Chapter 23

352 58 23
                                    

Kecemburuan adalah perasaan cinta dan benci pada saat yang bersamaan.

QueenMiqeyla_

🌸🌸🌸

Keadaan rumah tampak sepi karena tidak ada Maria dan Mario. Tidak ada lagi yang membangunkan untuk sarapan, tidak ada yang marah-marah jika mereka pulang malam. Baru saja ditinggal dua hari sudah seperti ditinggal dua tahun.

Qeyla dan Kelvin berangkat sekolah bersama tanpa sarapan, padahal hari ini upacara dan terik matahari pasti panas.

"Bangke balik bareng. Awas aja lo kalau tinggalin gue," ucap Qeyla.

"Iya aja dah," ucap Kelvin.

"Gue masuk kelas duluan," pamit Qeyla lalu berjalan menuju kelasnya.

Qeyla berjalan menelusuri koridor untuk menuju kelasnya, dari kejauhan Qeyla melihat Hito sedang berada di depan kelasnya dan berbincang dengan Yudia.

Setelah Qeyla berada di depan kelasnya dan hendak masuk, Hito segera pergi meninggalkan kelas 11 IPA 2. Hito memang seolah-olah menghindari Qeyla.

Qeyla menarik tangan Yudia kedalam kelas, "Lo ngomongin apa sama Hito?" tanya Qeyla penasaran.

Yudia tampak seperti mikir, "Hito nanyain Bella," ucap Yudia berbohong.

Sebisa mungkin Qeyla menahan rasa cemburu ya, dan mengkontrol emosi nya. Qeyla pun bingung akan bagaimana hubungannya kedepannya.

Qeyla duduk dan mulai memikirkan hubungannya dengan Hito. Mereka tidak layak dibilang putus karena dari salah satu mereka tidak ada yang pernah mengucapkan kata putus, mereka juga tidak layak dibilang pacaran karena mereka tampak seperti orang asing.

Hari ini SMA Tunas Harapan tetap upacara walaupun tetap tidak ada kegiatan belajar mengajar. Prioritas SMA Tunas Harapan adalah upacara hari senin.

"Dari pada lo ngelamun mikirin Hito, mendingan ke lapangan sebelum pak bambang marah-marah."

Qeyla mengikuti ucapan Yudia lalu pergi ke lapangan bersama teman-temannya.

Saat di lapangan Qeyla menjadi ingat minggu lalu saat Hito memberikan topinya agar Qeyla tidak dihukum. Qeyla juga mengingat saat-saat mereka dihukum dengan canda dan tawa. Ingatan itu kembali mengganggu pikiran Qeyla.

Qeyla mulai merasakan pusing yang hebat dikepalanya, mungkin akibat tidak sarapan. Qeyla sangat menyesal karena tidak sarapan semua gara-gara Kelvin.

"Qey muka lo pucat," ucap Yudia panik.

Qeyla hanya diam dan menahan diri agar tidak terjatuh pingsan. Qeyla berusaha tetap berdiri dengan tenaga yang tersisa.

Bruk.

Qeyla terjatuh pingsan karena Qeyla tidak bisa menahan pusing dikepalanya. Dengan segera Rey membawa Qeyla ke Uks.

Saat di Uks, Rey memilih menunggu Qeyla sampai terbangun lumayan tidak ikut melanjutkan upacara.

Qeyla membuka matanya perlahan, "Gue kira Hito," ucap Qeyla tiba-tiba.

"Hito mulu lo," ucap Rey kesal.

"Sirik aja lo," balas Qeyla tak kalah kesal.

"Lo mau makan apa? Biar gue beliin," ucap Rey.

"Nanti lo di hukum," ucap Qeyla.

"Tinggal salahin lo," ucap Rey tanpa dosa.

"Ngeselin lo!" ucap Qeyla semakin kesal.

Rey keluar dari Uks tanpa pamit. Rey akan membeli makanan dan minuman agar Qeyla bisa lebih baik dan bisa ikut latihan drama. Rey berjalan dengan santai menuju kantin tanpa memperdulikan orang-orang yang masih mengikuti upacara.

MIQEYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang