17

3.1K 414 53
                                        

HERAN, setelah menuntaskan sesak dan kegundahannya di dalam toilet wanita kampus, Jisoo meneliti bingung dengan semua alat-alat penghalang yang menyatakan bahwa toilet ini rusak begitu ia keluar dari pintu tersebut.

Padahal  Jisoo yakin saat menggunakan fasilitas di dalam semuanya baik-baik saja.

"Hei! Kamu mahasiswi baru! Kenapa kamu masih disini, cepat berkumpul di aula!"

Jisoo reflek memutar kepalanya mengikuti asal suara yang meneriakinya.

"Maaf," ujar Jisoo lantas membungkukkan kepalanya saat ditemukan Kakak Senior kampus sedang menatap heran papan pemberitahuan Toilet Rusak.

"Sudahlah, cepat pergi ke aula sekarang. Ada hukuman menanti untuk orang yang terlambat." Titah Kakak Senior itu menakuti Jisoo. Gadis itu terlihat mulai panik dan tergesa-gesa berlari menuju aula yang dimaksud.

Sampai di aula dengan nafas terhela-hela hingga pelipis dibanjiri keringat rupanya tidak menolong Jisoo ketika namanya sudah tercatat sebagai manusia paling tidak disiplin yang akan merasakan hukuman di era kampus paling kejam, katanya.

Jisoo menghembus nafas besar setelah akhirnya ia dapat mengistirahatkan kakinya yang dipaksa lari menuruni gedung menggunakan tangga darurat, menyebrangi lapangan baseball, karena aula yang digunakan rupanya ada di gedung serba guna yang terletak di belakang gedung fakultas fashion design.

Kini gadis itu tengah bergabung bersama ratusan anak baru dan juga wajah senior lainnya yang duduk ramai-ramai di lantai. Tepat di hadapan mereka terdapat sebuah panggung dadakan yang dibuat dari gabungan meja-meja kayu. Diatasnya berdirilah seorang wanita yang sedang memperkenalkan dirinya berikut visi misi yang sedang dijalaninya selama ia menjabat sebagai Mahasiswi nomor satu di Universitas ini.

Baru saja gadis itu dapat merasakan bagaimana leganya menghirup udara bumi yang selain dipenuhi asap polusi kendaraan, pabrik, juga dikotori nafas orang-orang busuk dan munafik tiga detik yang lalu, namun begitu netranya memandang ke depan dan mendapati seorang yang tak begitu asing sedang berorasiㅡ membakar seluruh ruangan aula dengan aura dan wibawanya yang tegas, nafas Jisoo pun jadi tercekat lagi.

"Tu-tunggu.. dia kan.."

"Dia Kang Seulgi, senior sekaligus Ketua BEM Universitas kita." Sahut seseorang yang duduk bersebelahan dengannya. Kepala Jisoo sontak menoleh mencari asal suara yang menyahuti ucapannya yang terbata tadi.

"Aku lihat kamu baru datang tadi, sesi perkenalannya sudah lewat jadi aku kira kamu belum tahu." Ujarnya lagi memberi alasan mengapa ia sampai berniat menjawabㅡsebenarnya Jisoo tidak lagi bertanya siapa gadis itu atau siapa namanya, tapi karena tadi dia begitu terkejut hingga hilang kata-kata, jadilah kata seperti itu yang terlontar.

Biarpun sudah dijelaskan ternyata Jisoo masih tidak begitu mengerti. "Yoksi cewek itu, dia punya andil besar di kampus ini? Apa pengikutnya banyak?" Tanya Jisoo to the point, dia tidak peduli apa itu Ketua BEMㅡapakah tugasnya sama seperti ketua kelas atau ketua OSIS saat seperti dia masih di SMA. Tapi Jisoo sudah pernah satu kali bertemu dengan gadis rubah bermulut kuah samyang itu, dan baru saja dia terlibat adu mulut di dalam toilet dengannya lagi.

"Mwoya? Pertanyaanmu lucu sekali.. tentu saja, pastikan kamu udah ngerti BEM itu apa," ucap gadis itu menyimpan senyumnya agar tidak melukai harga diri Jisoo.

"Sudah pasti dia lah yang mengendalikan anak-anak disini untuk memusuhiku ckck.." gumam Jisoo rupanya masih larut dalam tuduhannya.

Gadis disebelahnya kembali menoleh memasang wajah tak terima. "Mwo? Senior Kang memusuhi siapa?"

"Ah... aku cuma pernah dengar kalau gadis di depan itu pernah mengatakan kalau dia iri pada kehidupan gadis cantik yang lebih beruntung darinya itu, lalu dia dengan seenaknya menyuruh gadis cantik itu meninggalkan pria kaya raya yang jatuh hati padanya.. dan kau tahu apa? Hari ini pertama kali gadis cantik itu masuk kelas dan dia sudah diganggu oleh senior-seniornya, aha! Apa yang kau pikirkan pasti sama dengan yang aku pikirkan 'kan?! Itu pasti ulahnya dia, ketua BEM yang menyelewengkan kekuasaannya!"

She Married Stranger (REMAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang