chapter 42

28 1 0
                                    

Pagi yang harusnya nisa lalui dengan semangat tetapi kali ini tidak

Pagi yang harusnya nisa lalui bersama rafael tetapi kali ini tidak

Pagi yang harusnya mobil rafael terparkir di sebelah mobil nya pun kini tidak

Dengan langkah lesu dan membawa sebuah amplop yang berisi surat izin sakit milik rafael

Nisa mencoba mencari rasti untuk menitipkan surat izin ini

"Kasih ke wali kelas lo ya"

"Berapa lama?"kata rasti membuka amplop tersebut

"Sampe sembuh total??"kata alya yang kaget membaca surat itu

"Lama deh kayanya"rasti pun menutup kembali amplop tersebut

"ras,gue minta tolong ya sama lo,apapun pelajaran yang lo pelajari mulai hari ini sampe seterusnya di kelas tolong lo catet ya"

"buat?"

"buat rafael,gue gak mau dia ketinggalan pelajaran,gue tau ini bakal lama"

"kenapa gak lo aja?beda kelas bukan berarti beda pelajaran kan?"sindiran alya membuat nisa terdiam

Alya dan rasti tau,mereka berdua ingat apa yang sudah nisa katanya tadi malam.bahwa nisa sudah menyerah dengan semua keadaan yang rumit ini

"Pasrah bukan jalan yang tepat"kata alya menepuk pundak nisa

"Gue duluan,buruan lo jangan lama lama"sambung alya lagi pergi berjalan

Rasti menatap nisa yang menunduk dan mengepalkan tangannya sembari terpejam, perasaan menyesal pasti ada di diri nisa.

"Jangan banyak nyalahin diri sendiri,gue yakin habis ini bakal indah"rasti pun juga berjalan meninggalkan nisa

nisa juga masuk ke dalam kelasnya dan duduk di sebelah alya

"oiya,kenapa reza tiba tiba ada disini al?"nisa membuka obrolan,dia tak ingin dianggap lemah sekarang

"Gue langsung telfon dia suruh balik ke jakarta"

"ooh,bokap sama nyokap rafael balik jam berapa tadi malem?"nisa memang tidak tahu karena nisa memilih untuk pulang terlebih dahulu,berbeda dengan rasti dan alya yang sedang mengawasi teman teman rafael yang mulai berdatangan menjenguknya tadi malam

"Bokap nya sih balik cepet ya,cuman nyokap nya sama anka nginep disitu deh"

"Bagus kalo gitu"kata nisa membereskan buku nya

"Sempet nangis nangis juga si anka ke gue nis"

"Oh ya?"nisa kaget

"Kangen katanya,sama abangnya"

Nisa mencoba diam dan menutup matanya sejenak,dengan menyenderkan tubuhnya pada sandaran kursi

Nisa mengambil hoodie yang di beri rafael waktu itu,dia juga menghirup aroma yang sengaja diberinya parfum milik rafael

Ketenangan datang di dalam diri nisa sampai akhirnya dia terlelap dengan balutan hoodie yang menyelimuti nya,alya membiarkan nisa terlelap sembari menunggu guru datang

Setelah melewati lelahnya hari ini,nisa memutuskan untuk menjemput kedua orang tua nya di bandara,nisa harus bersiap untuk memberitahu kabar tidak baik

Nisa menunggu di kursi yang telah di sediakan disana,sembari mengecek handphone yang membuka chat dari reza

Reza mengirim foto rafael yang sedang makan disuapi oleh alya,tampak wajah rafael yang sangat murung

distance apartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang