22

2.9K 346 86
                                        

Masih dalam suasana pestanya, Choi Yoonji membungkukkan badannya dengan anggun ditengah-tengah riuhnya tepuk tangan setelah dirinya membelah kue ulang tahun miliknya.

Diva Korea Selatan itu melempar senyum tipis pada seorang Pria yang telah menunggunya sedari tadi di samping tangga panggung.  Choi Yoonji mengulurkan tangan kepadanya menyambut tangan yang berniat membantunya turun.

"Apa yang kamu lakukan disini?" alih-alih mengucapkan terima kasih,  Choi Yoonji terdengar ketus menanyakan maksud kemunculan laki-laki itu disini.

"Jisoo ada disini," Balas pria tersebut mendapat tatapan menilik tajam dari Choi Yoonji.

"Biarkan saja dia." Jawab Choi Yoonji dengan nada memerintah.  Wanita itu telah melepaskan genggamannya pada tangan pria lebih muda dan berparas cukup manis tersebut. "Gadis itu sudah sangat lemah, menyakitinya malah hanya akan membuang-buang tenaga. Cukup dibiarkan saja.. Percaya padaku, dia tidak akan bisa bertahan hidup lama."

"Tapi Noonim.. Seluruh dendammu akan terbayarkan jika semuanya mati, malam ini juga, aku bisa menghabisi nyawanya.. " ucap laki-laki itu menyongsongkan tawaran yang pasti terdengar menggiurkan.

Choi Yoonji menolehkan wajahnya seraya bibirnya mengulum senyum tipis yang terlihat begitu sinis. "Malam ini? Kau bahkan kecolongan pada malam hari kemarin."

Park Jimin membuang pandangannya dari wajah iblis cantik yang kini mulai memunculkan tanduknya itu ke bawah, dimana ia disuguhkan oleh pemandangan lantai marmer yang sedang diinjak-injak kaki percis seperti harga dirinya yang dinjak oleh tatapan seruncing ujung belati.

Pemuda berambut belah tengah yang diwarnai silver tersebut tak dapat berkata-kata untuk sekedar membela dirinya. Toh, Jimin menyadari kalau hal tersebut sia-sia saja, Choi Yoonji yang saat ini berhadapan dengannya lebih menyukai sebuah aksi nyata dibanding kata-kata.

Bahkan ia masih tak bisa melupakan rasa jengkel yang mengorek-ngorek lubang dihatinya karena melewatkan nyawa gadis itu pada malam yang sudah berlalu dua hari itu.

"Bagaimana dengan Kim Seokhwan?" Tanya Yoonji yang kini mengarahkan tubuh dan pandangannya menatap lekat-lekat wajah Jimin seperti macan betina yang sedang mengintai mangsanya.

"Saat ini Tuan Seungcheol sedang menuju tempat ia dan wanitanya di sekap, Tuan Seungcheol meminta kalau ia ingin mengurusnya.." Jawab Jimin mendapat raut yang tak menyenangkan. Alis pemuda itu nampak naik sampai mata eksotisnya membulat kebingungan, apa ia baru saja salah bicara?

Choi Yoonji mengambil langkah mendekat pada tubuh Jimin yang membeku. 

"Aku tidak bertanya mengenai hal itu, yang aku inginkan adalah hasilnya. Sama seperti putranya, dia mati atau tidak?" Bisik Choi Yoonji sambil mendekatkan wajahnya.

***

18 jam yang lalu,

"Bukannya kau sudah dengar apa kata Julian, kau harus tetap tinggal disini sampai lukamu pulih,"

"Aku tidak terluka Seungie, ini cuma goresan saja.."

"Tapi kau tidak tahu pasti dimana mereka. Bagaimana jika... "

"Semua ini ulah Seungcheol, aku yakin kedua orang tuaku pasti akan dibawa ke Korea."

Seunghee menatap Pria yang sedang memunggunginya dengan dahi berkerut-kerut.  Pria bertubuh jangkung dengan rambut ikal berwarna hitam legam tidak sisir itu sibuk memasukkan pakaian dan keperluannya di dalam sebuah koper besar.

"Tapi bagaimana dengan rencana nya?  Kalau sampai Seungcheol tahu kalau kau masih hidup,semua akan berantakan.. lagipula Sean sudah bekerja sama dengan tim Six dan juga Keluarga tiri Nyonya Madison, tidak bisa kah kau serahkan saja semua ini kepada mereka? Apa kamu masih tidak sadar juga setelah kejadian tadi? Semuanya terlalu bahaya!" selak Seunghee masih saja tidak sependapat dengan keinginan Taehyung untuk berangkat ke Korea Selatan malam ini juga.

She Married Stranger (REMAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang