling pandang dengan tatapan sinis kemudian kembali menunduk. Star menahan tawa dibuatnya. Seto? Sepertinya dia tidak mempermasalahkan emu lagi, dia menatap ryosuke yang masih setia berlindung dibalik emu. Ryosuke tampak takut padanya sekarang, seharusnya dia ingat kalau adik bungsunya itu punya penyakit jantung.

"Ryochan...." Panggil seto lirih sekali lagi. Ryosuke tetap tak bergeming. Emu melirik adiknya itu lalu tersenyum misterius.

"Ryochan takut ya? Apa moon niichan begitu kasar hm? Ckckck adik niichan yang malang..." Seto tertegun mendengar penuturan emu.

"Emu balas dendam sekarang!" Batinnya.
Tampak ryosuke hanya diam namun tangannya beralih memeluk emu. Emu tersenyum puas.

"Moon niichan akan akan memihon maaf padaku." Teriaknya dalam hati. Seto menatap star dan daiki bergantian. Oh...dia meminta pertolongan pada dua bersaudara itu.
...........

Endless Moment (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang