Chapter 38

169 18 2
                                    

^HAPPY READING^

🌸🌸🌸

"Hito?"

"Eh Qey, ngapain disini?" tanya Hito masih biasa saja.

Qeyla sebisa mungkin menyembunyikan raut wajah cemburunya, "Oh gue sama Bangke, sama Kak Nadia," jawab Qeyla.

Cewek disebelah Hito mengerutkan keningnya, pertanda bingung. "Dia siapa?"

"Kenalin ini Qeyla," ucap Hito.

"Alisya," ucapnya ramah.

"Qeyla," balas Qeyla.

"Gue duluan. Bangke nungguin," pamit Qeyla lalu pergi.

Sebenarnya Qeyla masih penasaran dengan Alisya dan Hito. Namun sebisa mungkin Qeyla sembunyikan, kali ini Qeyla tidak ada hak untuk melarang atau mengetahui semua kehidupan tentang Hito. Biarlah Qeyla seperti ini, dihantui dengan rasa penasaran.

"Lo dari mana?" tanya Kelvin.

"Hah tadi ketemu temen bentar," jawab Qeyla.

"Siapa?" tanya Kelvin penasaran.

"Hito."

"Bukannya pacar kamu Qey?" ujar Nadia.

"Eh? Mantan," ujar Kelvin dengan nada memperingati.

"Bang!!"

"Emang bener kan?"

"Iyaaaaa. Mantannnnnn doanggggg" batin Qeyla.

"Yaudah kemana lagi ini?" tanya Nadia mengalihkan pembicaraan.

Nadia tahu Kelvin tidak begitu suka dengan Hito, mungkin karena masalah pribadi atau karena Hito telah menyakiti adiknya.

"Mau ke timezone apa pulang?" tanya Kelvin.

"Time zone" jawab Nadia.

"Qeyla ga enak badan. Pulang duluan ya," ujar Qeyla.

"Yaudah pulang aja deh," ralat Nadia.

"Kalian ke time zone aja. Qey pulang," ujar Qeyla. "Qeyla pulang sendiri aja."

"Bener?" tanya Kelvin.

"Iya."

Qeyla pulang sendirian. Sebenarnya malas tapi kasihan Nadia jika ia yang pulang sendiri, padahal Kelvin kekasihnya. Walaupun Qeyla adiknya tapi Qeyla tidak ingin egois.

"Qeyla kan?"

Qeyla menatap seseorang di hadapannya, "Alisya?" ujar Qeyla spontan.

"Iya. Lo pulang sendiri?" tanya Alisya.

Qeyla hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Mau bareng gue sama Hito?" tanya Alisya.

Qeyla bingung setengah mati, mengapa Alisya bisa sebaik ini? Sebenarnya Alisya itu siapanya Hito?.

"Gue bisa pulang sendiri kok," tolak Qeyla halus.

"Bareng aja." Hito membuka suara.

"Yaudah." pasrah Qeyla lalu naik ke mobil Hito.

Qeyla duduk di bangku belakang, begitupun dengan Alisya. Mereka sama-sama duduk di bangku belakang dan bangku disebelah Hito kosong.

"Gue supir?" tanya Hito sinis.

"Untuk hari ini," ujar Alisya.

Hito hanya diam. Menyimak pembicaraan kaum hawa yang ada dibelakang nya. Nampaknya mereka sangat asik dengan dunia mereka berdua.

Mulai dari membicarakan sekolah, hobby, drama korea, dan pengalaman mereka.

"Lo pacar Hito?" tanya Alisya tiba-tiba.

"Eh?"

"Mantan," ujar Hito dan Qeyla bersamaa.

"Balikan aja sih. Cocok tau!" protes Alisya.

Suasana mobil hening karena diantara Hito dan Qeyla tidak ada yang berbicara, mungkin takut salah menjawab dan membuat salah satu diantara mereka sakit hati.

Qeyla turun dari mobil Hito, tak lupa Qeyla juga mengucapkan terima kasih. Qeyla lupa menanyakan tentang hubungan Alisya dan Hito, mungkin terlalu lancang jika Qeyla bertanya seperti itu, karena Qeyla hanya sekedar masa lalu.

Memang sakit ketika kita ingin mempertanyakan sesuatu, tapi kita merasa tidak enak karena kita hanya sekedar masa lalu.

Qeyla menautkan kedua alisnya saat melihat rumah Rey sepi seperti tak berpenghuni. Qeyla memang sudah jarang melihat Rey tetapi setahu Qeyla, Rey baik-baik saja.

Qeyla membuka pintu rumahnya, "Qeyla pulang," ujar Qeyla lemas.

Qeyla tidak mendengar apa pun. Hanya ada suara keran air yang mengalir, mungkin Bi Lala lupa mematikan keran air.

Qeyla berjalan menuju dapur untuk mengambil beberapa cemilan, karena hari ini Qeyla lelah dan ingin menonton film di temani oleh cemilan-cemilan. Tepat di depan kamar Maria, Qeyla mendengar suara isak tangis. Ya, itu adalah suara Maria.

Qeyla membuka pintu kamar Maria pelan-pelan, "Bunda kenapa? Bunda kangen Papa ya?" ujar Qeyla.

"Bunda kangen banget sama Papa Qey, Bunda bener-bener keinget sama Papa."

"Bun, biarin Papa tenang ya. Qeyla tau Bunda kangen sama Papa, Qeyla juga kangen sama Papa. Minggu depan kita ziarah ya Bun, ajak Bangke juga," ujar Qeyla.

"Iya. Qeyla sekarang istirahat ya. Udah makan?"

"Udah Bun,"

"Bangke kemana?"

"Sama Kak Nadia, Qeyla ke kamar ya Bun," pamit Qeyla lalu pergi.

🌸🌸🌸

"Lisy lo mau sekolah dimana jadi nya?" tanya Hito.

"Satu sekolah sama lo aja deh kayak nya," jawab Alisya.

"Biar apa bego?"

"Biar deket sama elo," jawab Alisya sambil terkekeh.

"Dih"

Alisya itu teman SD Hito, mereka teman dekat, Alisya juga mengenal Ardi. Hito, Alisya, dan Ardi memang mengalami masa kecil yang sama.

Mereka bertiga sudah berteman dari kecil. Namun saat SMP, Alisya di pindahkan oleh orang tuanya entah karena apa.

"Kangen banget gue sama Ardi," ujar Alisya.

"Dulu aja lo marah-marah mulu sama Ardi, sekarang? Kangen? Dih," cibir Hito.

"Itu mulut lo ya anjir. Kek cewek ya lemes banget," ketus Alisya.

"Meningan ngomong begini dari pada ngomongin orang," cibir Hito.













_______________________

VOTE KOMEN GAIS
Srius ya ini jarang up bangen huhu:(
Smoga aku sring up yaa:((

Inget!
Jgn lupa vote komen loh!

Merafthh_






MIQEYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang