19

3.4K 420 91
                                    

"Se-riㅡah Tuan Seungcheol ada di dalam?" Kata Seokjin lagi membuat Sekertaris itu berdiri malas. Kenapa hari ini banyak sekali yang mencari pria gendut itu dan membuatnya harus menutup jendela Netflix dimana drama kesukaannya sedang diputar.

"Tuan Seungcheol sedang tidak ada di ruangannya, temui saja nanti." Sahut Se-ri kembali duduk ke kursinya.

Sementara Seokjin tak dapat menahan raut keheranannya. Ia pun bertanya sekali lagi. "Apa maksudmu Se-ri, hari ini aku sudah ada janji temu dengan Tuan Seungcheol untuk membahas pengajuan proposalㅡ"

"Ah, tidak perlu lagi. Proposalmu sudah disetujui olehnya. Ini, Pak Son juga sudah mengembalikannya padaku. Mulai senin Mr. Zheng akan menanamkan sahamnya disini." Potong Se-ri, jari-jarinya meremat map eksklusif berwarna biru berlapis bahan beludru yang memiliki tinta emas di atasnya memberikannya pada Seokjin yang memandangi gadis itu dan map bergantian.

"Bagaimana bisa?" Bukankah proposalku untuk Tuan Zheng sudah dibawa oleh Kim Taehyung...
"Hei, Nona Yoon sepertinya ada kesalahpahaman disini, aku datang memang untuk sebuah proposal tapi bukan untukㅡ"

"Tentu saja bisa! Karena proposalmu yang sempurna Mr. Zheng sampai terbang kesini dan mereka akhirnya bertemu. Beliau sudah pulang 10 menit yang lalu. Perlukah aku sebutkan sekali lagi kalau dia ter-tarik dengan isi proposalmu dan beruntung sekali kita memiliki Pak Son karena beliau dapat menanganinya sen-diri-an."

"Maksudmu Kim Taehyung sudah kembali?"

"Bukan Kim Sajangnim, tetapi Tuan Son." Kata Se-ri lagi menegaskan.

Seketika mulut Seokjin kembali terdiam. Dia mengambil map hasil kinerjanya dan memutuskan untuk kembali saja ke ruangan miliknya. Dengan bibir terbuka sempit, tungkai yang diseret paksa, dan pikiran yang masih tertahan di sana, laki-laki itu menyusuri lorong yang sempat ia lalui.

Otak cerdasnya masih belum bisa berpikir dengan jernih dengan rentetan peristiwa yang terjadi hari ini.

"Ada apa dengan Kim Taehyung, kenapa dia pakai berbohong  segala pergi menemui Mr. Zheng di China." Batin Seokjin tak habis pikir oleh satu hal yang paling mengganjal ini : seperti halnya Tuan Son yang bertingkah aneh mencampurkan tangannya di dalam proyeknya yang didukung Kim Taehyung tanpa sepengetahuannya. Dan juga membatalkan pertemuannya bersama Manager dari salah satu artis yang mereka tawari sebagai Brand Ambassador produk mobil terbaru mereka.

Seketika pandangannya tersita pada bagian bawah isi di dalam map. Goresan tinta emas diatas nama Mr. Zheng sangat lah asli, siapapun yang masih waras di Perusahaan ini tak mungkin sanggup untuk memalsukan perbuatan tersebut.

Ia lalu berhenti sejenak, mengapit map beludru itu di sebelah ketiaknya. Satu tangannya sibuk merogoh kantong mengambil ponselnya keluar.

Dari pada dibuat bertanya-tanya terus, akan lebih baik jika dia bertanya langsung pada yang bersangkutan bukan. Lagi pula keanehan yang ditunjukkan Kim Taehyung sudah masuk ke tahap yang tidak masuk akal.

Sejauh ini ia mengira hanya dirinya lah yang kesusahan menghubungi Bos di perusahaannya, nyatanya wanita yang menjadi istrinya pun mengalami hal yang sama. Apakah Taehyung itu sangat idiot meninggalkan gadis itu seorang diri? Seokjin rasa tidak, laki-laki itu selalu terlihat cemburu padanya bahkan disaat mereka tak sengaja bertemu di pantry dan Seokjin sedang mengaduk-aduk kopi. Taehyung menatapnya seolah penuh benci.

Panggilan telepon darinya berhasil tersambung, akan tetapi dibiarkan tak ada jawaban. Sudah seperti ini semenjak 3 hari yang lalu.

Gemas, akhirnya Seokjin mengirimkan pesan suara saja sebagai manuver terakhir. Toh, katanya besok dia sudah sampai di Korea dan mungkin pesan suaranya nanti akan berujung menjadi hal yang sia-sia.

She Married Stranger (REMAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang