^HAPPY READING^
"Eh gais liburan kali ini kalian mau holiday kemana?" tanya Haris semangat.
"Ga ada tujuan gue," ujar Ronald.
"Gimana kalau kita ke puncak? Sewa villa gitu disana, palingan 4 hari atau seminggu," usul Haris.
"Ikut dong anjir!" cerocos Yudia.
"Gue juga mau ikut anjir"
"Yaudah kuy! Gue mau liburan bareng kalian anjir. Kapan lagi lo semua liburan sama cogan kaya gue," kata Ronald dengan kepedean.
"Hidup lo, sehari ga kepedean ga bisa?" Sinis Qeyla.
"Gedek banget deh lo kayanya sama gue," cibir Ronald.
"Emang"
"Sialan lo Qey."
Selesai mengikuti upacara, mereka bukan ke kelas untuk menyiapkan pelajaran. Tetapi mereka pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka.
Mereka tidak kapok untuk dihukum, mereka malah ingin dihukum agar terbebas dari pelajaran.
"Marilah kawan-kawanku kita ucapkan harapan kita hari ini," ujar Haris.
"Semoga guru-guru rapat," ujar Ronald semangat.
"AAMIIN"
"Semoga pulang cepet," kali ini harapan Yudia.
"AAMIIN"
"Semoga ga jadi ulangan Biologi," ujar Siti.
"AAMIIN"
"Semoga besok libur," ujar Maura.
"AAMIIN"
"Semoga sekarang ketemu Pak Bambang, terus kita dihukum," harapan Haris.
"AAMIIN"
"Kalian saya hukum," suara berat Pak Bambang mampu membuat semuanya mematung kaget.
"Kalian mau saya hukum kan? Bersihkan halaman belakang!"
"Kenapa giliran doa lo, dikabulin mulu?" cibir Qeyla.
"Doa anak soleh," jawab Haris.
"Sejak kapan bapak lo soleh?" cibir Ronald.
"LO PIKIR BAPAK GUE BUKAN ANAK SOLEH?"
"WAH LO SALAH MENGARTIKAN PERTANYAAN GUE NIH."
"LO KAN BILANG SEJAK KAPAN BAPAK GUE SOLEH? BERARTI LO BILANG BAPAK GUE GA SOLEH!"
"Kalian ribut depan bapak?" tanya Pak Bambanh datar. "KERJAKAN HUKUMAN KALIAN!" suara Pak Bambang meninggi.
Mereka semua spontant lari akibat suara Pak Bambang yang meninggi. Pak bambang jika marah memang seperti itu, suaranya tinggi melibihi penyanyi, tetapi tubuhnya tidak setinggi tiang listrik.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIQEYLA
Teen FictionAda rasa yang harus dihilangkan. _QueenMiqeyla Ada kata yang sebaiknya tak diucapkan. _AndhitoMahendra