chapter 49

21 2 0
                                    

Nisa langsung pergi dari hadapan rafael dan alika,sebelum dia keluar dari bazar itu dia melewati ruangan yang sedikit terbuka,mata nisa tertuju dengan satu benda yang tak asing dimatanya

Nisa tak segan segan memasuki ruangan itu dan mengambil benda itu,benda itu adalah kotak berwarna merah yang biasanya ia dapatkan,nisa cemas karena takut akan ada korban selanjutnya

Saat nisa membuka kotak tersebut tidak ada isinya sama sekali,nisa tampak bingung dan penasaran mengapa kotak ini bisa ada disini

“nisa?”suara itu mengagetkan nisa dan membuat nisa membalikkan badannya

“eh elo”

“ngapain lo disini?bukannya tadi udah mau pulang?”aksa yang berada di dalam ruangan itu

“gue mau nanya sama lo”kata nisa serius

“nanya apaan serius banget”

“ini kotak punya siapa?”tanya nisa menunjuk kotak merah itu

“ooh itu properti buat bazar.buat hiasan gitu katanya cuman gue gatau soalnya bukan gue yang bikin,kenapa?”

“yang bawa kotak itu kesini siapa?”tanya nisa lagi

“ya gue gak tau juga nis,emang kenapa sih?mirip sama punya lo?”

“ikut gue sekarang”kata nisa menarik tangan aksa dan tak lupa memasukkan kotak merah itu ke dalam tas nya

“ehh kemana?”kata aksa

Nisa tetap menarik tangan aksa menuju mobilnya,semua kotak teror yang dia dapatkan disimpannya di dalam mobil agar tak ada orang rumah yang melihatnya walaupun mereka sudah tahu tetapi nisa tak ingin membuat khawatir

“lo harus liat ini”kata nisa melihat 3 kotak yang sama dengan kotak yang ia temukan barusan

“kok bisa?”tanya aksa tanpa membuka kotak itu

“buka dulu kotaknya”perintah nisa

Aksa membuka kotak itu perlahan,bau darah menyengat yang aksa rasakan saat pertama kali membuka kotak itu,lalu aksa terfokus dengan satu pemikiran

“gue ngerti apa maksud lo”kata aksa dengan melihat foto foto tersebut
“jadi lo bener kalo lo mikir lo itu di jebak buat ke klub,ini permainan”sahut nisa

“bangsat,ini alya sama rafi kenapa?”tanya aksa

“alya kaca mobilnya dipecahin terus rafi ditabrak sampe masuk rumah sakit dan dia buta”

“parah”kata aksa yang hampir emosi

“udah tutup ahh bau banget”kata nisa menyuruh aksa menutup kotak tersebut

“jadi menurut lo pelaku teror nya ada di sekolah gue?”tanya aksa menyipitkan matanya

“lo bisa kan selidikin?”tanya nisa

“apapun bakal gue lakuin”kata aksa membuang kotak itu ke tong sampah

Aksa turun dari mobil itu dan membiarkan nisa pulang kerumah,aksa berjanji akan mengungkap siapa pelaku teror ini bersama yang lainnya

Saat hendak melajukan mobilnya,rafael berdiri di depan mobil nisa seakan menyuruh nisa untuk turun,akhinya nisa memilih untuk turun

“minggir”kata nisa

“kenapa lo gak bilang soal ini?”

“soal apa?”

“teror”

“peduli lo?”tanya nisa dengan sinis

“ya jelas jelas gue peduli lah,alya sama rasti juga temen gue nis”kata rafael meninggikan suaranya

distance apartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang