Akhirnya mereka (Jisoo dan Pelayan yang berumur paling tua di Mansion ini) sudah memilih tempat yang bagus untuk membicarakan perihal pesan yang kelihatannya begitu penting dan harus segera disampaikan. Kedua wanita itu tengah berdiri di pinggiran kolam renang. Tempat bersejarah yang pertama untuk Jisoo, ingat waktu Ia diceburkan? Jisoo rupanya masih menyimpan dendam atas insiden itu.
"Sebelumnya, saya ingin mengucapkan selamat atas pernikahan anda Nyonya. Saya turut berbahagia kalian dapat dipersatukan. Saya sebenarnya ingin sekali melihat pemberkatan kalian sewaktu di gereja tapi dengan kondisi saya sekarang jadi saya tidak bisa datang. Ini adalah hadiah kecil, saya sangat senang jika Nyonya mau menerimanya." Jisoo memandangi sebuah bingkisan yang masih belum diterimanya. Dia melirik sinis hadiah itu bergantian dengan wanita paruh baya yang mengenakan seragam pelayan.
"Anu, kalau dari harganya memang tidak seberapa. Namun dari dulu saya memang berkeinginan sekali memberikan sesuatu kepada calon Istri Tuan Besar sebelum saya meninggalkan pekerjaan saya."
"Kau mau berhenti? Sudah berapa lama bekerja disini?" Dengan wajah sedikit terpaksa, Jisoo akhirnya mau menerima bingkisan itu.
"Aku tidak begitu ingat. Mungkin sudah melebihi separuh dari umurku."
Buset! Orang macam apa yang memperkerjakan manusia sampai setua ini. Kim Taehyung sudah gila kali ya, orang tua saja masih diperbudak olehnya. Apa mungkin semua yang bekerja disini harus mengabdi padanya sampai mati?
"Tidak, tidak begitu Nyonya. Aku lah yang selalu menunda pensiunku, tolong jangan salah paham dengan Tuan Kim." Ujar Wanita paruh baya tersebut seperti dapat membaca kata hatinya.
"Wae?"
"Karena saya merasa tugas saya menemaninya belum selesai. Sekarang ini, dia sudah menikah, dia tidak sendirian lagi. Ada Nyonya yang akan menemani dan merawatnya dirumah ini. Saya pun jadi tenang untuk meninggalkannya. "
Jisoo tertawa parau. Astaga, apakah ini skenario buatan agar Jisoo merasa prihatin karena dibalik kesempurnaan Kim Taehyung. Dia adalah anak yang diabaikan kedua orang tuanya karena sibuk urusan masing-masing lalu memiliki hubungan dekat dengan suster pengurusnya seolah memiliki ikatan keluarga. Pret! Sayangnya aku tidak sudi mau simpati, mau tahu aja enggak!
"Aku senang, impiannya untuk membuat keluarga akhirnya tercapai juga. Ah sepertinya aku terlalu banyak bicara yang tidak penting.. maafkan aku terlalu gembira sampai lupa yang ingin aku sampaikan."
Jisoo tersenyum kilas memandangi air berwarna biru di kolam hanya untuk menghargai Ahjumma itu. Walaupun sebenarnya tak ada satupun perkataan yang ditangkap olehnya.
"Tidak apa-apa. Katakan saja apa pesannya?"
"Mulai terhitung hari ini, aku sudah tidak lagi bekerja di rumah ini sebagai manajer, Nyonya. Tuan Kim sudah berpesan sangat lama bukan hanya padaku, tapi pada semua orang yang bekerja padanya. Dia ingin jika sudah menikah semua tugas mengurus rumah, merapihkan, membersihkan, memasak makanan, dilakukan oleh istrinya sendiri."
Jisoo tercengang bukan main, untuk sekian detik dia membeku dengan isi kepala yang kosong. Padahal dia sudah menanti-nantikan isi pesan tersebut dengan memasang kedua telinganya. Lalu, apa yang barusan di dengarnya? Terdengar seperti lelucon.
Jisoo meringis pelan, ia sempatkan untuk menatap wajah wanita tua itu. Menebak-nebak apakah Kim Taehyung dan Wanita itu seorang komedian? Jisoo tertawa keras tak dapat menahan kegelian diperutnya sampai rasanya mau pingsan.
"Kau bercanda ya? Aku? Membersihkan rumah seluas lapangan penerbangan kayak gini sendirian? Lalu apa gunanya nanti pelayan-pelayan itu? Apakah akan ada pecat massal?" Jisoo masih tertawa terpingkal-pingkal.

KAMU SEDANG MEMBACA
She Married Stranger (REMAKE)
FanfictionJisoo, seorang gadis cengeng tapi nakal, manja dan keras kepala sedang menjalani proses menuju kehidupan yang lebih baik untuk menebus kesalahan-kesalahannya pada Sang Ayah. Namun di tengah-tengah prosesnya meninggalkan kebiasaan buruknya, dia dinik...