33

2.6K 292 66
                                        


Yah tadinya mau surprise, gagal gara-gara ketekan wkwkwkw.






"Jisoo-ya.."

Gadis yang tengah duduk memeluk lutut dengan raut masam itu tahu, siapa pemilik suara yang mengalun lembut dari arah pintu kamarnya. Sudah dipastikan itu adalah suaminya, Kim Taehyung.

Jisoo tak menoleh. Ia memilih menghiraukan pria itu dan tak bergerak seperti patung. Meskipun Taehyung kini berada di dekatnya mengambil piring sarapannya dan mendaratkan bokongnya di permukaan kasur, tepat disamping gadis yang sedang membujuknya dengan cara merajuk.

"Ayo makan dulu sarapanmu." Kata Pria itu memohon.

Jisoo mengangkat netranya melirik makanan yang dipegang suaminya tak berselera.

"Aku tidak ingin kamu sakit. Saat ini perut kamu benar-benar kosong, kamu tidur seharian penuh. Tubuh kamu butuh tenaga sayang," Bujuk Pria itu menghela napas kemudian menyodorkan satu suapan di bibir Jisoo yang terkatup rapat.

"Sayang.." panggil Taehyung melirih. Raut wajahnya menggambarkan betapa putus asanya dia memohon agar gadis itu mau mengisi perutnya dan yang paling terpenting menyudahi aksi mendiaminya.

"Aku ingin ikut kamu menemuinya.. aku tidak mau makan.." gadis itu pun akhirnya menjawab.

Taehyung menarik napas panjang dan tidak terlalu terkejut pada sifat keras kepala Jisoo disaat sedang menginginkan sesuatu.

"Jisoo, penjara bukan tempat untuk berekreasi.."

"Aku tahu. Penjara tidak seindah taman bermain. Aku cuma ingin kita pergi sama-sama memangnya salah? Atau sebenarnya kamu sedang berusaha menyembunyikan sesuatu dariku lagi, iya?" lanjutnya menghujam Taehyung dengan pertanyaan yang mengarah pada tuduhan.

Melihat air muka Taehyung yang perlahan memucat, mulut nya yang terbuka sempit lalu terkatup lagi lebih dari sekali membuat Jisoo langsung mengkonfirmasinya sendiri tuduhan tersebut.

Sudut bibir Jisoo terangkat membentuk senyuman miring. "Dengan kata lain kamu masih tidak mau terbuka padaku. Padahal kita sudah sepakat dan kamu berjanji padaku untuk tidak merahasiakan apapun dariku."

"Tidak seperti itu Jisoo, di luar suasananya masih kacau. Aku hanya tidak ingin melibatkan kamu dalam hal ini..."

Belum genap Taehyung menjelaskan, Jisoo lebih dulu menyelak ucapannya.

"Tidak sekacau itu. Kamu hanya takut semakin aku tahu semuanya semakin aku akan membebani keputusanmu, benar kan?" Ucap gadis itu meluncur bak busur panah yang mengoyak lapisan demi lapisan alasan yang ia buat untuk menghalau istrinya ikut.

"Obrolan kita sudah cukup sampai disini Jisoo!" Tukas Taehyung bangkit untuk berdiri dan meletakan piring itu kembali ke nakas. Tetap membiarkan dirinya bungkam sudah menjadi harga mati pria itu. Memang lebih baik seperti ini. Takkan ada yang terluka nantinya.

"Ajussi... " Teriak gadis itu namun suaranya tertahan oleh serak karena sedari awal menjemput kesadaran tak ada sesuatu yang masuk ke mulutnya.

"Habiskan makananmu disaat aku sudah kembali." Titah lelaki itu mutlak. Binar lembut dimatanya sirna berganti mata tajam yang selalu waspada.

Kim Jisoo menelan salivanya lambat seperti sedang menelan ratusan pil pahit. Ia memang pernah membenci Taehyung sebelumnya karena dengan lancang meminangnya sebagai pengantin di usianya yang masih sangat muda. Namun ia tak pernah merasa sebenci ini pada pria itu ketika ia menaikkan suaranya dan memunggunginya seperti yang dilakukannya sekarang.

She Married Stranger (REMAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang