Sekarang....
Semua sudah jelas bagi ryosuke. Taiga dan daiki sudah ada disini untuk menceritakan semuanya. Walau daiki lebih banyak diam dan menunduk, ryosuke tau kalau yang dikatakan taiga adalah kenyataan. Mereka semua bersandiwara selama ini. Menyusun skenario, memanfaatkan dirinya yang hilang ingatan untuk membangun ingatan lain. Ingatan yang nyatanya tidak pernah ada sama sekali.Ada satu kotak beledru persegi panjang yang diletakkan taiga diatas pangkuannya. Begitu ryosuke membukanya, airmatanya turun perlahan. Cincin..
.bukan hanya satu. Ada enam.Kagami Seto
Kagami Hiro
Kagami Daiki
Yamada Iijima
Yamada Ryosuke
Kagami KyusukeCincin cincin itu...penuh kenangan. Entah itu kenangan manis atau pahit, ryosuke tidak tau. Diapun tidak tau bagaimana keenam cincin itu ada disana. Bahkan miliknya yang terukir 'kagami kyusuke' harusnya masih ada dijari kelingkingnya. Kapan taiga mengambilnya dan meletakkannya disana?
"Kenapa niisan memberikan semua ini padaku?"
"Hanya ingin...."
"Jawaban bodoh.."
"Entahlah, untuk memberitau kalau kalian saudara? Mungkin...."
"Jawaban bodoh lainnya."
Taiga hanya tersenyum mendengar sahutan ryosuke. Dia melirik daiki yang masih diam. Sesekali terlihat menghapus airnatanya lalu duduk diam lagi. Entah apa yang dipikirkannya. Taiga tertarik, ingin tau.
"Dimana...yang lainnya?"
"Eumm? Siapa?"
"Emu....Emu niisan?"
"Kau mau diperiksa lagi?"
"Huh?"
"Maksudku, jika kau sudah cukup baik baik saja....kita bisa melihat emu dikamar rawatnya..."
Sebenarnya ryosuke ingin. Namun dia dapat menangkap dengan jelas kekecewaan diwajah daiki dan hal itu sungguh membuatnya tidak tega. Taiga menyadari arah tatapan ryosukepun turut menghela nafas.
"Dai niisan..."
Yang dipanggil menoleh. Berusaha memperlihatkan seulas senyum yang justru terlihat menyakitkan. Ryosuke menatap sedih kakaknya itu.
"Aa...aku...ti..dak...marah..." ujarnya pelan. Daiki menggigit bibirnya menahan kata kata pembelaab yang sedari tadi memenuhi kepalanya.
"Sungguh...aku tidak marah. Hanya saja disini...." Daiki dan taiga melihat ryosuke mengangkat tangannua meletakan telapak tangannya pada dada kirinya. Tempat dimana jantingnya berdetak. "...disini 'sedikit' sakit. Dan setelah aku pikirkan lagi sepertinya aku tidak akan sanggup bertemu...hi...hiro niisan...juga.....emu niisan. Aku tau, semua ini salahku..."
Daiki sudah akan menyangkal kata kata ryosuke namun taiga dengan cepat meremas pelan lengannya dan mengisyaratkan agar dia diam.
"....salahku yang lemah, salahku karna aku penyakitan, salahku...jika saja aku tidak sakit, jika saja aku tidak merajuk agar moon nisan cepat menyusul kevilla...mungkin.... mungkin...sa...saat ini moon niisan masih ada..."
"Kyu....."
"Tidak, tolong jangan hibur aku atau aku akan merasa jauh lebih buruk dari ini. Kepalaku sakit dan aku rasa aku seharusnya sudah gila sekarang. Yang kalian lakukan memang salah tapi aku tidak bisa menyangkal. Kalau yang kalian lakukan itu semata mata untuk aku karna aku...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Moment (End)
FanfictionCover by@DPrakasanti Summary Terrlalu banyak rahasia dan kesalahan membuat kita terluka dan lupa seperti apa sebenarnya kebahagiaan itu. penyesalan tidak akan mengubah apapun kecuali kepribadian . terlalu banyak kepedihan, salah paham dalam masalalu...