Chapter 3

663 131 39
                                    

Hanya karena aku tak bisa mengungkapkan bukan berarti aku tak menyimpan perasaan yang dalam.

QueenMiqeyla_

🌸🌸🌸

Pagi ini yudia sudah siap dengan seragamnya, tetapi tidak dengan qeyla yang masih berbalut dengan selimutnya.

"Qeyy buruannn mandi!" teriak yudia tepat di telinga qeyla.

"Gue. Males." Ucap qeyla penuh dengan penekanan.

"Masa lo ga sekolah sih, eh qey kalau lo ga sekolah lo ga ketemu hito," ucap yudia membujuk qeyla agar tidak malas.

"Lo bener," ucap qeyla lalu beranjak ke kamar mandi.

Qeyla yudia kelvin dan maria sudah berada di meja makan. Maria sudah siap mengintrogasi yudia mengenai qeyla.

"Yudia. Tante mau nanya dong." ucap maria.

"Nanya apa tante?" Jawab yudia sambil memakan rotinya.

"Qeyla di sekolah bandel ga?" Tanya maria dengan penasaran.

"Mama apa sih tanya tanya qey mulu. Kasian tu yudia mau makan," ucap qeyla kesal, jujur qeyla tidak mau ditanya tanya seperti ini.

"Yaudah lanjutin makan kalian," ucap maria.

"Qeyla, yudia, sama bangke berangkat ya bun. Assalamualaikum," pamit qeyla lalu diikuti oleh kelvin dan yudia.

🌸🌸🌸

Sekolah sudah ramai, banyak siswa-siswi yang berjalan kesana-kemari. Qeyla dan yudia memasuki kelas dengan wajah cerianya. Kelas terlihat tampak ramai, ada sebagian yang bergosip, mengerjakan tugas, pacaran, bernyanyi nyanyi, dan piket.

"Qey lo dipanggil pak bambang ke ruang guru," ucap revan~ketua kelas.

"Sepagi ini? Gila tu guru," ucap qeyla kesal.

"Udahlah qey. Siapa tau penting," ucap yudia.

Qeyla berjalan menelusuri koridor kelas 11 ips 3, kelas hito. Untuk ke ruang guru memang harus melewati kelas hito, ada untungnya juga qeyla dipanggil.

"Permisi," ucap qeyla saat ingin memasuki ruang guru. Qeyla langsung berjalan menuju meja pak bambang.

DUAR
TERNYATA
ADA HITO

"Permisi pak. Bapak panggil saya?" Tanya qeyla.

"Iya qeyla. Jadi bapak ingin kamu dan hito mewakilkan kelas 11 ipa dan ips untuk mengikuti olimpiade sains nasional," ujar pak bambang tanpa ragu.

"Hah?" Ucap qeyla dan hito bersamaa.

"Bapak memilih kalian bukan hanya karena kalian pintar, dan selalu menjapat juara umum, tetapi bapak memilih kalian karena bapak percaya kalian bisa membawa nama baik sekolah ini. Dan untuk kamu hito, jika kamu ingin memperbaiki nilai sikap kamu bisa mengikuti olimpiade ini dan bapak akan menaikkan nilai sikap kamu," jelas pak bambang panjang lebar.

"Apa kalian keberatan?" Tanya pak bambang.

"Nggak kok pak," jawab qeyla dan hito bersamaan.

MIQEYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang