chapter 48

22 1 0
                                    

Sesampainya dirumah nisa menceritakan semuanya kepada kedua orang tuanya dan zaki,mereka memaklumi kekhawatiran nisa karena nisa selalu mendapatkan teror akhir akhir ini.

masalah rafi dan alya pun sudah nisa ceritakan,zaki selalu ingin turun tangan jika adiknya terkena masalah tetapi kali ini nisa tak akan membiarkan zaki ikut campur karena ini tak ada sangkut pautnya dengan dirinya

“kenapa kita gak lapor polisi aja nis?”kata papa nisa memberi saran

“nisa gak mau gegabah pah,nisa mau tau apa maksud dia ngirimin terror terror sampe nyelakain temen temen nisa”

Nisa masuk kedalam kamarnya dan bersiap untuk pergi kerumah sakit bersama alya yang akan dia jemput.nisa belum tahu keadaan rafi hingga saat ini,tadi nisa memilih mengejar rasti terlebih dahulu.

“barusan rasti nelfon gue pake nomor bokapnya”kata alya yang sudah masuk kedalam mobil

“oh ya?terus gimana?”

“dia bilang dia gapapa sih”

“terus ceritanya gimana?”

“gatau katanya dia mau ikut kerumah sakit bareng kita sekalian ceritain soal tadi”

“yaudah kita jemput aja kali ya?”tanya nisa

“gak usah,dia juga udah otw kok lagian kalo jemput rasti harus puter balik”

“yaudah”

“oiya niss”

“apaa?”

“reza ada ngasih lo kabar gak?”tanya alya ragu

“hah?reza?yang enggak lah”

“dia gak ada kabar 2 hari ini”

“ah serius lo?”nisa mulai khawatir dan menduga duga hal yang aneh,apakah target selanjutnya adalah reza?tetapi mengapa si peneror itu tidak memberikan tanda tanda apapun seperti biasanya

“iyaa serius guee tapi yang bikin gue keselnya tu handphone dia aktif tapi gak balas whatsapp gue,gak angkat telfon gue,terus parahnya dia bikin instastory sama temen ceweknya”kata alya lemas

Nisa sangka ini adalah terror selanjutnya,tetapi ini adalah sikap reza yang berubah.tetapi nisa tak bisa langsung membela alya dan menghakimi reza,nisa belum mendengarkan cerita dari sudut pandang reza

“yaudah ntar gue telfon reza deh”

“tapi jangan bilang kalo gue yang nyuruh ya”

“bawel ah”

Sesampainya dirumah sakit nisa tak melihat ada satu orang pun orang tua rafi,sedangkan rafi masih tertidur lemah di ranjang.otomatis nisa harus menunggu orang tua rafi datang atau menunggu rafi sadar.

mereka duduk di kursi rasti pun datang dan memeluk nisa.setidaknya nisa lega dengan rasti yang masih bisa tersenyum dan nisa juga sudah sering mengalami kondisi seperti rasti yaitu harus tersenyum disaat hati menangis

“are u okay?”tanya nisa yang melepaskan pelukannya

“gue putus sama aksa nis,al”setetes air mata jatuh dari pepuluk indah mata rasti,jarang sekali rasti menangis apalagi menangisi hal hal yang berbau percintaan

“wajar lo putusin dia”kata alya marah

“lo gak coba dengerin penjelasan dia?”sambung nisa dengan cepat

Nisa dan alya dua sahabat yang berbeda sifat,karakter dan pendapat.disaat alya yang gampang emosi dan mudah percaya kepada orang,justru nisa sebaliknya yaitu nisa lebih suka meredam emosinya sampai ada orang yang benar benar mengganggu ketenangannya dan nisa memilih untuk mendengarkan pendapat dari opini yang berbeda

distance apartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang