Sudah 1 bulan berlalu sejak Hyunjin pergi ke rumah ayahnya. 1 bulan itu mereka juga benar benar sibuk latihan dan mendapat banyak kritikan dari PD-nim.
Hyunjin bahkan berkali kali ditelfon oleh dokter untuk datang ke rumah sakit, namun iya mengabaikannya dan bilang bahwa ia sedang tidak ada waktu.
Toh juga sakitnya tidak sering kambuh. Hyunjin juga sampai saat ini tidak tau apa yang terjadi padanya.
"Huhhh" Park Jin-young menghela nafas jengah.
"Penampilan kalian sangat kacau, kalian terlihat seperti amatiran. " Iya baru saja melihat penampilan 9 namja itu, dan hasilnya cukup mengecewakan.
"Sepertinya aku harus mengundur debut kalian, kalian benar benar membuatku stres"
9 namja itu hanya diam sambil menundukkan kepala mereka, mereka sadar penampilan mereka tidak bisa dikatakan bagus.
"Aku mohon berikan kami kesempatan, kami akan berlatih lebih giat lagi. " Chan sebagai seorang leader akhirnya angkat suara.
"Chan sudah berapa kali kau bilang seperti itu, dan apa hasilnya? Kalian tidak ada perkembangan, jika begini terus sebaiknya aku hanya mendebutkan anggota yang benar benar pantas, daripada mendebutkan kalian semua dan malah mencoreng reputasi grup." Tidak ada yang menjawab.
"Aku berikan kalian waktu 1 bulan dan Chan aku harap kau bisa membuat perubahan pada grup ini" Park Jin-young keluar dari ruangan itu dan semua member berjongkok lemas.
°°°°
Setelah perkataan sang CEO, mereka benar benar latihan dengan keras. Mereka tidak ingin mengecewakan Park Jin-young. Dan mereka tentunya sangat ingin debut.
Terbukti sekarang sudah jam 11 malam, dan mereka masih ada di gedung JYP, mereka latihan dari pagi. Terlihat wajah lelah mereka semua.
Bruk
Suara itu mengalihkan atensi semua orang yang ada di dalam ruangan latihan. Terlihat Hyunjin ambruk dan memegang dadanya.
"Hyunjin-ah gwenchana? " Tanya Chan. Dan yang lainnya menghampiri mereka.
Tidak ada jawaban dari Hyunji, hanya ada erangan seperti menahan sakit saja yang keluar.
"Hyunjin-ah.. Kau ok? " Tanya Changbin.
Mereka semua panik karena Hyunjin tiba tiba lemas dan tak sadarkan diri.
__°°°__
8 namja yang sedang gelisah itu pun beranjak saat dokter keluar.
"Bagaimana keadaannya dok? " Tanya Chan.
"Pasien hanya kelelahan"
"Apa kami boleh menjenguknya?" Tanya Changbin.
"Tentu. Dia sudah sadar" Setelah mengatakan itu, dokter pergi meninggalkan 8 namja tersebut. Dan mereka masuk ke ruang rawat Hyunjin.
8 namja itu mendekat ke arah Hyunjin.
"Hyunjin-ah... jika memang sudah tidak kuat, kau bilang saja, jangan seperti ini. " Chan mengelus surai pekat Hyunjin, yang sudah dianggapnya seperti adik sendiri.
"Aku baik baik saja Chan Hyung."
"Ck. Kau ini sudah pingsan masih bilang baik baik saja. " Changbin memukul pelan lengan Hyunjin. Hyunjin hanya tersenyum menjawab.
"Sebaiknya kalian pulang, kalian juga harus istirahat, jangan sampai sepertiku. " Hyunjin menatap satu persatu.
"Tidak Hyung, kami akan menjagamu malam ini. " Jeongin menatap Hyunjin. Yang lainnya menganggukkan kepala. Hyunjin menatap Chan memberi isyarat.
"Kalian pulanglah, kalian juga lelah, aku tidak mau mengurus jika kalian semua sakit. " Chan sebagai seorang leader juga harus memperhatikan anggotanya.
"Bagaimana dengan Hyunjin? " Tanya seungmin.
"Hyung yang akan menjaganya, kalian pulanglah. " Chan menjawab.
"Tidak Hyung, kau juga pulang, aku tau kau yang paling lelah diantara kami. " Hyunjin tidak ingin merepotkan leadernya yang sudah sangat banyak menanggung beban.
"Ck. Tidak ada penolakan, kalian pulanglah, cepatt... " Chan menggerakkan tangannya seolah mengusir.
"Baiklah kami akan pulang, Hyung, jaga Hyunjin. " Jeongin sepertinya tidak rela jika harus meninggalkan Hyunjin.
"Ne.. Ne.. Ne maknae. " Chan mengacak rambut Jeongin.
Semua member pulang ke asrama menyisakan Bang Chan dan Hyunjin.
"Hyung maaf merepotkanmu, kau jadi tidak bisa istirahat. "
"Apa yang kau katakan, aku tidak merasa direpotkan. " Chan duduk di kursi samping Hyunjin.
"Terimakasih Hyung. "
"Kau istirahat lah. " Chan tersenyum.
"Hyung juga, ayo tidur di sampingku. " Hyunjin bergeser agar Chan bisa tidur.
"Tidak. Aku tidur di sofa saja. "
"Nanti punggungmu sakit Hyung. Ayo disini saja. " Hyunjin menepuk tempat di sampingnya.
"Baiklah." Chan akhirnya naik dan berbaring di samping Hyunjin. Karna sempit, Chan jadi memeluk Hyunjin.
"Hyunjin-ah, ini sempit, biar aku tidur di sofa saja, nanti kau tidak nyaman jika aku disini. "
"Tidak apa apa Hyung. Tidurlah." Chan memejamkan matanya, tangannya masih sibuk mengelus surai hitam Hyunjin. Semakin lama sentuhan itu jadi jarang dan akhirnya berhenti. Hyunjin melirik Chan, dan ternyata ia sudah tidur.
"Terimakasih Hyung. Maafkan aku karena berbohong"
___°°°___
"Dari hasil pemeriksaanmu 1 bulan lalu, katup jantung yang ada di antara di antara bilik kanan dengan pembuluh darah paru-paru mengalami kebocoran dan harus segera di tangani. "
"Apa hanya bisa dengan operasi?" Hyunjin bertanya dengan suara lemahnya.
"Memang lebih baik melakukan tindakan operasi untuk memperbaiki katup yang bocor."
"Aku tidak bisa melakukan operasi sekarang, karna grupku harus debut secepatnya. " Jawab Hyunjin.
"Kau bisa memikirkan dan menduskusikannya dulu, aku akan memberikanmu beberapa obat untuk meredakan gejalanya dan agar jantungmu tidak bekerja terlalu lelah. "
"Baiklah, aku aku minta tolong agar kau tidak memberitahu teman temanku yang ada di luar." Hyunjin memohon kepada dokter.
"Sebaiknya kau segera memberitahu mereka, dan segera mendiskusikan pengobatanmu." Dokter tampak menghela nafas menghadapi pasien yang keras kepala ini. Hyunjin menganggukkan kepalanya, dan dokter keluar dari ruangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Wrong [ ✓ ]
Fiksi Penggemar"Kau pasti bisa debut dengan kami Hyunjin-ah..." Aku nggak mau tanggung jawab kalau kalian nangis yaa🤣🤣🤣