[12.] Dia tau

2.6K 350 9
                                    

2 namja berbeda umur itu berjalan berdampingan di pinggir sungai Han. Tak ada yang memulai pembicaraan, hanya sunyi yang mengisi setiap langkah mereka.

Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Memikirkan kata kata yang tepat untuk diucapkan. Hingga yang lebih muda membuka suara.

"Hyung...apa yang kau sembunyikan?"

Tak ada jawaban. Mereka masih melangkah dengan santai. Bukannya tak ingin menjawab, Hyunjin hanya bingung harus mengatakan apa. Alasan apalagi yang harus ia katakan.

"Kau tau... aku ini sebenarnya pemalu" Ucap Hyunjin sembari memasukkan tangannya ke saku jaketnya.

Jeongin mengernyitkan alisnya, bingung dengan maksud hyungnya itu, pun juga menyadari bahwa hyungnya mengalihkan topik pembicaraan.

"Benar, saking pemalu nya kau jadi memalukan haha...Akh"

"Aishh kau ini, itu juga aku belajar dari kalian" Hyunjin menjitak pelan kepala Jeongin.

"Jeongin-ah.. " Panggil Hyunjin sambil menghentikan langkahnya. Yang dipanggil juga ikut menghentikan langkah nya dan menatap lawan bicara dengan pandangan bertanya.

"Kau....apa kau sangat ingin debut?" Tanya Hyunjin.

"Bukan hanya aku hyung, debut adalah tujuan kita."

"Bagaimana jika Hyung tidak bisa debut denganmu?" Tanya Hyunjin lagi, dengan wajah yang serius.

"Eoh hyung bicara apa? Bukankah Hyung sangat ingin debut?" Jeongin berucap dengan wajah bingungnya.

"Tidak tau..." Jawab Hyunjin seperti gumaman.

🎼🎼🎼

Dua cup coklat panas ada di tangan masing masing pemuda tersebut. Duduk bersebelahan di bangku yang berhadapan langsung dengan aliran sungai Han yang tenang.

Jeongin menyesap coklat yang ada di tangannya,setelahnya menghela nafas kasar menarik atensi Hyunjin.

"Wae? " Tanya Hyunjin bingung.

"Ck... Hyung ini... aishh..." Jeongin kembali menyesap coklat panas itu.

"Kau ini kenapa? " Tanya Hyunjin dengan alis terpaut.

"Ucapan hyung tadi membuatku kepikiran." Jeongin menaruh cup itu di sampingnya.

"Ucapan yang mana?"

"Hyung benar benar ingin debut kan?" Alih alih menjawab, Jeongin malah mengajukan pertanyaan.

"Entah... "

"Hyung kenapa jadi seperti ini sih?" Ucap Jeongin sedikit meninggi. Hyunjin hanya diam sebagai jawaban.

"Hyung jangan pesimis! Kalau hanya karena mendengar kritikan pd-nim kemarin." Ucap Jeongin mengebu ngebu.

Hyunjin pun tidak akan pesimis jika hanya karena kritikan pd-nim. Namun kenyataannya yang membuatnya pesimis adalah bahwa ia telah mengecewakan teman temannya. Dan karena satu hal lagi....

Jantungnya bermasalah.

"Hyung akan berusaha" Ucap Hyunjin akhirnya.

"Itu bagus." Jeongin mengembangkan senyumnya.

"Omong omong apa kita harus ke rumah sakit hyung" Ucap Jeongin sembari menatap lekat Hyunjin.

"Kenapa? Apa kau sakit?" Tanya Hyunjin tiba tiba dengan ekspresi khawatir.

Something Wrong [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang