Chapter 32

273 46 19
                                    

Ga kepikiran quotes:)

Author_

🌸🌸🌸

Qeyla memasuki kelasnya yang sudah tampak ramai bersama Rey. Mereka tampak dekat dan Qeyla tampak menutupi kesedihannya.

Qeyla duduk di bangkunya. Saat Qeyla duduk, teman-temannya berdiri mengelilingi nya.

"Kenapa?" tanya Qeyla to the point

"Lo kenapa bisa udahan sama Hito?" tanya Yudia tanpa basa basi.

"Lo harusnya kalau mau tanya basa basi dulu bego," ucap Haris kesal.

"Yaudah ulang, lo yang ngomong."

"Queen Miqeyla." ucap Haris sengaja dijeda, "Saya, Yudia, Ronald, Rizky, Maura, dan Siti akan mengintrogasi anda terkait hubungan anda dengan Hito."

"Bacot," ucap Ronald kesal.

"Jadi kronologi ceritanya sampai lo tau kalau lo dijadiin bahan taruhan gimana?" tanya Rizky.

Qeyla menghela nafasnya kasar. "Gue malem ke caffe, liat dia sama temen-temennya. Gue mau samperin tapi gue denger temen-temennya ngomongin taruhan yaudah gue dengerin," ucap Qeyla.

"Terus-terus putusinnya gimana?" tanya Siti.

"AKU MAU PUTUS." ucap Haris mendramatis.

"Oh kamu mau putus sama aku?" tanya Siti dengan tenang.

"Eh ga gitu, kan aku ngomong sesuai apa yang kamu tanyain," jelas Haris.

"Aku emang tanya siapa?" ucap Siti masih tidak mau mengalah.

"Qeyla."

"Kenapa kamu yang jawab?" tanya Siti masih kesal.

"Anjir ini kan klarifikasi hubungan Qeyla Hito. Kenapa lo berdua yang ribut," ucap Ronald kesal.

"Qey lanjut ngomongnya," ucap Maura yang masih penasaran.

"Gue bilang kalau gue bukan cewek murahan yang mau dijadiin bahan taruhan."

"QEQEY THE BEST ANJIR," ucap Haris antusias.

"Anjir cantik-cantik gini dipanggil Qeqey," ucap Qeyla sebal.

"Nama lo kembar sama kekeyi," ucap Ronald dengan tawa.

"WAH CANTIK-CANTIK GINI MASA DIBILANG KEMBARAN KEKEYI?!" ucap Qeyla setengah berteriak.

"Emang siapa yang bilang muka lo sama kekeyi mirip?" tanya Ronald masih dengan tawanya.

"Anjing lo," ucap Qeyla.

🌸🌸🌸

Jam istirahat kali ini Qeyla berada di perpustakaan, Qeyla tidak ke kantin dengan alasan tidak ingin bertemu Hito. Qeyla memang sangat kekanak-kanakan.

"Tumben Rey ada di perpustakaan," ucap Qeyla saat melihat Rey sedang membaca komik.

"Bosen di kelas," ucap Rey. "Lo juga tumben di perpus," lanjut Rey

"Kan senin ulangan fak," jawab Qeyla kesal.

"Pantesan rajin," ceplos Rey

"Sialan. Gue setiap hari emang rajin. Lo nya aja ga merhatiin"

"Pengen banget di perhatiin sama gue?" tanya Rey dengan nada menggoda.

MIQEYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang