chapter 37

33 1 0
                                    

Hari hari liburan nya telah dilewati dengan sangat baik,nisa menghabiskan waktunya bersama rafael,rasti dan reza.
Nisa selalu berpesan agar reza tak mengajak alya dahulu,agar semuanya tak semakin rumit

Tiba saatnya di penghujung libur,dimana lusa mereka akan menjadi kakak senior di kelas 12.

Nisa menjemput rasti untuk membeli perlengkapan sekolahnya seperti buku dan lainnya.

"Duh gilak akhirnya gue ketemu sama orang yang sibuk ngebucin"kata rasti yang menyindir nisa

"lagi akur akurnya ni,makanya ngebucin dulu"

"oiya gue beli sepatu aja deh"kata rasti

"Bukunya gimana?"

"Kan ada elo"

"Dih enggaaaa"

Di tengah perjalanan,rasti membuka pembicaraan tentang alya

"Alya nolak reza"

"Hah?nolak?kok bisa?"

"Ya bisa,kan kalau ditembak jawabannya cuman mau atau engga"

"Bukan itu maksud gue,kok bisa reza nembak alya terus ditolak"

"gatau si reza gak cerita soal itu nis"

"Apa dia masih suka rafael?"tanya nisa,raut muka nisa berubah menjadi sendu.

Rasti salah untuk memilih topik pembicaraan,seharusnya dia tidak membahas ini jika dia belum tau sepenuhnya tentang kebenaran dan akan membuat nisa menduga duga yang belum pasti

"Yahh,salah ngomong gue"kata rasti melihat raut muka nisa

"Kalau iya gimana?"

"Perasaan lo aja kali,mungkin alya masih mau sendiri"

Sesampainya di tempat pembelanjaan,nisa dan rasti sangat cepat jika harus memilih buku dan perlengkapan lainnya

Saat hendak membayar di kasir,ada perempuan yang sedang mendapatkan masalah dengan kartu atm nya

"gak bisa ya kartu nya?"kata perempuan itu

"Iya mba,pakai cash aja"

"Yah,saya gak bawa cash"

Nisa langsung mendekat dan menyodorkan atm nya kepada kasir tersebut

"Coba pake punya saya aja mbak" nisa tersenyum tanpa melihat alya

"Sebentar mbak"

Nisa langsung membayarnya,rasti dan alya sangat kaget dengan perlakukan nisa,apa nisa sudah benar benar rindu dengan alya?apa ini salah satu usaha nisa untuk membuat alya sadar?

Nisa berjalan meninggalkan toko tersebut bersama rasti

"lo mau gue balas budi?"tanya alya

"gue cuman mau berbuat baik sama orang,gak lebih"nisa sangat malas berhadapan dengan alya yang ujung ujungnya berdebat,lalu dia langsung pergi meninggalkan rasti dan alya berdua

Mata rasti berkaca kaca melihat alya,alya sangat tidak tega melihat rasti yang ingin menangis,lantas rasti langsung memeluk alya.

"Gue kangen sama lo al"rasti memeluk alya.

alya ingin sekali membalas pelukan itu,tetapi dia sangat malu

"gue cuman mau lo berdua sadar,kalau pertengkaran ini gak ada manfaatnya,gak ada habisnya,gak akan ada ujungnya.gue mau kita kaya dulu lagi,al kita udah sama sama gede,laki laki bukan segalanya.bagi gue,lo sama nisa udah paling berharga buat gue"rasti melepaskan pelukannya kepada alya dan berbicara panjang lebar sembari kedua tangannya memegang pundak alya

distance apartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang