Chapter 19

339 57 17
                                    

Bukan kita yang berubah, tetapi keadaan yang membuat kita berubah.

QueenMiqeyla_

🌸🌸🌸

Qeyla masuk kedalam kelasnya dengan senyum palsunya, hanya senyum palsu yang bisa membuat semua orang menjadi tenang tanpa perlu khawatir.

"LO MASUK QEY?" Tanya yudia saat qeyla duduk dibangkunya.

Qeyla tersenyum, "iya dong. Gue kan rajin," ujar qeyla semangat.

Yudia menatap qeyla heran, "kemarin lo kemana?" Tanya yudia.

"Kemarin gue cuma ke danau cari ikan," ucap qeyla santai.

"SUMPAH YA QEY, KEMARIN GUE SAMA ARDI NYARIIN LO. PERTAMA GUE NYARI KE RUMAH LO, TERUS KE TAMAN DEKET RUMAH LO, KE RUMAH TEMEN DEKET LO, LO GA ADA," ucap yudia heboh.

"Ga usah teriak-teriak, gue kan disebelah lo. Ya pasti gue denger lah yud," ucap qeyla.

Yudia menatap qeyla dengan penuh selidik, "lo sebenernya kemarin kenapa?" Tanya yudia serius.

"Gue ngidam nyari ikan, makannya gue ke danau," ucap qeyla meyakinkan.

"Lo mah ga asik, gue kan lagi introgasi lo," ucap yudia kesal.

Qeyla terkekeh melihat sikap yudia, "ngomong mulu lo, bu nisa dateng lagi noh," ucap qeyla menunjuk bu nisa menggunakan dagu nya.

Yudia melihat ke arah yang ditunjuk qeyla, "ngapain sih? Murid baru lagi? Ga bosen apa yak?" Tanya yudia.

"Dengerin aja," ucap qeyla.

"Assalamualaikum anak-anak," sapa bu nisa.

"Waalaikumsalam bu," jawab semuanya serempak.

"Ada murid baru lagi?" Celetuk haris.

"Tidak ada haris," ucap bu nisa menahan kesal.

"Terus ngapain ibu kesini?" Tanya ronald tanpa beban.

"Kamu ngusir saya?" Tuduh bu nisa.

"Saya kan nanya bu," jawab ronald.

"Baik anak-anak, saya akan menyampaikan tentang adanya acara tahunan sekolah ini yaitu pentas seni. Sebelumnya pernah saya sampaikan kan? Tentang ini? Apa kelas ini sudah ada daftar yang akan ditampilkan?" Tanya bu nisa panjang lebar.

"Jika belum ada daftar, hari ini kalian tentukan. Berhubung sekolah mengizinkan kalian tidak belajar, jadi kalian bisa memakai jam belajar untuk latihan yang akan dipentaskan. Saya harap semua siswa disini dapat berpartisipasi. Selanjutkan saya percayakan kepada revan," ujar bu nisa.

"Siap bu," jawab revan.

"Ya sudah, saya permisi"

Revan mulai berjalan kedepan, "WOI PADA MAU TAMPIL APA?" Tanya revan dengan teriakan.

"Gimana kalau drama?" Usul qeyla.

"Setuju sih gue, mau drama apa?" Tanya revan.

MIQEYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang