chapter 24

29 4 0
                                    

tak peduli berapa lama kita tak bersama.
tak peduli berapa lama kita tak bertatap muka.
tak peduli berapa rasa yg kubuang sia sia.
Aku hanya ingin dihargai,tidak untuk dilukai.
Aku hanya ingin merindu,tanpa harus bertemu.

-----------------------------------------------------------
"gak sekarang za"

"mau sampai kapan raf?sampai nisa semakin panas sama hubungan lo sama alya,baru lo kasih tau penyebab kematian rafael?iya?double kill"

"gue bener bener gak sanggup za,bukan itu tujuan gue panggil dia kesini,dan bukan itu juga tujuan gue buat panggil lo kesini"

"ini gak sepenuhnya salah rafa,dia mabok gara gara dia terpengaruh,gara gara dia frustasi,plis man"

"TAPI MABOK BUKAN JALAN KELUARNYA  KARNA BIKIN ANAK ORANG HAMIL"

tiba tiba nisa dan rasti dateng
"SIAPA YANG BIKIN ANAK ORANG HAMIL?"kata nisa berteriak

Reza dan rafael terkejut melihat kedatangan rasti dan nisa yg mendadak

"nisa,kamu udah dateng?duduk dulu "kata rafael memegang tangan nisa sembari menenangkan nisa

"Gak usah pegang pegang,siapa yg bikin anak orang hamil?siapa?"
Nisa tak kuasa menahan air matanya

Sebenarnya nisa sudah tau,sudah tau semuanya semenjak awal pembicaraan reza dan rafael,nisa bertanya kembali berharap apa yg semua ia dengar salah

"Jangan pegang pegang gue,lo tinggal jawab bintang..."kata nisa melemah,dia benar benar lemah kali ini,dan untuk pertama kalinya lagi setelah sekian lama dia memanggil rafael dengan nama bintang

"duduk dulu nis,gue janji setelah ini bakal kasih tau lo"kata reza yg menuntun nisa untuk duduk

Tatapan kebencian dari rasti pun kembali di keluarkan untuk rafael.

"Aku pikir kamu dateng sendiri"kata rafael lembut bermaksud agar semua rahasia ini tak terbongkar

"Hal yg buruk kalau gue ngajak alya kesini"kata nisa lagi

Rasti tak ingin berbicara,rasanya jika seperti ini lebih baik dia tak ikut,bahkan jika perlu lebih baik alya yang ikut,biar masalah ini cepat selesai

"Ceritain sekarang"kata nisa melemah

"rafa hamilin anak orang,belum tau pasti siapa perempuannya,yang jelas dia udah mengandung selama 2 bulan,rafa kaget,rafa frustasi,dimana dia harus memilih antara mempertanggung jawabkan atas semua nya atau harus memperjuangkan cinta nya buat lo nis,mungkin kalo dia belum ketemu lo,belum kenal lo bahkan belum jatuh cinta sama lo,mungkin dia bakal tanggung jawab sama anak dan perempuan itu,tapi cinta dia lebih besar buat lo daripada buat perempuan dan bayi itu"kata reza panjang lebar

Nisa menangis di dekapan rasti,baju rasti yang memang sangat tampak basah karena tumpahan air mata nisa ini

"Anka waktu itu diculik,dia di bawa kabur ke club sama pacarnya,untungnya dia cepet cepet nelfon gue dan beruntung nya dia belum kenapa kenapa,tapi disaat itulah gue ngeliat rafa di tempat yg sama,dia sama pacar anka berusaha menodai adik gue sendiri,untungnya gue dateng.
saat itu yg gue tau cuman rafa yg mabok,pacarnya enggak.
gue bener bener gak akan maafin rafa kalau adik kesayangan gue sendiri kotor gara gara dia.dia dalam keadaan mabuk,gue paksa sadarin dia,dia berontak.
akhirnya dia cabut dari situ dalam keadaan mabok,dan di perjalanan pulang gue ngeliat orang kecelakaan dan itu rafa.itu alesan gue bilang ke elo kalau rafa itu gak baik nis"

distance apartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang