[32.] Pemaksaan

2.7K 302 16
                                    

Hyunjin mengeratkan jaketnya karena merasa udara cukup dingin, ia baru saja turun dari bus, masih perlu berjalan lagi untuk sampai ke gedung agensi dari halte tempat ia berhenti.

Hyunjin mampir di salah satu minimarket yang ia lewati, niatnya untuk membelikan Hyungnya itu minuman dan beberapa cemilan untuk menemani hyungnya membuat musik.

Ia keluar dari minimarket itu lalu duduk di kursi yang disediakan di depan minimarket. Ia mengeluarkan tabung obat dari saku jaketnya, ia mengeluarkan sebutir obat dari dalam sana lalu meminumnya dengan bantuan air mineral yang ia beli tadi.

"Hahh... berapa lama lagi waktuku..." Gumam Hyunjin, tatapannya menerawang jauh. Tangan kanannya bergerak mengurut dada kirinya pelan saat merasa nyeri itu masih belum hilang juga meski ia sudah meminum obat.

"Ah sebaiknya aku segera menemui Chan hyung.." Ucapnya lalu memasukkan kembali tabung obat itu ke saku jaketnya. Ia meraih kantung belanjaannya lalu segera berjalan meninggalkan minimarket itu.

Hyunjin berjalan dengan santai sambil mengayun ayunkan kantung belanjaannya. Membayangkan sebentar lagi ia akan berusaha memperbaiki permasalahannya dengan Chan, sampai...

"Hyunjin-ssi!" Panggil seseorang dari arah belakangnya. Hyunjin sedikit tersentak kaget lalu membalikkan badannya. Ia mengernyit menatap orang yang memanggilnya itu.

Orang itu berjalan mendekat lalu memasang senyum ramah.

"Bagaimana?" Ucapan orang di depannya itu tambah membuatnya bingung dan semakin mengernyitkan alisnya, berusaha mengingat siapa orang di depannya ini.

"Ah, sepertinya kau lupa yaa?" Hyunjin mengangguk singkat sebagai jawaban.

"Aku Jeon Wonwoo, yang memberimu tawaran waktu itu, kau ingat?" Ucap seseorang yang memperkenalkan dirinya sebagai Wonwoo itu.

Hyunjin membulatkan matanya ketika mengingat siapa Wonwoo, lalu tak lama raut wajahnya berubah datar, mengingat karena tawaran Wonwoo tempo hari yang membuat teman temannya salah paham.

"Aku sudah bilang bukan saat itu, aku menolak tawaranmu." Jawab Hyunjin datar.

"Ahh...kau bisa berbicara dulu dengan produser kami." Ucap Wonwoo.

"Bilang pada produser mu itu, aku sama sekali tidak tertarik dengan tawarannya." Ucap Hyunjin lalu meninggalkan Wonwoo.

"Hyunjin-ssi!" Hyunjin menghentikan langkahnya saat tangannya ditarik oleh Wonwoo.

"Kau bisa membicarakannya dengan produser ku, dia ada di mobil." Ucap Wonwoo sambil menunjukkan mobil hitam yang ada di dekat mereka.

"Wah apa kalian mengikuti ku?" Ucap Hyunjin tidak percaya.

Wonwoo tidak menjawab dan malah menarik tangan Hyunjin.

"Yakk! Apa yang kau lakukan eoh?" Sentak Hyunjin dengan wajah yang terlihat mulai marah.

Mereka sampai di dekat mobil itu, kaca mobil itu diturunkan lalu menampilkan seseorang yang Hyunjin pikir umurnya tidak jauh beda dengan Wonwoo.

Wonwoo menarik paksa Hyunjin masuk ke dalam mobil, begitu Hyunjin masuk, pintu mobil langsung di kunci.

"Yakk! Apa kalian gila? Ini namanya kejahatan, aku bisa saja melaporkan agensi kalian!" Teriak Hyunjin.

"Selama itu menguntungkan, tidak ada yang namanya kejahatan." Ucap Seseorang yang sejak tadi hanya diam.

Wonwoo langsung pindah ke kursi kemudi yang ada di depan. Lalu melajukan mobil itu dalam kecepatan tinggi.

"Astagaa! Kalian membuat ponselku hilang!" Teriak Hyunjin saat mencoba mencari ponselnya, namun tidak ada, bahkan kantung plastik yang berisi cemilan itu tidak ada, sepertinya terjatuh saat ia dipaksa masuk ke dalam mobil.

Something Wrong [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang