26

3K 394 41
                                        


Kim Jisoo terpaku saat mematut dirinya di cermin ada sesuatu yang berbeda dari tubuhnya. Yaitu ukuran perutnya yang membesar dan membulat persis seperti wanita hamil kebanyakan.

Di salah satu tangannya, ia tak menyadari kalau ia sedang memegang sepotong buah semangka yang warna merahnya sangat menggiurkan.

"Jisoo.."

Jisoo lantas membalikkan tubuhnya yang memberat lalu mengedarkan pandangan pada sekelilingnya. Barusan sekali ia dengar suara yang memanggil namanya.

"Kim Taehyung...." semenjak ditinggal beberapa hari oleh Kim Taehyung, Jisoo tak bisa bertahan sendirian bahkan di alam mimpi sekalipun.

Tak hanya itu, Jisoo jadi kesulitan berjalan karena perutnya menjadi terasa sangat berat. "Aku hamil? Sungguh?" Gadis itu menggumam parau menatap perutnya heran. Apa benar dia sudah hamil?

Dari arah belakangnya, Ayah dan Ibunya tiba-tiba datang mengejutkan Jisoo. Gadis itu terkejut bukan main bukan karena suara yang dibuat sang ayah saat mengejutkannya. Melainkan ia tak percaya dapat melihat Ayah dan Ibunya kembali bersama. Nyatakah yang ia lihat sekarang?

Nyata atau tidak Jisoo hampir saja pecah dalam tangisan haru. Ketika Mama Yoonji mengusap perutnya dan tersenyum bahagia mendapatkan cucu.

Sang ayah apa lagi, Jisoo merasa begitu senang karena bisa bersandar dipelukan laki-laki yang telah memberikan banyak kebahagiaan dan juga pengorbanan untuknya.

"Aku harap kalian tidak berpisah lagi.. jangan pergi.." Ucap Jisoo memeluk dua orang yang begitu berarti untuknya.

Meskipun dia tahu pasti dia sedang bermimpi saat ini, tidak mengapa. Sudah lama kedua orang itu tidak pernah menghampirinya. Dan Jisoo bersyukur hari itu juga ia dapat memimpikan keluarganya utuh kembali, tepat dimana sang suami memberi kabar baik melalui kesehatannya yang berangsur-angsur pulih.

Sedang bahagia-bahagianya Jisoo menggenggam erat tangan Ibu dan Ayah, dari pintu kamar yang terbuka Jisoo melihat punggung Taehyung yang berjalan meninggalkannya.

Sebenarnya ini keputusan yang amat berat, Jisoo masih ingin berlama-lama melepas rindu dengan kedua orang tuanya, tapi dia tidak ingin kehilangan sedetik saja kebersamaannya dengan Taehyung. Tanpa alasan yang jelas rasa takut kehilangan pria itu lagi kembali muncul.

"Kim Taehyung..." panggil Jisoo dengan suara tertahan yang amat menyakitkan.

Dia masih berdiri di tempatnya, tubuhnya tak bisa digerakan dan kedua matanya tak bisa beralih dari tempat terakhir suaminya masih terlihat.

Jisoo menatap pasrah kedua orang tuanya yang tersenyum sumringah namun terasa aneh. Sudah dipastikan semua ini adalah mimpi indah buatan otaknya saja.

Maka tak perlu waktu lama bagi Jisoo menjemput kesadarannya ketika cahaya putih menyelinap dari kisi-kisi matanya yang mulai terbuka perlahan.

Kedua mata gadis itu telah terbuka.  Keberadaan bantal kosong dan selimut yang setengah tersingkap menghentak tubuh gadis itu untuk segera bangkit dari ranjang dan memastikan kalau Taehyung tidak menghilang seperti yang ada di mimpinya.

Jisoo mengais rambut panjangnya yang tergerai disisir asal menggunakan jari dan menggulungnya keatas dijepit dengan jepitan rambut. Rambutnya terasa kasar dan kusut karena sudah lama sekali ia tak pernah merawatnya ke salon. Jangan kan mikir untuk menyempatkan hadir ke salon, waktunya yang tersisa hanya untuk mengurus tugas kampus dan rumah saja membuatnya merasa harusnya dia membotaki rambutnya saja.

Saat menuruni ranjang, gadis itu teringat oleh kejadian semalam sebelum ia jatuh pulas ketiduran. Ia menundukkan kepala lalu meniupkan nafas lega dari ceruk bibirnya. Dia bersyukur masih memakai pakaian lengkap walaupun hanya atasan saja yang berubah. Dirinya mengenali Ini adalah atasan seragam pasien Taehyung.

She Married Stranger (REMAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang