Hari hari sudah terlewati dengan tidak begitu sempurna,sampai akhirnya hari ini adalah hari dimana kelas 12 mengikuti ujian kelulusan.
Waktu sangat begitu cepat.
andai rafa masih ada di dunia pasti sebentar lagi dia akan menjadi mahasiswa baru di universitas impiannya.Tak berbeda dengan reza,kelulusan tidak sepenuhnya bahagia baginya.jika adik adiknya masih menanggung masalah yang berat,dia tak akan tenang untuk pergi dari sekolah ini.
Siapa lagi jika nisa,rasti dan alya,ketiga perempuan yang menjadi adik kelas nya tetapi menjadi orang terdekat di hidupnya sekarang.Tak banyak yang tahu tentang perasaan besar reza terhadap alya,pendekatan yang ia lakukan kepada alya membuahkan hasil,walau belum sepenuhnya berhasil,tampak alya masih trauma untuk menaruh hati kepada laki laki lain.jika alya menyukai laki laki pun dia akan membuang cepat perasaannya karna dia sadar itu tak akan lama.
Rasti dan nisa selalu merasa kurang.hal hal yang selalu mereka lakukan bertiga kini hanya berdua.nisa benar benar merindukan alya
Soal rafael,sudah lama nisa tidak bertegur sapa.berjumpa di jalan pun keduanya tampak memalingkan muka.bagi nisa ini akhir,tapi bagi rafael ini adalah bagian dari cobaan.
"lo mau kuliah dimana ras?"tanya nisa yang sekarang mereka sedang berada dirumah nisa,sekolah diliburkan karena kelas 12 melakukan ujian kelulusan.
"UGM,lo?"
"belum tau"
"Barengan lagi dong sama gue nis"
Nisa hanya tersenyum dan tertawa kecil
"Ada yg mau lo ceritain tentang aksa ras?"sahut nisa
"Hah?apaan?enggak"
"Soal lo pacaran"kata nisa sambil memakan ice cream nya
Rasti membulatkan matanya,dia berfikir bagaimana bisa nisa mengetahuinya,beberapa waktu ini rasti menyembunyikan statusnya karna kondisi yang tak memungkinkan rasti untuk bercerita yang sifatnya berbeda.saat nisa dalam kesedihan justru Rasti berbahagia
"Masa gue tau dari aksa nya sih,bukan dari lo"kata nisa cemberut
"Hehehe ya maaff"
"Bisa bisa nya lo gak cerita ke gue"kata nisa memukul rasti
"Yakali kemaren lo lagi nangis nangis terus gue bilang gue pacaran kan gak lucu"
"Ras apapun kondisi gue,jangan pernah berhenti cerita ke gue.mau itu soal bahagia lo atau apapun,karna gue mau berterimakasih sama semua yang lo lakuin ke gue dengan ngedengerin semua cerita lo"kata nisa yang mendapat senyuman dari rasti
Sementara disisi lain,rafael tak kuasa menahan.menahan rindu kepada gadis yang sangat sulit untuk dia lepaskan.bukan rafael tak ada usaha,berusaha pun tak membuahkan hasil apa apa,berusaha pun tak bernilai dimata nisa,memang pilihan terbaik untuk saat ini adalah berdiam saja.
Rafael hanya berharap gadisnya itu sadar,bahwa apa yang dia lakukan bukan sekedar keegoisan.rafael hanya takut jika kesabarannya habis,rafael hanya takut jika dia menyerah begitu cepat.
"baru pertama kali gue nurut banget disuruh berhenti berjuang"kata rafael sembari menatap foto nisa dilayar handphone nya
"Gak makan?"anka masuk kedalam kamar rafael
"Iya bentar"
Dimeja makan hanya mereka berdua saja,itu rutinitas setiap malam diantara anka dan rafael
"Bang,sebenernya gue mau bilang"
"Apa"kata rafael cepat,perasaannya tidak enak
"Kemarin gue ketemu om aryo terus dia anterin gue pulang"kata anka berhati hati dan menunduk menatap makanannya

KAMU SEDANG MEMBACA
distance apart
Teen Fiction"satu tahun bin?kamu kemana?" -nisa lintang azzahra "asal kamu tau aku pengen banget ngasih ini langsung ke kamu,ketemu sama kamu,untuk terakhir kalinya" -rafael bintang alvin apa jadinya jika orang yang kamu cinta pergi dan tiba tiba datang lagi di...