Chapter 34

264 44 20
                                    

Perasaan gue ke lo sekarang beda.
Lebih sayang. Lebih cinta. Dan lebih takut, kehilangan.

QueenMiqeyla_

🌸🌸🌸

"Gue juga ada pantun," ucap Hito.

"KELUARKAN BANG!" ucap Maura semangat.

"Potong sebahu biar ga sendu
Kamu tahu? Aku rindu"

"HAH?!" ucap Mereka serempak kecuali Hito Rey dan Qeyla.

"Kenapa?" tanya Hito balik

"Gue udah bisa nebak. Hito pasti akan deketin Qey lagi" batin Rey.

"Gue minta maaf tulus Qey," batin Hito.

"Gue ga boleh baper. Anjing tapi baper!!" batin Qeyla.

"UDAH JAM 3 SORE. BALIK KUY!" ajak Ronald.

"Kuy lah!" ucap Haris semangat.

"Besok jam berapa?" tanya Qeyla memastikan.

"10" jawab ronald.

"Gue ikut boleh?" tanya Hito. Hito ingin mendengar langsung dari Qeyla.

"Hm"

"YUDIA BESOK IKUT KAN QEY?" tanya Ardi antusias.

"Tanya aje sendiri" ketus Qeyla.

"Qey gue duluan. Gue harus jemput mama" ucap Rey lalu diangguki oleh Qeyla.

Haris bersama Siti, Maura bersama Ronald, Rey menjemput mama nya, tersisa Ronald, Ardi, dan Hito.

"RONALD MAU ANTERIN QEYLA GA?" ucap Qeyla memelas.

"Ga" ucap Ronald.

"IH ABANG RONALD KENAPA JAHAT SAMA DEDE QEYLA?!"

"Gue ada urusan Qey. Gue buru-buru. Udah mau ujan meningan lo bareng sama Hito atau Ardi," saran Ronald.

"Gue mau ke rumah Yudia. Palingan Hito," ucap Ardi.

"Gue naik angkutan umum," putus Qeyla lalu pergi.

Qeyla berjalan disepanjang jalan sambil menunggu angkutan umum lewat, ternyata sore begini angkutan jarang ada yang lewat. Qeyla duduk dan menunggu sambil menghubungin Kelvin.

BANGKELPIN

Bang? Bisa jmpt g?

Gue lg di rmh Nadia

Yaallah bang. Gue mau
balik tapi ga bisa:)

Mnta gbtn" lo deh

Gue gd gebetan!

Rey, Hito, atau temen
temen lo hubungin.

Yaudah.

Setelah itu, Qeyla mulai berfikir siapa yang akan dijadikan ojek untuknya? Haris? Tidak mungkin. Ronald? Ada urusan. Yudia? Pasti dengan Ardi. Rey? atau terpaksa nunggu sampai angkutan umum lewat.

ReyAdtya

Rey? Lo dmn?

Rey tidak aktif, mungkin ia benar-banar sibuk. Mau tidak mau Qeyla harus menunggu sampai Angkutan umum lewat.

Sebuah motor berwarna hitam berhenti tepat di depan Qeyla. Qeyla sudah bisa menebak bahwa itu adalah Hito. Semoga Qeyla tidak akan luluh dengan sikap Hito.

MIQEYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang