chapter 28

30 3 0
                                    

Setelah memakan bubur ayam,mereka berniat untuk berjalan jalan karena hari pun masih pagi.

"Raf,mau minum"

"Ada tuh di dashboard,ambil aja"

Ketika Nisa membuka dashboard mobil rafael,memang ada minum disana,tapi yang menarik di mata nisa yaitu,banyaknya kertas kertas yang bertuliskan 'DO YOU MISS ME?'
ini perkataan yang selalu nisa dapat saat kado kado itu datang dulu.

"Raf?"
"Iya?"
"Ini apa?"kata nisa mengangkat kertas itu.
Rafael tampak kaget dan akhirnya tersenyum
"Yahh,ketauan deh"
"Jadi elo????"
Rafael bukan menjawab pertanyaan nisa melainkan menepi kan mobil nya dah berhenti,nisa masih mengangkat kertas itu dan menghadap ke arah rafael

"Do you miss me?"rafael mengulang perkataan itu lalu tertawa kecil

Rafael mengambil kertas itu dari tangan nisa dan memeluknya.rafael sering sekali memeluk nisa tanpa aba aba
"Kenapa?udah nebak ya?"

"Kenapa lo bisa tau rumah gue?kenapa bisa tau sekolah gue waktu kita belum ketemu dulu"
Nisa berkata dan melepaskan pelukan rafael

"Itu namanya perjuangan"kata rafael memencet hidung nisa

Berbagai macam penjelasan yang rafael berikan,tentang bagaimana reaksi dia saat pertama kali melihat nisa di bawah rintikan hujan

"Aku udah ngeliat kamu sebelumnya,di jalan.aku biasa aja saat itu,tapi waktu kita ketemu langsung di parkiran sekolah waktu itu,ditengah derasnya hujan,gue bener bener nyesal sama apa yang udah gue perbuat nisa"

Nisa lagi lagi diam,jika rafael berbicara serius lagi lagi nisa hanya bisa diam.

"Sampai akhirnya semuanya salah jalan,gue bisa deket sama alya.ini gak sesuai ekspektasi gue.gue kesini mau berjuang,mau minta maaf,bukan mau bikin lo makin sakit hati nis"

Lagi lagi rafael mengucapkan kalimat kalimat yang mampu menyentuh hati nisa.

Nisa memegangi tangan rafael
"Makasih ya"lalu menggenggam nya

Hanya itu yang bisa nisa lakukan,dia tidak bisa melarang laki laki disampingnya ini untuk berhenti mencintainya,karena sejatinya dia juga memiliki perasaan yang harus dia bahagiakan.

Mobil kembali melaju,mengitari kota jakarta,tangannya masih menggenggam tangan rafael

"Payah gak nyetirnya pake satu tangan"
"Enggak biasa aja"
"Raf tadi gak sempet minum,mau yang dingin dingin"
"Astagaa lo belum minum?yaudah cari minum dulu ya"

Setelah membeli minum,rafael ingin melajukan mobilnya,tetapi handphone nya berbunyi.
Alya!!

"Angkat deh coba,berani gak?"kata rafael tertawa memberikan handphone kepada nisa

"ih enggak ah,udah lo angkat"

"Gapapa?"

"Ya gak papa lah"

Dan rafael mengangkat telfon dari Alya
"Halo kenapa al?"
"Aku udah sampe"
"Sampe mana?"
"Surabaya lah"
"Ooh iya"
"Kamu masih dijalan ya?"
"Kok tau?"
"Kedengaran soalnya"
"Ooh gitu"
"Tadi aku ketemu panitia nya"
"Terus?"
"Katanya aku disini bisa 4 hari"
"Ooh gitu"
"Iya,yaudah aku mau beres beres dulu ya"
"Ooh oke"

Sambungan telfon terputus
"Lo tu bisa gak sih di telfon jangan cuek,masa telfonan ooh iya,ooh gitu,ooh oke,telfonan macem apaan"kata nisa geram

"Gue ngehargai perasaan lo ya"

Lagi lagi nisa diam,tetapi tersenyum kecil,benar benar kecil.

"Tuh kan,diem lagi diem lagi"

"Mau kemana lagi raf?"kata nisa tersenyum mengalihkan pembicaraan

distance apartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang